4

381 43 0
                                    

Enjoy Guys!

©

"Kau tau aku selalu benci keberuntunganmu" Aliya lulus ujian masuk kedokteran, keberuntungan terakhir karena minta tolong Hyunsik untuk contoh soal yang keluar. Tidak sia-sia Aliya jadi kutu buku selama 1 Minggu. Sangat lama sekali.

"Kita akan berpisah sebentar lagi. Aku sedih" Sulli mulai drama dan Aliya tersenyum tipis, memang ini yang menyakitkan karena mereka beda universitas.

"Aku tidak akan menemukan si gila yang sama lagi" Mereka berpelukan didepan papan pengumumannya, hanya mereka berdua karena gerombolan sudah pergi. Mereka melihat pengumuman ini yang terakhir jadi bebas dan tidak berdesakan.

"Kalian juga tidak akan melihat aku" Hyung Won merangkul keduanya. Dua gadis yang jadi semangatnya saat sekolah yang gila ini. Aliya terbiasa dengan Hyung Won dan tidak lagi menganggap tiang ini pengganggu.

"Hei kita masih bisa bertemu diakhir pekan. Ya kecuali calon dokter ini" Sulli melirik Aliya yang masih melihat papan namanya disana. Entah ini keberuntungan atau masalah bagi Aliya. Menikmati masa sulit untuk masa depan.

"Kau serius tidak mau menerimaku?" Sulli melepaskan rangkulan Hyung Won, tau jika ini membahas hati lebih baik Sulli kabur.

Aliya terdiam dan tidak menjawab, padangannya masih kosong dan melihat depan. Entah sudah berapa ribu kali Hyung Won menanyakan ini dalam waktu 4 bulan.

"Lia…"

"Aku tidak mau memberikan harapan palsu padamu Mr Chae" ketus Aliya yang melepas rangkulan Hyung Won.

"Kau tau aku mau menunggu" Aliya menoleh pada Hyung Won, laki-laki ini sungguh gigih.

"Kau tidak bosan aku tolak?"

"Kau saja tidak bosan ditolak 12 tahun ini" lihatlah cara Hyung Won membalas Aliya, siapapun pasti tersinggung tapi Aliya tidak. Hyung Won bodoh dan Aliya lebih bodoh lagi.

"Benar aku memang bodoh jadi lebih baik kau jauh-jauh dari aku" cetus Aliya yang beranjak pergi tapi Hyung Won mengejarnya hingga mereka berjalan beriringan.

"Kau tau kenapa aku tertarik padamu Lia?"

"Aku tidak tertarik mendengar…"

"Melihatmu aku jadi menemukan kesenangan baru, hidupku hambar sebelumnya. Tidak ada tujuan dan tantangan lalu tiba-tiba berubah melihat gadis gila ini. Biasanya para gadis mendekati aku dulu…"

"Hello aku bukan mereka" sela Aliya.

"Benar dan jangan jadi mereka. Kau gigih pada satu nama dan aku bertekad untuk merubah nama itu, hei menarik bukan?"

"Aku taruhan begitu?"

"Pada diriku sendiri. Aku menemukan kebahagiaan jika bersamamu, semacam gairah untuk hidup. Hei berapi-api itu menyenangkan juga. Seperti ini hidup" mereka berjalan dan Hyung Won terus mengoceh dan Aliya jadi pendengar yang baik, sesekali Aliya tersenyum mendengar nada lucu Hyung Won atau keluhan Hyung Won tentang dirinya, Hyung Won laki-laki unik yang pernah Aliya temui. One and Only. Idiot Man.

"Jadi bagaimana kalau kita kencan untuk menutup ini? Seperti dulu?" Tawar Hyung Won dan menghentikan langkah Aliya, last? Why not?

"Besok jam 10 pagi jemput aku. Oke?" Aliya berlalu meninggalkan Hyung Won yang tersenyum bahagia, perjalanan Hyung Won masih jauh. Memang Aliya belum suka tapi siapa tau nanti. Roda berputar Dude.

"I Love You Lia" teriakkan Hyung Won membuat semua orang menatapnya dan Aliya hanya melambaikan tangan. Terlalu biasa menghadapi kegilaan Hyung Won.

The Man Is My First Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang