Di ruangan bernuansa putih beraroma khas obat obatan seorang wanita paruh baya baru saja selesai melahirkan anaknya yang bisa dibilang kembar tiga.
"Ini Bu anak nya" Ujar seorang suster sembari menyerah kan 2 bayi yang langsung diterima oleh vidya ibu bayi tersebut
"Terima kasih sus" jawab vidya sembari tersenyum
"Ini Bu anak terakhir nya baru selesai dibedong" ujar salah satu suster yang menggendong bayi perempuan yang masih menangis.
Namun vidya tak kunjung mengambil bayi itu sehingga Lita nenek bayi tersebut mengambil nya
"Kamu boleh keluar" suruh Lita kepada suster tersebut.
Suster tersebut pun pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan cepat
×××
"Jadi bagaimana kita memberi mereka berdua nama Lakeyra Anindita Wijaya dan Arasya Anindya Wijaya" usul Bram suami dari vidya
"Aku setuju" jawab vidya sembari mengangguk
"Lalu bagaimana dengan anak Kalian yang satu ini" ujar Lita emosi
"Ibu tau kan tadi dokter bilang apa . Dokter bilang anak itu punya leukimia Bu dia penyakitan aku tidak mau mengurus nya Bu " ujar Bram sedikit berteriak
"Oh jadi kau tidak mau mengurus nya" tanya marchel ayah dari Bram
"Kamu tau akibatnya kan jika kamu tidak menerima nya " lanjut marchel lalu pergi dari ruangan tersebut
Pintu ruangan dibuka menampilkan anak laki laki kedua dari vidya dan Bram yang bernama Azkara Alvaro Putra Wijaya kerap dipanggil Azka
"Namanya siapa nek kok lucu banget"tanya Azka penasaran. Belum sempat menjawab anak pertama Bram dan vidya pun datang dan bertanya dengan pertanyaan yang sama dengan Azka
"Namanya siapa nek?" tanya Sagara Lioner Zevan Wijaya atau saga
"Namanya Shaquena Ayena Calista Liza" jawab Lita.
***
Halo gaiss gimana prolog nya bagus gak?
Aku minta maaf ya kalo misalnya kurang bagus soalnya ini cerita pertama yang aku tulis jadi kalo banyak kesalahan maklumi sajajangan lupa vote ya, lagian vote itu gratis kok 🤭🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE EYE
RandomKisah tentang seorang gadis yang bernama Shaquena Ayena Calista Liza yang mempunyai penyakit leukimia dan tidak dianggap oleh kedua orang tuanya yang hanya memperhatikan kedua kembarannya "Kenapa Nina Ndak boleh minta gendong" "Karena kamu penyakita...