CHAPTER 2

10 2 0
                                    

Happy reading guys ʕ´•ᴥ•'ʔ

-

"Rose, tunggu aku!" Jena memegang tangan Rose, Rose pun berbalik dengan tatapan bingung.

"Ada apa Jena? Aku ingin pergi ke kamar mandi" Jena melepas tangan Rose, dia melihat ke sekeliling dan berkata sambil berbisik.

"Kau mengetahui Louis?" Meskipun heran dengan pertanyaan Jena, Rose pun mengangguk pelan.

Jena tersenyum melihat respon Rose, "aku menyukai Louis" membelokan matanya sambil menganga, Rose tak tahu harus bereaksi seperti apa, membingungkan.

"Kau gila? Bagaimana dengan Ken?" Ucap Rose dengan suara lantang, jari telunjuk Jena langsung memberikan isyarat untuk berbicara jangan terlalu besar.

"Sttt, sudahlah, aku tidak mencintainya, aku menjadi kekasihnya karena terpaksa" lagi dan lagi Rose dibuat terkejut, kenyataan apa yang diterimanya ini? Tidak disangka, orang yang sangat mesra saat di hadapan kekasihnya, bisa saja berkhianat.

"Kau memang bodoh! Aku akan memberitahu ini pada Ken" Rose langsung berlari meninggalkan Jena yang terus memanggil namanya.

-

BRUK

Rose terjatuh karena menabrak seseorang, sikunya membentur batu hingga mengeluarkan cairan merah.

"Maafkan aku nona"

"Aws, ini menyakitkan" Rose melihat luka di siku nya yang bisa dibilang lumayan parah.

'Tahan Louis, kau tidak boleh hilang kendali'

"Nona, siku mu berdarah, ayo kita ke ruang kesehatan" Rose mengangkat kepalanya, dia terkejut karena yang ada di depannya adalah Louis.

"Tidak perlu, aku sedang terburu-buru, aku akan mengobatinya nanti" Rose ingin berlari pergi, tetapi Louis menahan tangannya.

"Luka itu terlalu parah"

Lagi-lagi Rose menggeleng, "tidak apa tuan, aku baik-baik saja, aku permisi, terima kasih atas tawaranmu dan maaf aku telah menabrak dirimu"

Rose melepaskan genggaman Louis, lalu beranjak pergi untuk mencari Ken.

'kalau terus-menerus seperti ini aku bisa mati'

-

"Louis ikut aku" seseorang tiba-tiba saja menarik tangan Louis, membawanya ke belakang sekolah, tempat paling sepi karena jarang sekali ada yang melewati tempat itu.

"Ada apa?"

"Kau bisa merasakannya? Aku lihat sikunya terluka"

Mengangguk pelan, Louis pun menunduk, "ya, aku merasakannya, tapi aku tidak tahu harus bagaimana, aku lemah jika berada di dunia ini"

"Kau harus membawanya, waktumu hanya tersisa 7 hari lagi"

"Aku harus mendekatinya terlebih dahulu"

"Tidak, itu akan memakan waktu yang lama!"

Louis menatap orang itu dengan tajam, "aku harus mendekatinya terlebih dahulu, jika aku langsung membawanya, aku takut dia akan membenciku, dan aku tidak mau itu terjadi"

MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang