Part [03]

13 4 0
                                    

Hope you like 💜
     
                              .
Seminggu telah berlalu dan hari ini tepat acara pernikahan Dira dan Adit.
Dira sudah memikirkan keputusannya dan..ia menerima perjodohan tersebut.

dira sedang di rias di kamarnya dengan sahabat nya - Resya kelia yang kerap di panggil saya atau Lia itu
Sahabat dira yang sudah dari SMP itu sedang menemani dira yang di Make up oleh MUA tapi dira....menangis hingga make up nya terkadang luntur.

"Mbak dira jangan nangis terus ini make up nya jadi luntur acaranya udah mepet banget mbak" ucap MUA itu.

Lia bangkit dan memegang pundak dira."Ra udah jangan nangis kasian mbak MUA nya dia dari tadi benerin make up kamu"ucap Lia menenangkan dira yang menangis terus.

dira mengangguk dan berhenti menangis."aku tau kok gimana perasaan kamu sekarang menikah masih SMA itu sulit dira,tapi tenang aja aku ada disini,curhat kalau kamu mau curhat,aku sahabat kamu dir"

Dira mengangguk dan tersenyum.
"Makasih ya lia kamu emang terbaik"

••••

Di depan sudah ada keluarga Adit,mereka sudah duduk di ruangan tempat ijab Kabul,Adit dia duduk di depan penghulu. Keringat sudah membasahi dahi nya karna merasa gugup.

"Baik,sekarang bisa di mulai?"tanya penghulu.

Adit hanya mengangguk dan menjabat tangan dengan papa dira jolanda."bissmillah"lirih jolanda.

"Saya nikahkan dan saya kawin kan engkau Aditya Febian Rayhan binti bapak Jendra dengan putri saya Adira raveena taletha binti bapak jolanda,dengan mas kawin uang tunai bernilai 100 juta dan satu unit mobil sport di bayar tunai!" Tutur jolanda dengan sekuat tenaga dia menahan tangis nya.

"Saya terima nikah dan kawin nya Adira raveena taletha dengan mas kawin tersebut tunai!"

"Para saksi sah?" Tanya penghulu.

"SAH!" Jawab semua serentak.

Tes
Tes

Air mata Dira yang semula sudah tidak ada kini malah Keluar lagi saat mendengar kata 'SAH' dia benar-benar merasa hidup nya telah berpindah.

Penghulu pun berdoa...

"Ayok mbak kita tuntun Mbak dira nya keluar" ajak MUA itu menatap ke arah Lia.

Lia mengangguk dan merangkul pundak dira untuk menuntunnya keluar."udah jangan nangis nanti kalau Adit macem-macem sama kamu bilang ya sama aku" ucap Lia berusaha menenangkan.

Mereka turun dari tangga semua tatapan mereka tertuju pada seseorang yang mengenakan pakaian pengantin Dira! Mereka berdecak akan kecantikan yang di miliki Dira.
Adit Sampai tak berkedip sedikit pun dia langsung menunduk kala Dira sudah duduk di samping nya.

"Ayo silahkan mempelai wanita untuk mencium tangan mempelai pria,dan mempelai pria cium kening mempelai wanita"ucap penghulu.

Dengan tangan gemetar Dira meraih tangan Adit untuk di cium sebagai tanda bahwa mereka sudah sah.

Adit menatap dira dan membisikan sesuatu,"jangan gugup-gugup gue ga akan naena in Lo disini"bisik Adit dan langsung mendapat tatapan bingung Dira.

Dira langsung saja mengecup tangan suami nya dengan lembut agar semua orang percaya.

Adit pun membalas nya dengan tak kalah lembut.

CUP

kecupan di kening nya membuat semua bulu kuduk Dira merinding dan haru,jolanda? Jendra? Kiran? Mereka sudah menangis dari tadi,bahkan air mata Kiran sudah habis. Maybe?

Adit berdehem singkat dan acara di lanjut dengan sungkeman kepada orangtua.

Dira mendekat kepada jolanda dan bersujud."pah maafin Dira ya kalo Dira sering ga nurut ke papah" ucap Dira dengan air mata yang sudab meluruh dari tadi.

Jolanda memegang pundak dira dan menangguk."papah udah maafin kamu kok sayang,sekarang kamu nurut sama suami kamu ya? Jangan jadi istri yang durjana" Jawab jolanda dengan candaan.

Candaan jolanda berhasil mengundang gelak tawa semua tamu disana. Dira hanya mengerut masam.

Jolanda menatap ke arah Adit dan tersenyum."kamu jaga anak saya ya Adit? Papah yakin kamu bisa,jangan kecewakan dira."

Adit menangguk.

Adit menatap kedua orangtuanya dan tersenyum kecil."kamu sekarang udah punya istri Adit. Kamu sekarang punya tanggung jawab sendiri" kata ayah Adit.

Dan di angguki oleh Adit."bunda tau ini mungkin agak berat di usia kamu yang masih di bilang belum bisa menuntun rumah tangga,tapi bunda yakin kamu bisa kok" ucap bunda Kiran dengan memeluk Adit.

Kiran melepaskan pelukannya dan menatap ke arah dira yang hanya diam saja, kiran tersenyum."sini sayang" panggil Kiran.

Dira mendekat ke arah Kiran dan ikut tersenyum."Tante" Kiran mengerutkan keningnya dan tersenyum lagi."sekarang jangan panggil Tante panggil bunda aja ya?"
Tanya Kiran dan di angguki oleh Dira.

"Dira dengerin bunda ya? Kalo misalkan Adit nakal bilang aja ke bunda biar bunda jewer telinga nya"

Adit yang mendengar itu melotot tak percaya.

****

Jangan lupa vote sama komen.
Banyak typo tandain!

Cousin Husband || I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang