Jimin, merupakan anak berusia 7 tahun. Kehilangan orang tua sedari kecil tentu saja sangat menyedihkan. Tinggal di panti asuhan bersama sang ibu panti yang telah sakit sakitan. Mau tak mau membuatnya turun tangan untuk bekerja di usia belia. Memilih menjual minuman pada pengendara yang berhenti di lampu merah berharap mereka membeli walau hanya satu botol saja. Ia harus kuat menahan panas, dingin, dan segala hal lainnnya. Mendapat caci maki orang, uang hasil jualan yang di curi, bahkan pernah terserempet kendaraan itu adalah makanan Jimin sehari hari. Biasanya setiap pagi Jimin serta anak lainnnya sudah anteng duduk di pinggir jalan menunggu lampu merah dan bersiap menjual minuman mereka.
Sang ibu panti sebenarnya tak tega, bagaimanapun ini adalah tugasnya dan anak panti harus mendapatkan yang terbaik. Tapi, sekali lagi bahkan ia saja tidak bisa berdiri dengan baik. Jimin, adalah anak yang baik ia tau itu. Merawat nya yang masih bayi tergeletak di pintu gerbang kedinginan. Bahkan tubuhnya nyaris membiru, mengingat itu membuat sang ibu panti kembali merasa tak berguna. Mereka masih kecil sudah sepantasnya mendapatkan pendidikan yang layak, makanan serta gizi yang terpenuhi.
Namjoon, berbanding terbalik dengan Jimin. Ia adalah seorang ayah dari 1 anak. Istri nya memilih untuk menyerah dan pergi jauh tanpa bisa di raih kembali. Tak sampai di situ sakitnya namjoon harus di bayar kembali setelah mendapat informasi dari dokter yang memvonis anaknya. Kanker otak stadium 3, dan sudah terlambat untuk menyadarinya. Itu salahnya yang terlalu sibuk bekerja tanpa melihat anaknya yang mungkin saja merintih kesakitan. Ayah mana yang terima anaknya menderita seperti ini. Kabel yang terpasang di tubuh anaknya hanya sekedar penopang hidup. Serta obat obatan yang tentunya sangat menyakitkan. Namjoon ingin sekali merelekan anaknya untuk pergi. Tapi, membayangkan untuk kehilangan yang ke dua kali membuat nya sesak. Anaknya baru berusia 5 tahun. Tak bisakah ia menikmati hidupnya lebih lama? . Jika di izinkan namjoon yang merupakan ayah dari anaknya ingin menggantikan nya berbaring di bankar rumah sakit, meminum obat, cuci darah, terapi dan menahan sakitnya. Anaknya, jungkook. Kim jungkook lebih tepatnya. Dunia nya hancur seketika setelah mendapat kabar anaknya, jungkook telah berpulang dua hari setelah ia ulang tahun. Meraung dan menangisi penyesalan yang tiada habisnya. Terpuruk dalam kesedihan, pekerjaan yang terlantar.
Yeah, kira kira seperti itulah kehidupan mereka di dua sisi. Namjoon yang tak mengetahui takdir nya akan bertemu dengan bocah berpipi gembul yang mampu mengalihkan kesedihannya.
Sedangkan Jimin, yang masih mencoba untuk terbiasa dan berusaha mencari kehangatan serta ketulusan dari orang besar tersebut.
.
Cerita baru dari aku ☺️
Di baca saja dulu jika suka boleh support nya ya 💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The end ( BTS )
FanfictionJimin, seorang anak yatim piatu yang mencari setitik kehangatan dari orang orang sekitar. Namjoon, seorang ayah yang kehilangan anaknya karena penyakit yang merenggut kebahagiaan satu satunya. bagaimana kisah mereka bertemu? Bagaimana namjoon membe...