⚫有情人終成眷屬⚫

418 46 17
                                    

• Love will find a way (idiom) •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Love will find a way (idiom) •

-----

Disebuah gang yang sempit dan terlihat kumuh serta minim pencahayaan ini, terdapat seorang pemuda manis yang kini tengah dikeroyok oleh beberapa orang disana yang sedang memukuli serta menendangnya tanpa ampun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebuah gang yang sempit dan terlihat kumuh serta minim pencahayaan ini, terdapat seorang pemuda manis yang kini tengah dikeroyok oleh beberapa orang disana yang sedang memukuli serta menendangnya tanpa ampun.

DUAK! DUAK! BUAK!

"Ohok!" Pemuda itu sampai memuntahkan darah akibat tendangan keras yang bertubi-tubi diberikan seseorang tepat di bagian perutnya.

Sementara yang lain hanya menonton sembari tertawa keras dan sesekali meninjunya.

Duak!

Pipinya kembali harus merasakan tinju-tinju yang membuat rahangnya nyaris meretak, atau mungkin sudah retak?

"Hahaha! Hei, dasar lemah! Bicaralah!" Pemuda yang sudah mengeluarkan darah dan lebam dibeberapa titik itupun tetap memilih bungkam menahan rasa nyeri di tubuhnya yang terus menghujam sedaritadi.

"Oh? Kau tidak mau bicara ya? Baik, RASAKAN INI!" BUAK!

Duk, bruk

Pemuda itu langsung terjatuh dan tersungkur dengan pandangan memburam, dia tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya yang seakan membunuhnya perlahan.

"Sudahlah! Kita tinggalkan saja dia akan mati perlahan nanti, hahaha!" Mereka lalu pergi meninggalkan si pemuda yang sudah tak berdaya untuk bangkit itu.

Tubuhnya terlalu remuk dan sakit untuk digerakkan sekecil apapun. Namun ia memaksakan diri untuk membalikkan tubuhnya terlentang menikmati guyuran hujan deras seperti hatinya saat ini.

'Kenapa aku harus seperti ini'

Sampai dimana ia benar-benar terlelap tanpa bisa mendengar apapun, kesadarannya perlahan menghilang begitu saja.

-----

Di pagi hari, seorang pemuda yang menggunakan hoodie hitam dengan tangan berada di saku sedang mengemut permen lolipop yang ia bawa. Hatinya begitu bahagia karena sudah berhasil melumpuhkan seseorang yang membuatnya kesal hari ini.

"Harusnya kupatahkan saja lengannya sekalian, sayang sekali" Ujarnya bermonolog sendiri dengan santai. Seolah hal seperti itu sudah menjadi makanan sehari-harinya di lingkungan ini.

Sembari berjalan, atensinya menangkap seorang pemuda yang tergeletak begitu saja di jalan. Tanpa adanya tanda pergerakan seolah dirinya sudah mati.

'Hm?'

Pemuda yang sedang memakan permen itu langsung menghampiri dan berjongkok disampingnya mengecek nadi leher.

'Ah, rupanya dia masih hidup. Kukira sudah mati'

Dia pun mengedarkan pandang disekitar gang, tak ada siapapun disana pantas saja tidak ada yang menyadarinya.

Dia lalu bangkit dan menyeret tangannya meminggirkan ke tembok agar ia bisa lewat.

Setelahnya hendak pergi jika saja tangannya tidak dicekal erat oleh pemuda yang dikira pingsan itu.

"To-tolong aku..." Lirihnya sangat pelan tapi masih bisa didengar oleh pemuda didepannya.

Pemuda yang dicekal itu pun terdiam menatapnya sangat lama. Mungkin ia sedang memikirkan perkataan barusan.

Lalu secara tiba-tiba, pemuda yang tangannya dicekal tadi langsung menggendong pemuda itu ke punggungnya.

Pemuda yang hampir sekarat itu tidak menolak dan membiarkan dirinya dibawa entah kemana ia pun juga tidak tau sekarang.

Punggungnya hangat.

"Aku peringatkan dulu kalau kau yang memintaku untuk membawamu ya" Pemuda yang berada dalam gendongannya hanya terdiam dengan mata terpejam, tidak membalas perkataannya.

Sejujurnya dirinya sudah pasrah tapi setidaknya ia masih bisa menaruh sedikit harapan pada pemuda yang membawanya kini.

Sebab dalam gendongannya, pemuda itu tidak benar-benar memperlakukannya dengan kasar. Sentuhan tangannya begitu lembut saat menumpunya.

'Bau tubuhnya enak sekali'

Ia merengkuh leher jenjang itu dengan tangannya yang melingkar. Menyelusupkan kepalanya di perpotongan leher membuat pemuda yang menggendongnya menoleh padanya.

"Terima kasih" Gumam dirinya begitu pelan.

Mendengar itu si pemuda kembali menatap kedepan. Meski tak terlihat, namun seulas senyum tipis terpatri dibibirnya.

-----

TBC

Membawakan shipper yang rada berbeda, genrenya pun agak laen haha :'v

单恋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang