~Selamat membaca~
"Assala....astagfirullah" kaget Ziyad.
Umma Hasnah terkekeh pelan, "wa'alaikumsalam," jawabnya dan Aleya.
Tidak lupa Ziyad mencium punggung tangan sang Umma kemudian duduk dan memasang sabuk pengaman mobil dengan gerakan yang gerogi.
"Nak.. anterin nak Aleya dulu ya," tutur Umma Hasnah
"Iya Umma,"
"Nanti kamu tunjukan saja jalannya ya,"
"Nggih Umma," jawab
Deg.
Ziyad tersentak kaget ketika mendengarkan suara lembut Aleya yang memanggil Umma-nya dengan sebutan yang sama dengan-nya.
Rasanya darah Ziyad berdesir begitu menenangkan ketika mendengar suara Aleya.
"Ya Allah perasaan apa yang timbul di dalam diri ku. Jika perasaan ini baik Untuk ku maka tolong permudahkanlah jalan-nya untuk menghalalkan dia, tapi jika perasaan ini tidak baik maka tolong hilangkanlah perasaan ini," lirih Ziyad berdo'a di dalam hatinya.
"Nak..." Panggil Umma membuyarkan lamunan Ziyad.
"Eh, iya Umma,"
"Ada yang ketinggalan?" Tanya Umma Hasnah.
"Nggak ada Umma,"
"Terus kenapa nggak jalan?"
"I-iya ini Umma mau jalan," Ziyad mulai menyalakan mobilnya dan keluar dari pekarangan supermarket.
"Nak Aleya masih sekolah?" Tanya Umma membuka obrolan.
"Masih Umma," jawab Aleya santun.
"Kelas berapa sayang, dimana sekolahnya?"
Sedangkan Ziyad yang menyimak pembicaraan kedua perempuan itu.
"Aleya kelas Xl, di MA Al-Ghaisan Umma,"
Ziyad mengeryitkan dahinya, apa katanya tadi? Al-Ghaisan? Itu yayasan Abuya nya bahkan dirinya juga menempuh pendidikan Madrasa Aliyah (MA) nya disitu, tapi mengapa dirinya tidak pernah melihat Aleya sama sekali.
"Loh berarti satu sekolah sama Ziyad dong kalo gitu?" Ujar Umma Hasnah.
Aleya bingung harus menjawab apa walaupun Aleya tidak pernah kenal dan akrab dengan lawan jenisnya di sekolah, pasalnya dirinya tidak pernah melihat Ziyad di sekolahnya.
"Mm nggak tau Umma," jawab Aleya canggung.
"Loh masa nggak tau, emang nak Aleya di Al-Ghaisan mana sayang?" Timpal Umma Hasnah lagi.
"Al-Ghaisan2 Umma,"
"Oh pantes kalian nggak saling tau, Ziyad sekolahnya di Al-Ghaisan1,"
Setelah mereka berbincang-bincang ringan akhirnya mereka sudah sampai di depan rumah Aleya.
"Ayo Umma mampir dulu, ketemu sama Ayah,Bunda," ujar Aleya.
"Nggih nak.. sudah sore, nanti kapan-kapan Umma mampir ya.."
"Yasudah kalo gitu Aleya pamit Umma , makasi atas tumpangan-nya, dan maaf kalo ngerepotin,"
"Iya sayang ngga ngerepotin sama sekali kok, malah Umma seneng,"
Kemudian Aleya mencium punggung tangan Umma Hasnah dan beranjak keluar dari mobil. Kemudian melambaikan telapak tangan ke arah mobil Umma Hasnah yang mulai melaju.
_____________________
Setelah Ziyad melaksanakan rutinitas sehabis isya nya yaitu muroja'ah yang yang di gurui oleh Abuyanya sendiri, kini Ziyad baru saja merebahkan tubuhnya di atas kasur King size nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AODRA SILENT BOOM
Fiksi RemajaSEBELUM MAMBACA ALANGKAH BAIKNYA BANTU FOLLOW TERLEBIH DAHULU YA MANTEMAN🤗