Saatnya sarapan, ketika seluruh anak kelas dua belas berada di kantin, mereka berpencar untuk melancarkan aksi dari ide Bora yang ternyata Youngshin juga memiliki ide yang sama.
Mereka berpencar ke meja meja yang di tempati kelas lain. Menceritakan kisah yang kemarin mereka alami, serta kematian bu Park juga Younghoon, lalu mengajak mereka semua berdemo untuk minta dipulangkan.
Selesai sarapan, para tentara menggiring mereka ke lapangan untuk latihan dasar, di lapangan pun mereka masih bertukar cerita dan memberitahu misi mereka. Setelah latihan dasar selama dua jam, mereka kembali ke kelas masing-masing untuk pelajaran reguler.
Jangsoo keluar kelas, lalu memberi aba-aba kepada semua kelas dengan berteriak. Menandakan bahwa waktunya mereka beraksi.
Di lapangan, mereka semua dihadang oleh para tentara. Jenderal di depan sana menyuruh para militer lain menghadang dan kembali ke dalam.
Peluit ditiupkan, anak-anak lain mulai berhenti melawan. "Apa yang kalian lakukan?! Cepat kembali ke dalam!" Ucap Komandan pleton itu.
"Kudengar Park-Ssaem meninggal!"
"Beliau meninggal!"
"Kami mendengarnya dari anak-anak kelas 2!"
"Aku tidak mau mati!"
"Pulangkan kami!"Kalo kalian nanya [Name] dimana, dia ada di depan pintu sekolah. Iya, dia cuma ngeliatin yang lain.
Jenderal itu menarik pelatuk pistolnya, membuat mereka kembali terdiam. Namun ricuh kembali setelah membicarakan tentang poin hukuman.
Dari belakang terdengar suara pintu yang dibuka dengan kasar (baca: dobrak). Letnan Lee dan Sersan Wonbin datang. Suara Letnan Lee membuat mereka kembali terdiam.
'Widihh, kerennn cuma teriakan doang tapi langsung bisa bikin mereka diem.' Monolog [Name] pada dirinya sendiri.
Sersan Wonbin menyuruh mereka kembali ke dalam, namun Soyoon menyangkal dan berkomentar. Mereka semua terdiam sementara.
[Name] melihat ke arah langit, 'BUSET, KENCENG AMAT ITU JATOHNYA.'
Satu bola hendak jatuh ke arah mereka, "Menunduk!" Teriak Letnan Lee. Sebagian besar dari mereka terjatuh karena dentuman keras yang dihasilkan bola yang jatuh itu.
"Fokus, semuanya menembak." Ucap Letnan Lee pada tentara lainnya. Para tentara itu maju perlahan untuk menembak bola itu.
[Name] sudah siap di depan pintu memegang senapannya, mengarahkannya pada bola yang baru saja jatuh.
Pancaran ungu mulai terlihat, namun bola itu bekum muncul. Bola-bola itu mulai berdatangan. Satu persatu, beberapa tentara meninggal. Mereka yang mendengar itu langsung berteriak histeris dan berlari berhamburan.
Beberapa anak lain pun mulai berjatuhan, lalu mati terlahap. [Name] menembaki bola-bola itu yang hendak memangsa yang lainnya.
Kini, [Name] bergegas mencari tenda dimana Soocheol dan Wootaek berada. Ia kemudian mendapat sosok Soocheol terjatuh depan tenda.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗘𝗠𝗢𝗥𝗜𝗘𝗦 ┊ ᴅᴀs x ғ!ʀᴇᴀᴅᴇʀ (HIATUS)
Fanfic[𝑳𝒆𝒆 𝑪𝒉𝒖𝒏-𝑯𝒐 𝑿 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓] 𝑪𝒉𝒐𝒊 [𝑵𝒂𝒎𝒆]. 𝙂𝙖𝙙𝙞𝙨 𝙎𝙢𝙖 𝙎𝙪𝙣𝙜𝙟𝙞𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙞𝙠𝙪𝙩𝙞 𝘾𝙎𝘼𝙏 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙠𝙚 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙪𝙧𝙪𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞, 𝙩𝙚𝙧𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖𝙖𝙣 𝙗𝙚...