01. Aku dan Diriku

4 1 0
                                    

"Selamat datang siswa dan siswi baru SMA 001 Jakarta!"

Suara riuh tepuk tangan begitu menggema. Suasana upacara penyambutan murid baru ini begitu meriah. Aku menaikkan topi dari kertas karton yang merosot ke pelipis mata. Para siswa dan siswi baru diharuskan untuk memakai topi buatan. Bagi siswa menggunakan topi dari bola plastik yang dibelah jadi dua, sedangkan bagi siswi menggunakan kertas karton yang dibentuk seperti topi penyihir.

Jujur, aku lebih suka topi bola.

Dug.

Seseorang menyenggol lenganku. Aku menoleh ke belakang. Kulihat perempuan tersenyum dengan sangat lebar ke arahku. Ku akui dia...cantik.

"Hai?"

Sejak saat itu, kami berkenalan dan menjadi teman dekat. Dia adalah Intan.

"Gue panggil lo apa?"

"Pril," jawabku lugas.


***



"Haahh...." Aku membaringkan tubuhku di atas kasur begitu sampai rumah. Aku bahkan tidak sempat untuk mengganti seragam, aku sudah terlanjur lelah dengan segala aktifitas di sekolah tadi.

Kriet.

Pintu sedikit terbuka. Aku melirik sekilas di pintu, ternyata Ibu.

"Pril, ganti dulu seragam kamu. Abis itu makan."

Aku menutup mataku dengan lengan, "Iya Bu, sebentar aku capek."

Ibu masuk dan duduk di sampingku. "Gimana tadi sekolahnya? Udah dapat temen baru?"

Aku langsung bangkit dan duduk. "Udah dong! Aku punya temen cantik tau Bu. Dia selebgram, keren kan?"

Entah kenapa Ibu malah bengong seperti tidak mendengarkan ucapanku barusan.

"Ibu!!! Bu!" panggilku.

"Ah." Ibu tersentak kaget. Aku jadi sebal karena Ibu malah bengong tidak mendengarkan ceritaku. Tiba-tiba Ibu berlari keluar dari kamarku sambil berteriak.

"HADUHH GOSONGG IKANNYA!!!"

Aku pun jadi ikut lari ke dapur.

***



"Bu, temen aku ternyata model juga tau!"

Ibu menghentikan kegiatan mengupas apelnya sejenak ketika aku mengatakan hal itu, lalu ia kembali melanjutkannya. "Oh ya? Dia gimana orangnya?"

Aku bersandar di sofa sambil menggulir akun Instagram teman baruku itu. "Hmm...aku baru kenal sih. Tapi, dia baik kok!"

"Bagus lah kalo begitu."

Aku memutar tubuhku ke samping, ke arah Ibu yang sedang memotong apelnya jadi beberapa bagian. "Tapi Bu, kalo misal aku temenan sama artis, aku juga bisa jadi ikut terkenal kan?"

Trak.

Aku tersentak. Ibu menaruh pisau di meja dengan sedikit keras. Aku melihat tatapan Ibu agak berbeda. "Sekolah aja yang bener, nggak usah macem-macem."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

re-verse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang