Keponakan Nakal II

18.9K 469 57
                                    

Happy Reading
Banyak Typo

Desah Shani saat pelepasannya. " Kerja bagus Gracia, tapi saya belum puas." Ucap Shani lalu mendorong tubuh Gracia hingga terbaring di lantai yang dingin itu, ia menindih tubuh Gracia lalu memasukkan penisnya kembali ke vagina Gracia menggerakkan nya dengan cepat. Shani terus menggerakkan pinggulnya dengan cepat, tangannya juga meremas payudara Gracia.

Shani terus memaju-mundurkan penisnya dengan sangat cepat, keringat keduanya sudah membanjiri tubuh mereka masing-masing. Kepala Shani mendongak ke atas, matanya merem melek menikmati pijatan di penis nya, meskipun Gracia sudah tidak perawan lagi namun lubang vagina remaja itu masih sempit membuat Shani merasa lebih nikmat di bandingkan dengan wanita-wanita yang pernah ia tiduri.

"Ahh ahhh Gracia Saya mau keluar lagi ahhh ahh."

Setelah mengatakan itu Shani mencabut penisnya dan mengocoknya, sementara Gracia ia sudah keluar entah untuk keberapa kalinya.

"Ahh ahhh ahh ahh."

Lima tembakan sperma dari Shani mengenai perut Gracia, perut Gracia sudah dipenuhi oleh cairan sperma Shani. Nafas keduanya memburu. Setelah selesai menikmati pelepasannya Shani kembali mengangkat tubuh Gracia ke atas kasur dan dia berdiri di samping kasur. Shani mengambil ponselnya, ia akan memvideokan kegiatan panas mereka. Shani kembali menarik rambut Gracia, lalu mengarahkan kepala Gracia ke penisnya dengan satu tangan, Gracia meringis namun Shani tak memperdulikan itu.

"Buka mulutmu Gracia." Ucap Shani lalu mengarahkan kepala Gracia untuk menatap dirinya, Shani kembali meludahi mulut Gracia tak lupa ia memvideokannya. Setelah meludahi mulut Gracia, Shani memasukkan dua jari nya kemulut Gracia mengobrak-abrik isi mulut Gracia. Setelah dirasa cukup Shani menggeluarkan jari nya dan melumuri penisnya dengan ludahnya.

"Hisap Gracia." Shani kembali memasukkan penisnya ke mulut Gracia, menahan kepala Gracia mendorong penisnya hingga ke tenggorokan Gracia membuat Gracia terbatuk-batuk, ia memukul-mukul paha Shani tapi Shani tak peduli ia menahan penisnya cukup lama di dalam mulut Gracia.

Shani memaju-mundurkan penisnya di mulut Gracia, selama kegiatannya Shani terus memvideokannya. Setelah dirasa cukup Shani menggeluarkan penisnya dari mulut Gracia lalu menampar bibir Gracia cukup kuat.

"Ahk." Ringis Gracia.

Shani meletakkan ponselnya kembali, lalu ia naik ke kasur menarik tangan Gracia supaya menghadap dirinya. Shani mencium bibir Gracia kasar dan penuh nafsu, ia mengingit bibir Gracia hingga menggeluarkan darah. Kemudian Shani mengubah posisi Gracia menjadi menungging.

"Plak."

"Plak."

"Plak."

"Ahk."

Shani menampar pantat Gracia berulang kali hingga pantat Gracia memerah. Shani kembali mengarahkan penis nya ke vagina Gracia lalu memasukkannya secara kasar, ia menggerakkan pinggulnya dengan sangat cepat, payudara Gracia ia remas dengan kuat. Gracia mendesah kesakitan dan juga kenikmatan.

"Ahhh ahhhh arghh."

"Oh yehhh fuckhhh Gracia ahhh."

"Ahh fuckhhh fuckhhh."

Shani dan Gracia sama-sama mendesah, dengan sekali gerakan Shani mengangkat tubuh Gracia lalu menaik turunkan tubuh Gracia dengan cepat.

"Plok."

"Plok."

Suara penyatuan mereka kembali terdengar memenuhi ruang itu, dengan kasar Shani menghempaskan tubuh Gracia ke atas kasur lalu menindihnya memasukkan kembali penisnya lalu menggerakkan pinggulnya. Kegiatan mereka terus berlanjut hingga jam 1 dini hari ( sampai disitu aja sih we, kasian bayi.)
.
.
.

GRESHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang