Prolog

16 2 0
                                    

Kakinya melangkah tanpa henti. Suasana jalan pada saat itu terkesan lengang dan hampir tak ada kendaraan yang lewat. Sore mulai menjelang. Dia terus melangkahkan kakinya tanpa arah tujuan. Hatinya bertolak belakang dengan suasana sore yang sangat indah itu, seperti ada gundah yang menyangkut dalam jiwa nya. Luka mengenai masa lalu yang penuh penyesalan itu menganga di dalamnya. Masa lalu yang tak pernah sesuai dengan harapannya. Ia ingin jika semua aspek dunia tercapai, termasuk dalam hal sekolah favorit, lingkungan bergengsi, fashion menarik, profesi yang mulia, dan predikat sempurna. Namun, hal itu tak pernah dicapainya dan justru itu yang dikagumi oleh kebanyakan orang. Ia yakin dengan hal itu akan membuat dirinya tak lagi diejek dan banyak orang yang mengaguminya.

Kemudian, ia menyebrangi jalan langsung tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. Di jalan yang lengang, melintas sebuah truk dengan kecepatan tinggi. Truk itu seperti kehilangan kendali atau mungkin sopir tersebut lupa menginjak rem agar dapat mengurangi kecepatannya. Truk itu terus melaju ke arah gadis itu. Sebelum hantaman keras itu terjadi, hal terakhir yang diingatnya adalah ingin mengubah masa lalunya agar sesuai dengan ekspektasinya. Dan ketika tabrakan itu terjadi waktu seperti berputar kebelakang. Keinginannya untuk mengubah masa lalu akhirnya terwujud. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Return 15Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang