06. Buaya Gunung

97 9 0
                                    

"Cowok gunung adalah salah satu spesies yang tidak cukup satu wanita.
Beda pendakian, beda pasangan." ~ Nadin Delani

Kabut mulai berdatangan, suhu mulai menurun yang menandakan bahwa hari mulai menjelang malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kabut mulai berdatangan, suhu mulai menurun yang menandakan bahwa hari mulai menjelang malam. Sehabis membantu kakek di kebun, dia langsung buru-buru pulang. Takutnya sudah mulai gelap. Karena di daerahnya itu penerangannya masih minim. Jalannya itu gelap, tidak ada lampu. Jadi gak ada tuh yang berani keluar setelah magrib. Apalagi di daerahnya juga pepohonannya sangat lebat dan rimbun. Jadi gak jarang lagi jika ada orang yang lihat penampakan syaiton di atas pohon atau di tempat-tempat tertentu.

"Nduk, kakek mau ke penginapan dulu. Mau ngambil motor. Kamu jalan duluan aja," ucap Kakek.

April menatap kakek yang berjalan ke arah penginapan. Dia pun jadi kepikiran dengan Sean yang kemarin sempat mengajaknya keluar untuk jalan-jalan. Dia ingin membuktikan sendiri kalo cowok tengil yang ada di penginapan kakek nya itu bukanlah Varsha.

"Aku ikut Kek!" April berlari mengejar kakek nya yang sudah mendahuluinya.

Sesampainya di penginapan, dia melihat Maya yang sedang berdiri dengan Sean yang sedang duduk di teras. April menghentikkan langkah kakinya setelah mendengarkan apa yang baru saja dikatakan oleh Maya.

"Mas Sean, kalo butuh temen buat nemenin keliling daerah sini, aku bisa nemenin kok."

"Ah gak perlu repot-repot May. Gue bisa kok keliling sendiri sama temen-temen gue," balas Sean.

"Gak ngerepotin kok. Aku cuman mau nawarin aja sih. Kan kalo sama orang sini lebih enak."

"Disini ada tempat-tempat bagus yang harus dikunjungi. Kebetulan besok aku mau jalan-jalan, mumpung libur sekolah. Mas Sean mau ikut gak?" tawar Maya.

Tampak Sean berfikir sejenak sebelum menjawab. "Nanti gue tanyain temen-temen gue dulu May. Soalnya motornya cuman satu."

"Kalo soal motor bisa pake motorku kok Mas."

Mereka mengakhiri pembicaraannya setelah Kakek datang. Laki-laki itu langsung berdiri menyalami Kakek nya. Maya pun izin pamit pergi setelah kedatangan Kakek. Sedangkan April? Gadis itu masih berdiri agak jauh supaya mereka tidak tau bahwa sedari tadi dia sudah mendengar semua pembicaraan nya. Padahal baru saja dia akan menerima ajakan dari cowok itu untuk sekedar membuktikan bahwa dia bukan lah Varsha. Tapi karena Maya sudah mengajaknya duluan, jadi dia mengurungkan niatnya.

Setelah kepergian Maya, gadis itu mulai berani menampakkan diri. Dia berjalan pelan ke arah Kakek dan Sean. Dia berdiri di samping kakek tanpa melirik laki-laki yang saat ini sedang menatapnya itu.

"Kakek bawa motor nya ya!" izin kakek kepada cowok yang saat ini masih menatapnya.

"Iya kek. Bawa aja! Asal jangan bawa hati nya Jena aja," tanya nya sambil tersenyum melirik gadis di depannya yang tidak mau meliriknya sama sekali.

Varsha & AncalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang