2. ☠️

112 25 0
                                    

~Selamat membaca~

"Maksudnya Ziyad pacaran Umma?" Tanya Buya.

"Eh ng-ngak kok Buya," jawab Ziyad panik, kemudian Ziyad mengode kesar pada sang Umma untuk membantunya berbicara dan meminta pertolongan-nya, Umma Hasnah tersenyum kemudian menjelaskan semuannya pada Buya.

"Sholat istikharah Zi, minta jalan yang terbaik pada Allah, jangan sampai kamu terlena dengan kemaksiatan kerna selalu memikirkan yang bukan mahrom kamu, sesungguhnya setan pandai dalam menggoda manusia. Buya tidak pernah melarang kamu dalam mencintai seseorang, hanya saja Buya khawatir nanti kamu zina fikiran dan lain-nya," Nasehat Buya.

"Iya Bi Ziyad mau istikharah dulu,".

Umma tersenyum melihat ke arah anak nya, "Siapa gerangan kamu yang bisa menarik perhatian kutub es nya Umma, kasian dia sampe bisa sefrustasi itu,"

"E-eh Umma Zi mau siap-siap sebentar lagi mau azan asar, ini Giliran zi yang jadi imam di masjid pondok,"

"Buya tadi umma dengar namanya Al...Al.. siapa ya, Umma lupa lagi,"

"Aleya Umma," ceplos Ziyad tanpa sadar.

Pecah sudah tawa Abuya dan umma Ziyad malu sekaligus salah tingkah karna ulah-nya sendiri. Rasanya tidak cocok dengan wajah tegas dan datar yang Ziyad mikili, karna sudah terlanjur malu Ziyad bergegas pergi menuju kamarnya, wajah sampai telinganya ikut memerah bak kepiting rebus. Biyarlah ia dikatakan tidak sopan untuk saat ini pergi tanpa pamit, karena sudah benar-benar malu.

"Anak itu selalu seperti anak kecil, kalo sudah sama kamu" ucap Abuya.

"Anak kita sudah besar, Umma jadi penasaran sama gadis yang membuat anak kita sefrustasi itu," ujar Umma Hasnah sambil terkekeh.

______________________

~Ke esokan harinya~


"zii" panggil Umma Hasnah.

"Dalem Umma," sahut ziyad sambil menuruni anak tangga.

"Cepat udah selesai belum, keburu sore, sayang"

"Siap meluncur umma," pekik ziyad.

Jam sudah menunjukan pukul 14:15 Ziyad ingin menemani sang Umma tercinta untuk belanja bulanan di super market terdekat di kotan-nya.

•••••

Sepuluh menit perjalanan dari rumah ke super market, akhirnya Ziyad dan Umma Hasnah sudah sampai di super market tersebut.

Ziyad dan Umma Hasnah beriringan memsuki super market, tidak lupa ziyad membantu membawa troli.

Azan asar berkumandang Saat Ziyad dan Umma Hasnah masih berkeliling mencari barang-barang yang dibutuh kan.

"Umma, sholat dulu yuk,"

"Iya nak kamu saja, Umma lagi Udzur,"

"Yasudah kalo gitu Ziyad tinggal dulu bentar, nggak papakan?"

"Iyaa..nggak papa kok, Umma juga sebentar lagi selesai ini,"

"Yaudah Umma Zi pamit, Assalamualaikum," Ziyad mencium punggung tangan sang Umma.

"Wa'alaikumsalam,"

Selang beberapa menit Umma Hasnah kini sedang mengantri di kasir untuk membayar belanjaan-nya.

"Total belanjaannya 500.000 ribu, ibu..." ucap sang kasir dengan ramah.

Umma Hasnah berniat mengambil uang untuk membayar, tapi setelah ia raba, ternyata ia tidak membawa tas, dan ia lupa kalo uang belanjanya ia titip kan pada ziyad, dan dia tidak membawa Hanpone.

AODRA SILENT BOOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang