~Selamat membaca~Aleya merinding dengan perkataan mereka ingin meminta tolong tapi dijalan sudan tidak ada satu orang pun yang lewat. Dia hanya bisa berdoa dan memohon perlindungan pada Allah SWT.
Aleya hanya melirik sekilas kearah mereka ia pun tidak menjawabnya. Aleya sangat risih karena kedatangan tiga pria itu.
"Aduh gimana ini yaallah disini sepi apa lagi udah malam aku harus minta tolong sama siapa." batin Aleya.
"Yaelah sombong banget. Jangan sombong sombong jadi cewe! Nanti gak laku baru tau rasa, loh." ucap salah satu dari ketiga preman itu.
Aleya masih tidak bergeming. Sebisa mungkin ia tidak ingin merespon mereka. Namun ketiga pria itu menjadi kesal karena diabaikan oleh Aleya. Akhirnya mereka menarik tangan Aleya mereka berani melakukan itu karena suasana cukup sepi dan dimalam hari semua orang sudah tidak ada yang keluar.
"Eh, mau ngapain? Lepas!" Titah Aleya. Ia berusaha bertahan agar ketiga pria itu tidak bisa menariknya untuk pergi dari sana.
"Udah, gak usah sok jual mahal! Ayo, ikut sama kita. Dijamin happy," jawab ketiga pria itu. Kebetulan mobil mereka tidak jauh dari mereka mengganggu Aleya.
"Toloooongg!!" pekik Aleya meskipun sedikit harapan ada orang yang membantunya.
Dari arah belakang ada tangan yang mendarat tepat ditengkuk pria yang memegangi tangan Aleya.
Bugh!
"LEPAS!" Sentak Ziyad. Kemudian ia langsung menendang kembali salah satu dari pria itu.
Bugh!
"kurang ajar!" pekik Ziyad. ia sangat murka karena melihat seorang perempuan yang diperlakukan kasar seperti itu. kemudian ia meraih tangan pria yang masih memegangi Aleya, lalu memelintirnya kebelakang hingga pria itu meringis kesakitan.
Tak puas hanya disitu. Sebelah kaki Ziyad menginjak tangan pria yang terjatuh tadi. Sementara tangannya memelintir tangan preman yang satu lagi hingga preman itu terjatuh di depan teman preman yang berdiri memunggunginya.
"Aaaa! Ampun" ucap ketiga pria itu secara bersamaan.
"Berani sekali kalian menyentuh istri saya!" ucap Ziyad dengan napas menggebu entah sadar atau tidak Ziyad mengatakan kalo Aleya adalah istrinya. Ia seperti orang kesetanan saat melihat seorang perempuan yang diperlakukan seperti itu. Dengan terpaksa ia mengaku sebagai suaminya agar ketiga preman itu tidak mengganggu lagi. Ketika ia melihat perempuan itu ia mengingat uma nya juga seorang perempuan. Gimana kalo uma nya yang ada didalam kondisi seperti ini pasti ia yang sebagai anaknya akan marah besar. Dan sebagai lelaki seharusnya kita menjaganya bukan menyakitinya seperti itu.
"A-ampun, Bang. Kita gak tau kalau dia punya suami," jawab pria itu.
"Jadi jika tidak mempunyai suami, kalian masih mau mengganggunya, HAH?" bentak Ziyad ditelinganya.
"Udah, stop!" ucap Aleya. Ia khawatir pria yang menolongnya itu akan membunuh ketiga orang itu dan ditangkap polisi.
Ini kali pertama Aleya melihat pertengkaran yang hebat seperti ini. Ia tidak menyangka ada yang menolongnya tengah malam dijalan yang sepi. Ia takut justru pria yang menolongnya akan berniat jahat juga tetapi ia tetap husnudzon kepada pria itu.
"pergi kalian dari sini! Sekali lagi kalian mengganggu perempuan yang lewat sini. Habis nyawa kalian!" ancam Ziyad.
"Astaghfirullah," ucap Aleya lirih. Ia tidak percaya apa yang dilakukan pria itu tadi. Sebab, saat ini pun jika tidak diingatkan mungkin pria itu akan semakin kuat memelintir dan menginjak tangan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/350892391-288-k2750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AODRA SILENT BOOM
Teen FictionSEBELUM MAMBACA ALANGKAH BAIKNYA BANTU FOLLOW TERLEBIH DAHULU YA MANTEMAN🤗