04

223 22 7
                                    

Di saat perang archon masih berlangsung....

"Guizhong!!" [Name]
"Hikari.... " -guizhong
"No no no! Chi shenzi sialan!" [Name]

Kini Guizhong yang tergeletak berlumuran darah di tanah, melihat sahabat nya menangis karna nya....

"Kau tidak akan mati semudah itu... " [name]

Tubuh guizhong yang sudah berlumuran darah, perlahan kehilangan detak jantungnya, tentu [name] tidak membiarkan nya

'Apa ku gunakan?' Batin [name]
'Harus.... ' batin [name]

Sebuah cahaya yang sangat terang muncul di sekitar mereka, cahaya apa itu? (Cahaya ilahi)



.
.
.



Morax yang melihat dari kejauhan, berusaha menyusul sang sahabat tersebut

"Apa yang terjadi? " -morax

Sesampainya morax di sana, morax melihat [name] yang memeluk guizhong, dengan gembira, guizhong disana sedang tertidur lelap, darah yang memenuhi tubuh guizhong telah hilang.

"Aku ketinggalan apa saja? Kenapa di sekitar brutal begini?"-morax
" ah... Morax, tidak apa apa, hanya ada 'sedikit' pertempuran saja" [name]
"'Sedikit'? " -morax

Morax menatap manik biru milik [name], menatap dengan bingung, apa saja yang telah terjadi, bagaimana bisa guizhong tertidur di tengah pertempuran, dan.... Cahaya apa itu tadi?
















.

.

.













Back to story

Kedua sahabat itu yaitu guizhong dan [name] sedang mengobrol santai sambil menikmati pemandangan liyue yang indah, berkat tombak dari morax

'Aku tidak bisa lagi mengubah alur cerita game ini..., besok.... Aku tidak boleh ikut campur lagi... ' batin [name]
"Hikari? Apa yang kau pikir kan? Aku sedang bicara dengan mu!" -guizhong
"Ah? Tidak aku hanya memikirkan beberapa hal yang tak terlalu penting" [name]

Guizhong hanya menatap sahabat nya yang belakangan ini sering melamun, sering kali guizhong bertanya pada [name] tapi [name] selalu mengelak

"Ternyata kalian disini... "-morax
" ngapain nyari kami? " -guizhong
" aku hanya ingin pamit ke kalian " -morax
"Pamit? " [name]
"Ya, aku akan pergi ke khaenriah" -morax

Damn, [name] langsung terdiam mendengar kata khaenriah, [name] juga melamun cukup lama, membuat morax dan guizhong sedikit kebingungan.

"Ada apa?" -morax
"Ah... Tidak apa apa" [name]

[Name] beranjak pergi dari sana...

"Hey! Mau kemana?" -guizhong
"Pergi bentar" [name]
"Ke mana? " -morax
"Mondstard" [name]
"Ngapain" -guizhong
"Pake nanya" [name]

[Name] segera lari meninggal kan mereka, setelah [name] jauh dari pandangan mereka, [name] tidak berlari ke mondstard tapi teleport.

"Huft... Di mana barbatos?" Gumam [name]
"Tumben nyariin" -barbatos
"Panjang umur" [name]
"Kebetulan nih" -barbatos
"Kebetulan napa? " [name]
"Aku mau pamit ke kamu" -barbatos
"Pamit? Jangan jangan kamu ke khaenriah juga? " -[name]
"Heee...  Dari mana kau tau?" -barbatos
"Apakah semua archon datang ke khaenriah? "
"Iyep tau dari mana?" -barbatos
"Kepo" [name]

[Name] yang telah mendapat jawaban nya langsung berjalan pergi, sedang kan teman nya barbatos ditinggal begitu saja dengan ekspresi kesal di wajah nya.

Setelah cukup jauh dari mondstard [name] masuk ke portal menuju dimensi khusus dirinya sendiri yang dia buat.

"Sialan... Sudah mau dimulai ya... " [name]





















.

.

.




































"Perang khaenriah...." [Name]












Sebuah sosok muncul secara tiba tiba di belakang [name], memiliki hiasan khas calestia

"Kau juga harus datang ke khaenriah"-???
" mengapa? Kenapa aku juga ikut? " [name]
" jangan lupa [name] kau juga adalah ---- jadi kau harus datang ke sana juga" -???
"Aku menunggu mu disana" -???
"Ughh.... " [name]

Sosok itu kini telah pergi [name] hanya menatap kesal, tidak tau apa yang harus di lakukan.






















"Sialan... " [name]





























































To be continue

Update gw pendek pendek yak? Besok gw UH  ips cokkk doa'in dapet 100,kalo dpet 100 gw buat special chapter tentang harem AWOKAWOK see you author mau belajar (untung gweh pinter ips)

Maap ceritanya gaje

Rengkarnasi Sebagai Malaikat? Genshin impact x female readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang