3.

3.6K 507 53
                                    

Jeno memijit pelipisnya, jaemin juga renjun hanya diam tak bersuara. Sedangkan mark dengan tatapan tajam nya melirik jeno sinis.

Mereka sekarang sedang di kamar hotel jaemin dan renjun. Usai di pergok tadi yang entah bagaimana caranya jeno jaemin dan renjun bisa ada di sana.

Setelah jeno berteriak tadi, mark buru buru memasang kan haechan baju. Mark sudah menjelaskan semuanya dari A sampai Z kepada mereka bertiga, namun tidak ada yang percaya.

Ia malah di tuduh akan memperkaos haechan. Parahnya jeno hampir menelpon taeyong sang ibu dari mark dan jeno.

Haechan menatap bingung orang orang disana. Ia duduk di sebelah mark yang terlihat emosi. Haechan menepuk tangan mark sambil memiringkan kepalanya.

"Mel?"

Suara haechan mengalihkan perhatian, semuanya reflek melihat ke arah haechan.

Mark yang di panggil tersenyum, ia mengubah tatapan nya menjadi lebih lembut. Dari tatapan dan nada panggilan haechan tadi, haechan sepertinya bertanya 'kenapa?' padanya.

Mark mengelus rambut haechan yang sudah mengering, dengan hoodie kebesaran yang ia pakai membuat haechan terlihat menggemaskan.

"Gak apa apa"

Jeno mendecih "mana ada makhluk mitologi, mereka cuman mitos bang, lo gak liat? Dia aja persis kaya manusia"

"Sekarang emang iya dia manusia, tapi haechan itu siren jen, gua gak halu"

Jeno tertawa kecil "kocak lo bang"

"haechan" yang di panggil menatap jaemin.

Jaemin berjalan mendekat ke arah haechan.

"Lo tinggal dimana?"

Mark mengalihkan pandangannya pada jaemin. "Laut, dia tinggal sendirian orang tua nya udah gak ada"

Renjun mengerutkan keningnya. "Kenapa lo yang jawab?"

"Haechan belum lancar bicara, ini pertama kali bicara pake bahasa manusia, haechan baru bisa ngucapin nama nya sama nama gua doang itupun cadel"

Renjun mengangguk pelan. "Haechan tinggal dimana? Orang tua nya? Jelasin"

"Dia tinggal di laut sendiri, gak tau dari usia berapa kalo orang tuanya gua gak tau pasti.." mark melirik haechan yang menatap nya sendu.

"Tapi kayaknya orang tua haechan udah gak ada, gua gak tau yang lainnya haechan belum lancar bicara jadi dia belum bisa nge jelasin tentang dirinya"

Jeno renjun dan juga jaemin menatap haechan prihatin. Kasihan juga tinggal di lautan sendirian.

Jeno menghela nafas panjang.

"Haechan tidur di kamar jaemin sama renjun dulu, besok kita bahas lagi"

***

Kini jaemin, renjun, dan haechan berada di kamar hotel nya. Jeno dan mark berbeda kamar, kamar mereka tepat di sebelah kamar jaemin dan renjun.

Haechan duduk di ujung kasur sambil memilin jari nya. Perasaan takut dan gugup menjadi satu. Pasalnya jaemin dan renjun menatapnya dengan tatapan intimidasi.

"Ekhem" jaemin berdehem.

"Jadi... Nama lo haechan?"

Haechan mendongak. "Lo?"

"Lo itu kamu, dan gua itu aku"

"Nama lo haechan?" Ulang nya.

Haechan masih dengan menunduk mengangguk kecil. Haechan sungguh merasa takut dengan aura yang jaemin keluar kan. Tangannya juga bergetar.

dunia kita berbeda [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang