WITH CHEONGDAM COUPLE

114 4 0
                                    

NOTE: GUE PANAS NULIS ADEGAN INI! 

WARNING RATING ++


"Namgil-ssi, teleponmu berdering." salah satu staffnya mengingatkan. Kim Namgil melirik sekilas lalu membalik layarnya. dia meneruskan membaca dokumen di depannya. membuat staff yang berkerja dengannya terdiam.

"tidak apa-apa, aku akan mengangkatnya nanti." kata Kim Namgil tiba-tia.

"ya, baiklah." waktu menunjukan pukul 12 siang. air minum di tumblernya juga sudah habis. Kim Namgil mencari managernya dengan berputar di sekitar kantor manajemen. tapi tidak ketemu juga. suara pesan masuk membuat langkah kakinya berhenti, dia melihat pesan dari penelepon yang enggan diangkatnya tadi

Namgil-a, sudah makan? mau makan bersamaku?

dia sudah tidak ada jadwal kerja hari ini, seharusnya tidak masalah jika pulang lebih cepat. dia membalas dengan setuju, lalu mengambil tasnya.

"sunbae, aku pulang duluan, ya. tidak masalah, kan?" pamit Kim Namgil ke direkturnya.

"eoh... pulanglah, istirahat. ngomong-ngomong bagaimana persiapan wajib militermu? sudah beres semua, kan?" Kim Namgil mengangguk. hanya menghitung hari sebelum dia masuk wajib militer.

"jika masih membutuhkan sesuatu, kabari aku ya." Kim Namgil mengangguk lagi.

"aku tidak bisa menemukan Minki hyung. jadi aku pulang sendiri, ya. aku juga sudah sms tadi. tidak tahu dia ke mana, padahal aku sudah keliling gedung. mungkin dia keluar tapi tidak memberitahuku, atau lupa. kau bisa membantuku memberinya kabar, kan, hyung. jangan nanti dia juga berputar mencariku ke mana-mana." direktur CJes Ent mengurut dahinya. aktornya yang satu ini seperti burung murai dan itu berlangsung setiap saat.

"Namgil-a... kau ada janji, bukan? cepatlah pergi, nanti telat. Kim Namgil nyengir lebar, dia melirik jamnya lalu melambai. pintu belum benar-benar tertutup saat dia kembali masuk ruangan, mendekati direkturnya dan merentangkan tangannya lebar.

"peluk." pintanya. direktur CJes tersenyum, dia berdiri dan ikut merentangkan tangan.

"kita masih bertemu di hari kau masuk militer, tahu." katanya sambil menepuk-nepuk punggung aktornya itu.

"tahu, tapi aku pasti kangen di peluk seperti ini, tanpa kamera." direktur terkekeh.

"sudah, dengan siapa kau janji siang ini?" Kim Namgil melepas pelukannya. bibir bawahnya maju mengingat janjinya.

"Woosung hyung."

"Woosung? Jung Woosung?? nah, kau bertemu top star. cepatlah." dorong direkturnya.

"aku ingin bertemu dengannya, tapi juga malas, hyung." Kim Namgil ingin duduk, tapi langkahnya di tahan.

"jangan. aku tahu kau tidak serius. sana pergi. jangan lupa sampaikan salamku ya. perlu ku panggil taksi untukmu?"

"tidak usah, aku bisa sendiri."

"baiklah. hati-hati ya." Kim Namgil di dorong keluar ruangan, masih sempat direktur melambai untuk mengucapkan selamat jalan. Kim Namgil balas melambai dengan senyum lebar, dia juga melambai kepada staff lain lalu keluar gedung. dia memakai masker dan topinya lalu berdiri di tepi jalan, mencari taksi menuju tempat janjian.

sudah di mana, Namgil-a? tanya pemilik pesan.

sebentar lagi sampai, hyung. balas Namgil.

jejeran kafe dan restoran di kanan - kiri membuat Namgil harus benar-benar melihat dengan teliti. supir taksi juga berjalan pelan sambil melihat plang nama. mereka berhenti tepat di tujuan, setelah membayar sejumlah uang, Namgil keluar taksi. dia menyapa pramusaji dan menyebut meja pesanan. Namgil diantar menuju bagian dalam. lorong panjang dengan pintu-pintu pribadi di sebelah kanan, sementara kolam ikan besar di sepanjang jalur kiri. pramusaji membuka pintu paling ujung. kosong. Namgil masuk setelah mengucapkan terima kasih.

KIM NAM GIL WITH... (BOYS LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang