" Apa yang kalian berdua lakukan di
dalam kamar" Tanya josep melipat
kedua tangannya di dada. freen timote mereka saling melirik satu sama lain" Kami tidak melakukan apapun ck dad
jangan berpikiran kotor aku dan timote bahkan baru pertama kali bertemu mana mungkin kami sudah melakukan hal yg
aneh jangan dengarkan mami"
freen melihat pada ibunya memutar matanya malas" Timote sayang kamu anak yang baikkan katakan bahwa tidak terjadi apa apa di
dalam sana" tanya laila, tentu saja timote menggelengkan kepalanya"Tentu tidak mom"
" Sudahlah josep aku mengenal anakku seperti apa dia pria yang sopan dan
pemalu mana mungkin timote berani menyentuh putrimu" ujar laila, mendapatkan anggukkan dari suaminya" Baiklah maafkan dad sudah menduduh kalian hanya saja untuk pria dan wanita
di dalam satu ruangan itu tidak di
benarkan mengerti" tegas josep"Kami hanya sedang mencari pensil
warna saja dad, mami saja yang berlebih"Freen pergi keluar di ikuti oleh timote mereka akan kembali melanjutkan melukisnya sedangkan kedua orang tua mereka di buat like melihat anak mereka yang sudah dekat satu sama lain
.
" Aku tak mood lagi" freen membanting
alat menggambarnya"Bagaimana jika kita menemui kekasih
mu....? eum maaf maksud ku sahabatmu""Untuk apa aku sedang kesal dengannya"
"Kesal kenapa"
"Tidak tau"
Puk
" Ih dasar aneh" timote memukul pelan
kening freen.
" Ayo kita pergi" rengek timote
Timote yang memang adalah seorang gay membuat sikap nya sedikit seperti wanita
"Ck! apa sebegitu Penasaran nya kau
dengan sahabatku awas saja diam diam
kau memiliki hati padanya"" Ya freennnnn!" sentak timote dasar
bodoh mana mungkin dia memiliki ketertarikan pada wanita sedangkan
pacar dia saja sangat taman dan berkarismaFreen terkekeh melihat timote yang
kesal padanya entah kenapa itu terlihat sangat menggemaskan jarang? sekali ia bertemu dengan pria seperti timote"Yasudah ayo kita berangkat"
" Izin dulu freen" ucap timote karena
melihat teman barunya itu langsung
masuk kedalam mobilnya"Kau saja aku tunggu di sini"
" Wait" timote langsung berlari cepat
untuk meminta izin pergi dengan freen.
" Lama sekali sih" tukas freen sudah beberapa menit dia menunggu
" Maaf daddy mu banyak bertanya sekali berbeda dengan kedua orang tua ku
mereka langsung setuju tanpa bertanya" timote masuk kedalam mobil lalu
menutup nya kembali, mobil pun berjalan freen lah yang menyetir.
Ceklek
" Freen tidak sopan sekali ketuk pintu terlebih dahulu" omel timote lagi dan
lagi memukul kening freen seperti sudah menjadi kebiasaan barunya" Ini rumah sahabat ku untuk apa aku
harus mengetuk pintu ck! seperti tamu
saja" freen menggelengkan kepalanya
lalu masuk kedalam, timote mengikutinya
dari belakang suasana di rumah becky
sangatlah damai membuat timote
tersenyum tipis ia paling suka dengan rumah seperti ini berbeda saat di
rumahnya atau di rumah freen timote sangatlah tak membuatnya nyaman