Bab 1: pertemuan pertama

15 3 0
                                    


Clarissa dengan penuh semangat duduk di bangku penonton, matanya tertuju pada lapangan basket. Itu adalah pertandingan intens antara Interlearn High School dan rival mereka, Superior Academy. Gimnasium dipenuhi energi, penonton bersorak dan bernyanyi untuk tim masing-masing. Clarissa menyukai suasananya, serunya kompetisi, tapi yang menarik perhatiannya adalah pemain tertentu dari Interlearn.

Alvaro, seorang siswa yang pendiam dan elegan, menonjol di tengah lautan pemain. Gerakannya tepat, fokusnya tak tergoyahkan. Dia menggiring bola dengan mudah, membawa timnya meraih kemenangan. Clarissa mau tidak mau tertarik padanya, terpesona oleh keanggunan dan keterampilannya.

"Siapa itu? Dia terlihat sangat keren saat bermain basket" bisik hati clarissa.

Clarissa memperhatikan Alvaro dengan seksama dari awal hingga akhir pertandingan. Dia sangat terpesona dengan permainan nya.

Saat bel terakhir berbunyi, Interlearn muncul sebagai pemenang. Penonton bertepuk tangan, dan Clarissa ikut serta, bertepuk tangan dan bersorak untuk Alvaro dan timnya. Dia tidak bisa menahan kekagumannya atas bakatnya dan ingin mengucapkan selamat secara pribadi.

Dia berjalan ke lapangan, melewati kerumunan. Ketika dia mencapai Alvaro, dia mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengannya. "Selamat atas kemenangannya! Aku liat permainan kamu tadi, keren banget," ucapnya sambil tersenyum hangat.

Alvaro yang terkejut dengan kehadiran Clarissa membalas senyumannya. "Eh.. makasih, itu pertandingan yang lumayan sulit sih. Kamu juga suka basket?" jawabnya, suaranya lembut namun tulus.

"Ya, aku suka olahraga secara umum," jawab Clarissa. "Aku dulu bermain basket di sekolah menengah."

Mata Alvaro melebar. "Serius? Aku juga suka main basket dari waktu sekolah menengah."

"Iya walaupun ga terlalu jago main nya sih" jawab Clarissa menyeringai.

"Oiya, kamu dari superior academy ya?"

"Iyaa.. aku dari superior academy. Kenapa emang?"

"Gapapa sih, cuma rasanya aku ga pernah liat kamu di interlearn school."

"Oh iya, kenalin namaku Clarissa"

"Aku Alvaro, salam kenal"

Percakapan mereka mengalir dengan mudah saat mereka berbicara tentang permainan dan kecintaan mereka pada bola basket. "jarang-jarang ketemu orang yang paham serunya main basket" kata Alvaro. "Kebanyakan orang cuma ngeliat sebagai cara buat ngabisin waktu."

Clarissa mengangguk. "Aku setuju,".

Dia benar-benar tertarik dengan apa yang dia katakan dan membuatnya merasa nyaman terbuka padanya. Saat mereka terus berbicara, mereka menemukan minat yang sama, seperti membaca buku dan jalan-jalan. Mereka berdua sama-sama menyukai kompetisi dan adrenalin yang menyertainya.

"Wah, banyak banget kesamaan kita ya," komentar Alvaro sambil terkekeh.

Clarissa tersipu, merasakan kehangatan menyebar ke seluruh tubuhnya. Dia selalu ragu untuk terbuka pada orang lain, tapi ada sesuatu pada diri Alvaro yang membuatnya merasa nyaman.

Sebelum berpisah, Clarissa menyarankan agar mereka bertukar informasi kontak. "Eh gimana kalo kita tukeran nomer telepon?".

Alvaro ragu-ragu sejenak lalu mengangguk. "Boleh deh, nih nomer ku".

Mereka bertukar nomor telepon, keduanya merasakan kegembiraan atas apa yang bisa dihasilkan oleh hubungan baru mereka.

~•~•~•~•~•~•~•~•~

Clarissa & Alvaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang