ii.

1.1K 114 5
                                    

Hallo - Bahasa Korea

Hallo - Bahasa Indonesia

- - - -

Paginya, [Name] bersiap lebih awal. Ia merapihkan seragamnya di depan cermin, lalu mengambil kopernya dan keluar rumah, berjalan menuju sekolah.

Saat ingin mengunci pintu, [Name] berpikir sesuatu. 'Bisa ga ya..? Aku takut aku salah milih jalan..'. Tapi di menenangkan diri dengan berpikir semoga berjalan dengan baik. Semoga...

[Name] pun pergi berangkat ke sekolah. Sesampainya di sana, [Name] berjalan ke gerbang sekolah, ia melihat banyak siswa membawa koper maupun tas besar.

Di gerbang itu, ada dua tentara yang berjaga. Beberapa siswa mengambil foto dengan tentara itu, ada juga yang menjahilinya.

Sesampainya di depan kelas, [Name] menarik nafas sebelum membuka pintu. Begitu masuk, kelas sudah sangat ramai. Ia bergegas untuk duduk di kursinya, menaruh tasnya, dan mengambil novelnya dan membacanya.

Terlihat Junhee, In-hye, Soyoon, dan Yeonju yang sedang berfoto bersama Taeman dan Soocheol.

Setelah berfoto-foto, Taeman di bangkunya merakit permen karet. "Kamu membuka toko permen karet?" Tanya Soocheol. Taeman menjawab "Ya, pencuci mulut setelah makan untuk menyegarkan lidah."

Soyoon dan Junhee melihat itu mendengus kasar. "Kalian mau" Soyoon dan Junhee mengambil permen karet itu. "Yak! Sikat saja gigimu!" Ucap kedua perempuan itu, lalu Soyoon dan Junhee melempar permen karet itu ke Taeman dan diakhiri pukulan di belakang kepala.

[Name] menoleh kepada mereka dengan tatapan bingung. 'Taeman emang gila ya'. Tak lama, Bu park datang dengan seorang tentara di belakangnya. "Kembali ke tempat kalian masing-masing!" Seru Bu park dengan tegas.

"Kwon Il-Ha. Apa tidurmu nyenyak?" Bu park bertanya, Il-Ha bangun dari meja tersebut dan kembali ke mejanya sementara yang lainnya bergegas ke kursi mereka masing-masing.

Pria itu memindai tiap murid di kelas, matanya berhenti di gadis tertentu yang duduk di dekat pintu depan dan sedang melihat ke luar jendela. "Dengar, ada yang harus kalian temui." Kata Bu park, dia mengisyaratkan tentara itu untuk berbicara.

Pria itu memberi hormat. "Hormat." Dia berhenti sesaat. "Senang bertemu dengan kalian, aku Letnan Lee Chun-ho, komandan peleton kalian. Bertanggung jawab atas kelas kalian, 12-2."

[Name] kini mengalihkan pandangannya ke depan menatapnya.

"Letnan Lee akan menjelaskan program pelatihan kalian." Kata Bu park.

"Yah, ada berlian di dahinya." Kata Il-Ha, mengarah pada topi yang Chun-ho pakai. Hee-rak tertawa mendengar leluconnya. Tawa mereka membuat Bu park memberi isyarat mereka untuk diam.

Lee Chun-ho meletakkan tangannya di pinggangnya, "Kalian Peleton Tempur Batalion Dua SMA Sungjin. aku komandan kalian." Dia berkata, "Sebagian besar latihan akan dilakukan di sore hari, setelah kelas reguler kalian." Lanjutnya dengan tegas.

Yang lainnya mulai mengeluh,

"Jika ada agenda khusus, latihan akan menjadi prioritas. ingat itu." Katanya. "Banjang" Chun-ho memanggil. Yoojung segera berdiri setelah mendengar panggilan tersebut.

"Kamu akan menjadi Tamtama Senior." Dia berkata, tanpa menjelaskan maksud dari kata-katanya.

Yang lainnya mulai bingung dan bertanya-tanya.

Chun-ho mengalihkan pandangannya ke gadis yang juga sedang menatapnya.

"Choi [Name]."

'ANYING'

𝗠𝗘𝗠𝗢𝗥𝗜𝗘𝗦 ┊ ᴅᴀs x ғ!ʀᴇᴀᴅᴇʀ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang