MAAF UNTUK KESALAHAN KETIK
"Jae Wook-a, kau sudah datang?" tanya Kim Nam Gil begitu mereka bertemu. Dia mengulurkan tangan untuk bersalaman, lalu merangkul Kim Jae Wook.
"iya, hyung. Bagaimana kabarmu?" Jae Wook membungkuk sebelum menyambut uluran tangan Kim Nam Gil, dia balas meletakan tangannya di pinggang Kim Nam Gil.
"aku merindukanmu. Sudah makan?"
"aku membeli kimbab tuna, hyung mau?" tawar Kim Jae Wook. Dia memanggil manager-nya dan meminta bungkusan kimbab, membuka isinya untuk di perlihatkan kepada Kim Nam Gil. Ada 5 bungkus platinum di sana, Kim Nam Gil melihat ke dalamnya antusias.
"banyak sekali kau beli. ada buah juga roti, wah..."
"sengaja aku beli untuk hyung, Ga In nuna dan yang lain." Kim Nam Gil mengambil satu bungkus sambil mengatakan 'terima kasih' lalu membukanya. 10 potong kimbab terlihat lezat dengan berbagai warna sayuran di dalamnya. Dia mengambil 1 potong lalu mengunyahnya cepat, mengambil lagi 1 potong .
Kim Jae Wook memperhatikan dari samping dengan senyum kecil.
"makan pelan-pelan, hyung. Hati-hati tersedak. Ini, ada kopi dingin." Tangannya mengambil termos lalu membuka tutupnya, menuang kopi untuk Kim Nam Gil.
"kau yang terbaik, Jae Wook-ah." Kata Kim Nam Gil. Tangannya menerima tutup termos lalu menyesap sedikit. Aroma kopi menguar dari gelas kecil itu. Rasa dingin membasahi tenggorokannya.
"segarnya...!" Kim Jae Wook terkekeh. Dia mulai menyuap kimbabnya di sebelah Kim Nam Gil, memperhatikan taman hijau di depannya sambil melihat staff mempersiapkan peralatan dan tempat untuk syuting.
"semalam aku bertemu dengan Woo Sung hyung, Jung Woo Sung hyung." Kata Kim Nam Gil setelah beberapa saat mereka diam. Mulutnya masih menyelesaikan potongan kimbab, sambil sesekali menyesap kopi.
"oh, ya?"
"dia sedang makan dengan Lee Jung Jae hyung, aku telepon Woo Sung hyung karena mau minta di temani makan malam. Akhirnya kita makan bertiga."
"pasti seru."
"apanya, aku magnae di sana. Harus melayani makan para hyung. Kau tau, kami makan di buffet. Jadi sebentar-sebentar aku mengambilkan mereka makan." Kim Jae Wook terkekeh mendengarnya. Dia tahu, Jung Woo Sung tidak mungkin menyuruh adik tersayangnya itu melayani dia dan sahabatnya. Tapi Kim Nam Gil yang segera berdiri dan mengambil makanan yang ingin dibagi dengan hyungnya. Jung Woo Sung tidak akan menolak apapun yang diberi olehnya, begitu juga Lee Jung Jae. mereka menyayangi Kim Nam Gil, selalu meng-iya-kan permintaan adik mereka.
Sejujurnya, Kim Nam Gil tidak kesal makan bersama senior favoritnya itu. Dia bahagia. Terlebih Jung Woo Sung merupakan role modelnya.
"kami tidak lanjut ronde 2, Jung Jae hyung tidak enak badan, jadi Woo Sung Hyung mengantarnya pulang. Aku pulang sendiri, datang sendiri juga."
"kenapa? Hyung tidak minta diantar?"
"ck, mereka sedang bermesraan, tidak mungkin aku ikut juga. Menjadi roda ketiga saat makan malam mereka saja sudah membuatku sesak nafas." Kim Nam Gil berkata pelan. Dia meremas bungkusan kimbab menjadi bola kecil, lalu memainkannya dalam diam. Kim Jae Wook memperhatikan dari samping, wajah hyungnya sedikit keruh.
"hyung, semangat. Kau selalu terlihat murung jika bicara tentang sunbaenim. lagipula mereka hanya sahabat, kan." Kim Jae Wook merengkuh hyungnya itu. Menarik Kim Nam Gil hingga kepalanya bersandar di bahunya, kepala Kim Jae Wook menyamping, membaui aroma shampo Kim Nam Gil.
"sahabat apanya, tidak ada sahabat saling menjamah seperti itu."
"kau iri, hyung?"Kim Nam Gil mengangkat kepalanya dari sandaran bahu Kim Jae Wook, menatap rekan kerjanya dengan mulut terbuka, bersiap meluahkan pikirannya. tapi segera di tutup. dia memalingkan wajahnya, lalu merebahkan kepalanya lagi di bahu Kim Jae Wook, mencari nyaman di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM NAM GIL WITH... (BOYS LOVE)
FanfictionGak, Kim Nam Gil itu gak ganteng! Tapi, ada aura yang keluar dan gak bisa dilawan. Pertama lihat, biasa aja, saat Nam Gil senyum, mulai keluar pesonanya. Begitu dia ngomong, gak ada yang bisa lepas darinya. Itu yang dirasakan oleh rekan-rekannya...