......
Itachi tengah berkutat di dapur untuk membuat sesuatu.
Mengabaikan ucapan Sakura yang menyuruhnya untuk menemui Izumi,, Itachi malah lebih memilih pergi ke dapur dan mencoba membuatkan makanan untuk perempuan yang benar-benar sudah mencuri hatinya itu."Itachi.. Kau memasak? " Mikoto mendekat kearah putranya.
"Aku sedang mencoba membuat bubur, Kaasan. " itachi berucap tanpa menatap kearah ibunya. Dia benar-benar terlihat tengah berkutat dengan kegiatan didepannya itu.
"Apakah untuk Izumi? Apa dia sakit? "
"Ini untuk Sakura. Dia baru saja muntah, dan aku benar-benar sangat mengkhawatirkannya. "
Mikoto terlihat langsung terdiam saat mendengar itu.
"Lihat ini, Kaasan.. Apakah ini sudah benar? "
"Ah, kemarikan.. Biarkan Kaasan saja yang membuatnya. Sebaiknya kau segeralah buatkan susu untuk Sakura agar dia tidak terlalu lemas. "
Itachi mengangguk, hingga tanpa menunggu lama diapun segera berjalan menuju tempat penyimpanan susu ibu hamil dan langsung membuatnya.
Dari kejauhan,, Izumi yang tidak sengaja melihat itupun terlihat semakin terluka menatap kearah apa yang tengah dilakukan suaminya itu saat ini.
Itachi tidak berada di kamar mereka sejak semalaman. Dan bahkan dari kemarin siang suaminya itu pergi entah kemana.
Izumi terus menunggunya, namun saat dirinya menuruni lantai bawah,, dia malah melihat pemandangan yang semakin membuatnya kesal sekaligus terluka.Itachi terlihat sangat sibuk hanya untuk Sakura, dan itu membuat Izumi mulai menyesali keputusannya beberapa bulan yang lalu.
Seandainya saja saat itu Izumi tidak pernah merasa khawatir dan ketakutan dengan kehamilan, maka saat ini pasti dirinyalah yang sedang mendapatkan perhatian manis dari suaminya itu.
'Aku pasti bisa memperbaiki semuanya. ' Izumi mulai melangkah perlahan mengikuti Itachi yang sudah berjalan menuju kamar Sakura.
--
Itachi terlihat memasuki kamar Sakura setelah dia mengetuk pintu didepannya itu beberapa kali.
Sakura terdiam menatap Itachi yang berjalan kearahnya dengan segelas susu putih ditangan pria Uchiha tersebut.
"Kaasan sedang membuatkan bubur untukmu." Itachi mendudukkan dirinya disamping Sakura. "Sementara menunggu buburnya matang, minumlah susu ini agar tubuhmu tidak terlalu lemas. "
"Dan itu untuk yang terakhir. " Izumi tiba-tiba saja muncul dengan raut wajahnya yang terlihat kesal.
Izumi berjalan memasuki kamar itu dan berdiri tepat didepan suaminya.
"Itachi-kun.. Aku mulai mencurigai Sakura. ""Apa maksudmu. " Itachi menatap tidak suka kearah Izumi yang benar-benar selalu saja mengacaukan moodnya akhir-akhir ini.
"Kau masih mengingatnya, bukan? Sakura memberitahukan kehamilannya seminggu yang lalu, dan itu sangat lama dari malam setelah kalian melakukannya.
Dan bahkan saat itu kalian hanya melakukannya satu kali. Jadi aku benar-benar mulai mencurigainya. Aku mulai merasa ragu, kalau bayi yang sedang berada dalam perutnya itu,, mungkin saja bayi itu bukanlah anakmu, Itachi-kun.. ""Izumi! Apa yang kau katakan, hah!" Itachi berdiri dan mulai terlihat kesal.
"Hentikan omong kosongmu itu! ""Ini memang kesalahanku, dan aku benar-benar minta maaf. " Izumi menatap suaminya.
"Kau juga sangat mengetahui hal ini bukan, Itachi-kun..
Saat ini Sakura sedang sangat membutuhkan uang. Dan setelah kalian tidur bersama, mungkin saja dia tidak benar-benar hamil.
