1

1.2K 72 2
                                    

"Aku akan jadi pengantin mu nanti saat dewasa"

Cetus lantang gadis kecil berusia 5 tahun dengan kepercayaan diri yang tinggi, tubuh mungil gemuk dengan gigi berlubang didepan, rambut kuncir dua dan minidress gambar bunga-bunga. Siapa yang melihatnya pasti akan mengatakan jika gadis itu lucu. Sangat lucu.

©

"Lia bangun sayang. Kau akan kesiangan jika terus tidur" teriakkan selalu menghiasi pagi indah Aliya, rasanya baru beberapa detik dirinya terpejam dikasur tapi harus kembali kerealita menyebalkan.

'Aku benci Senin'

Aliya membuka matanya melirik kanan kiri dan dirinya sendirian, benar memang Aliya punya suami yang akan bangun disisinya disetiap pagi. Mimpimu tinggi sekali gadis kecil.

Jam nakas terus berdering dan Aliya harus bangun, bangkit dengan malas lalu kekamar mandi. Siapapun tolong hapus hari Senin dalam dunia ini. Hari Minggu setiap hari pasti menyenangkan.

15 menit Aliya selesai dengan kegiatan persiapannya, turun tangga dengan tergesa-gesa. Kurang 20 menit bel masuk tapi Aliya belum sarapan dan siap. Luar biasa.

"Mau aku antar?" Ada laki-laki tampan bak dewa Yunani tapi Aliya tidak mau harinya semakin buruk. Kim Alien Taehyung tidak bisa dipercaya untuk hari seninnya.

"Aku dengan Jin Oppa. Ayo Oppa" Aliya menyambar bekal makanan yang ada dimeja dan menarik Jin tanpa menunggu Jin menyelesaikan sarapannya. Hanya Jin yang bisa dipercaya untuk hal buru-buru Aliya.

"Sayang…"

"Ma aku bawa bekal. Aku berangkat, ini sudah telat, ayo Oppaaaaaa" selalu dan setiap hari, Aliya akan telat dan buru-buru. Gadis itu tidak berubah dari 12 tahun sekolahnya. Selalu saja dan membosankan. Untung jarak sekolah dari rumah dekat. 10 menit jika kecepatan maksimal, Jin bisa dipercaya urusan ngebut dengan mentaati aturan jalan dari pada Taehyung. Aliya masih sayang nyawa, akan ada setidaknya 20 pelanggaran jalan jika Aliya berangkat bersama Taehyung lalu Aliya semakin telat.

Syukurlah masih ada 5 menit sebelum bel masuk, Aliya membereskan barangnya yang sempat tercecer dimobil Jin, melihat itu Jin menggeleng kepala. Wajar sekali untuk adik sepupunya yang awut-awutan dan tidak pernah tepat waktu.

"Aku tebak kau tidak mengerjakan pekerjaan rumah" Aliya tersenyum manis pada Jin dan menyelesaikan barang bawaannya, terakhir bekal.

"Kau tau aku lebih dari siapapun Oppa" Aliya memeluk Jin dan mencium pipi Jin lalu turun dari mobil. Aliya akan terlambat jika mendengar Jin mengoceh.

"Terima kasih Oppa" selanjutnya berlari menuju kelas, hari ini guru Killer dan Aliya mengerjakan tugas seperti yang Jin katakan. Sepertinya Sulli sudah mengerjakan tugas jadi Aliya bisa mencontek. Teman yang baik bukan. Aliya diberkati teman yang baik dan loyal padanya tapi gagal soal percintaan.

Siapa yang menyadari jika gadis 17 tahun ini belum pernah pacaran atau ciuman hanya karena menunggu cinta pertamanya. Menyedihkan sekali.


"Kau diet?" Aliya menggeleng dan makan salladnya. Menu makan siang kurang cocok di lidahnya jadi Aliya makan bekal dari Ibunya tadi, 2 buah sandwich dan sallad. Sandwich sudah Aliya makan saat jam pertama tadi, hei Aliya tidak bisa tanpa sarapan, perutnya akan minta jatah dan Aliya tidak bisa konsentrasi untuk tidur di jam pertama.

2 jam pertama Aliya habiskan 1 jam untuk tidur dimeja ujung, sementara gurunya mengoceh tentang hal yang tidak mereka mengerti.

2 bananamilk ditambah sallad bisa sampai nanti siang, Aliya tidak ambil less jadi bisa pulang cepat. Dari pada Less mengabiskan uang lebih baik ngintil Namjoon Oppa yang terkenal pandai dan Aliya sekalian lihat wajah-wajah tampan, bonus untuk cuci mata. Teman Namjoon tampan semua dan Aliya suka sekali melihat wajah-wajah tampan.

The Man Is My First Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang