XXX

32 0 0
                                    

"Sya? Sasya?! Lo di mana?"

Di pagi buta seperti ini, Zehra dikejutkan dengan hilangnya Sasya dari kamarnya. Pada awalnya, keduanya tidur sekamar namun berbeda ranjang. Zehra terbangun dahulu dengan kepala pusing. Setelah beberapa saat, ia menelisik kamar Sasya, dan tidak menemukan penghuninya sama sekali.

Zehra memegangi kepalanya yang pusing, "Duh! Ni anak pagi-pagi kemana, dah, buset! Bikin khawatir aja!"

Gadis itu berjalan mengelilingi semua ruang di apartemen, berharap sepupu tersayangnya itu dapat ditemukan. Setelah 20 menit mencari, bahkan di tempat lain, ia tetap tak menemukan Sasya.

Zehra menggaruk-garuk kepalanya frustasi, "Ck! Tuh, anak kemana, sih?! Minimal chat, kek."

Kalo gak keselip, ya nyamperin ayangnya, nih. Batinnya menduga.

Gadis itu mengambil ponselnya, lalu mencoba menghubungi nomor Sasya. Namun, nihil. Panggilannya hanya berdering.

End

Cafetaria story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang