Lagi lagi aku terjatuh, kala senyum itu merekah.
Lagi lagi aku terperangkap, kala mata kita tak sengaja bertatap.
Lagi lagi aku kembali mengaguminya,
kala banyak orang menganggapnya biasa.
Tetap memilih senyap dalam diam;
menyimpan kagum yang terpendam,
Kala banyak orang memilih mengungkapkan.
Perihal perasaan biarlah ia melekat;
Hingga entah nanti aku berhenti terpikat,
Ataukah kita yang akhirnya terikat.
Lagi lagi aku tersipu, kala tawamu terlihat dari kejauhan.
Lagi lagi aku terdiam, kala kita tak sengaja berpapasan.
Lagi lagi aku kembali menyukai,
kala banyak orang bilang kau tak semenarik itu untuk disukai.
Tak apa biarlah kusimpan rasa ini sendiri; tanpa sedikit pun kau ketahui.
Biarlah waktu berlalu dengan semestinya;
Memudarkan rasa kagum padanya,
Atau malah menghadirkan kita Yang bersama di akhir cerita.
Kotabaru, 14 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
MERANGKAI AKSARA
شِعر"Aksara yang meliuk dengan bebas, berdansa dan menari tanpa batas mengikuti melodi pikiran yang terus saja mengudara". "MERANGKAI AKSARA" berisi puisi - puisi berdasarkan pengalaman serta situasi atau keadaan di sekitar penulis. Selamat Membaca dan...