Tapi karena kondisi Sakura sedang sangat terdesak, dia mulai memikirkan banyak cara agar dirinya benar-benar hamil dan tinggal bersama kita. ""Izumi!! "
"Dan kau tahu,, sebelum dia menghubungi kita, pastinya perempuan ini sudah mencoba tidur dengan pria lain, agar--"
PLAAK...
Izumi langsung terdiam saat tiba-tiba saja Itachi menamparnya.
Terasa sangat panas dan juga sakit yang mulai menjalar disekitar pipinya.
Namun yang lebih terasa menyakitkan dari itu adalah,, suaminya itu menamparnya hanya untuk membela perempuan lain."Jaga bicaramu Izumi! " Itachi menatap tajam kearah Istrinya itu.
"Sekali lagi kau bicara dan mengatakan hal yang menjijikan seperti itu, maka saat itu juga aku akan--""Akan apa? " Izumi menatap Itachi dengan raut wajahnya yang terluka.
"Kita melewati hari bersama sudah cukup lama sampai kemudian beberapa bulan yang lalu kita menikah.
Tapi apa yang kau lakukan sekarang padaku, huh?
Kau menyakitiku, hanya untuk perempuan ini! " Izumi menunjuk kearah Sakura namun tatapannya masih tertuju kearah mata hitam suaminya.
"Dia tidak lebih baik dariku, Itachi-kun.. " Izumi menggeleng pelan dengan tangisannya.
"Dia benar-benar tidak lebih baik dariku. "Izumi melangkah pergi, dan Itachi pun hanya terdiam melihat itu.
Sakura yang sejak tadi terdiam, dia terlihat meneteskan airmatanya.
Semuanya begitu terasa salah, dan Sakura benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini.
"Sakura.. " Itachi menatap kearah Sakura dan mengusap lembut pipinya yang terlihat basah.
Sakura menangis. Dan Itachi sangat tahu itu.
"Tolong jangan pikirkan ucapannya, hm..
Ayo,, sebaiknya kau segera meminum susunya.""Pergilah dan minta maaflah kepada Izumi-san." Sakura berucap tanpa menatap kearah pria disampingnya itu.
"Dia pasti sangat terluka saat ini. " ucap Sakura yang kemudian diapun kembali mendudukkan dirinya."Sakura--"
"Itachi, ada apa? Apa yang terjadi? " Mikoto memasuki kamar Sakura dengan semangkuk bubur diatas nampan.
"Kenapa Izumi menangis. ""Aku menamparnya. "
"A-apa... " Mikoto terlihat langsung terkejut. "Itachi,, kenapa kau--"
"Izumi mengatakan hal buruk kepada Sakura. Jadi aku langsung menamparnya. "
"Yaampun.." Mikoto terlihat langsung membulatkan matanya. "Apa itu benar? " Mikoto berjalan cepat kearah Sakura, lalu diapun mendudukkan dirinya disamping gadis cantik itu.
"Sakura-chan,, kau baik-baik saja, sayang? "Sakura tersenyum samar.
"Aku baik-baik saja, Baachan.. ""Oh, sayang.. Kemarilah.. " Mikoto memeluk tubuh sakura setelah sebelumnya dia menyimpan nampan yang dibawanya itu disampingnya.
"Jangan pikirkan apapun, okey.. Jangan menangis, Sakura-chan.. " Mikoto mengusap pelan punggung Sakura yang terdiam.
Mata Sakura terlihat memerah. Dan Mikoto sangat tahu apa yang tengah gadis itu rasakan saat ini.'Izumi benar-benar sangat keterlaluan. Sakura pasti mulai terganggu dengan perkataan Izumi tadi. Dan itu pasti akan sangat tidak baik untuk kondisinya saat ini. ' Itachi terus menatap kearah Sakura yang masih saja terdiam dalam pelukan ibunya.
°°°°°°°°
Untuk fullnya di pdf yaa...
Yang berminat langsung chat saya..
Terimakasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt (End) Pdf.
Short Story18++ Saat Cinta sulit terungkap,, haruskah aku tetap diam. Bagaimana bisa kata ini terasa sangat sulit. "Aku mencintaimu, Sakura.. "