Bab 3: masa lalu kelam Alvaro

8 0 0
                                    

Saat hubungan mereka semakin dalam, Alvaro merasa harus mengungkapkan masa lalunya kepada Clarissa. Dia tahu itu risikonya, takut dia akan menolaknya begitu dia tahu yang sebenarnya. Tapi dia juga percaya pada empati dan pengertiannya.

Suatu sore, saat duduk di tempat biasa mereka di perpustakaan, Alvaro memberanikan diri untuk menceritakan kisahnya.

"Eh, aku boleh cerita sesuatu ga?" Ucap Alvaro kepada Clarissa.

"Ohh boleh banget, mau cerita apa nih?" Jawab Clarissa dengan penuh semangat untuk mendengarkan cerita dari Alvaro.

"Sebenernya..."

"Sebenernya apa? Ayo cerita aja gapapa, aku bakal dengerin kok"

Alvaro menarik nafas yang cukup dalam, "sebenernya aku pernah membunuh orang".

"Hah? Bu.... Bunuh orang? jangan becanda kaya gitu ah, ga lucu tau" Ucap Clarissa yang sedikit kaget.

"A... Aku serius, dulu aku pernah bunuh temen sekelas ku waktu di bangku sekolah menengah". Suara Alvaro bergetar saat dia berbicara, matanya dipenuhi campuran rasa bersalah dan kesedihan.

Seketika Clarissa terdiam karena kaget dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. "Bunuh gimana maksud nya?". Ucap Clarissa yang berharap itu hanya candaan belaka.

"Dulu waktu aku masih duduk di kelas 9, aku selalu di ganggu oleh temen sekelas ku, sampai aku kehilangan kesabaran dan kita berkelahi di lapangan sore itu. Aku ga bisa ngendaliin emosi ku, aku memukuli nya, menendang nya, membanting nya, sampai aku sadar aku telah membunuh seseorang."

Clarissa sangat terkejut mendengar kejadian yang telah membentuk hidup Alvaro, perkelahian di bangku sekolah menengah yang tragisnya berujung pada kematian seseorang.

Clarissa mendengarkan dengan penuh perhatian, hatinya hancur karena rasa sakit yang ditanggung Alvaro selama ini. Dia mengulurkan tangan dan memegang tangannya, memberikan remasan yang menenangkan. "Sabar ya, aku tau itu memori yang susah di lupain. kamu juga pasti terbebani sama hal itu," katanya lembut, suaranya dipenuhi simpati yang tulus.

"Apa kamu bakal jauhin aku yang seorang pembunuh ini?"

"Aku gak akan ngehakimin kamu karena masa lalumu. Aku liat kamu yang sekarang, dan itu adalah seseorang yang aku sayang."

Alvaro merasakan beban di pundaknya terangkat. Dia telah menyimpan rahasianya begitu lama, takut ditolak dan dihakimi. Namun tanggapan Clarissa memberinya harapan, secercah penerimaan yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Sejak saat itu, hubungan mereka semakin kuat. Pemahaman dan penerimaan Clarissa membuat Alvaro merasa aman, memungkinkan dia untuk sepenuhnya menerima hubungan mereka.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Clarissa & Alvaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang