34. BISA JALAN?

1K 65 0
                                    

"Kenapa gw harus dilarang deket sama orang yang ada dideket gw dari gw baru pertama kali menghirupkan oksigen dimuka bumi ini?"
-Senja.

Assalamualaikum sayanggg.

Wajib di jawab!!!

Jangan lupa vote dan komen ya para calon penghuni surga!!

Happy Reading ❤️ !!

⚠️ jangan iri, jangan iri, jangan iri dengki ⚠️

Jam istirahat ini, Senja memilih untuk pergi keperpustakaan untuk membaca buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat ini, Senja memilih untuk pergi keperpustakaan untuk membaca buku. Dia merasa kesepian saat ini, karena Krystal hari ini tidak masuk sekolah dikarenakan sakit.

"Senja." Sapa Langit, membuat gadis yang disapa tersebut tersenyum.

"Gw boleh duduk disini?" Tanyanya membuat Senja mengangguk dan Langitpun duduk disamping Senja.

"Teman lu mana?" Tanyanya lagi.

"Krystal? Gak masuk, demam."

"Kenapa lu gak bareng sepupu sepupu lu?"

"Pengen baca buku disini aja. Lu sendiri?"

"Lagi ngerjain tugas."

"Senja, gw boleh minta tolong? Tolong ajarin gw aplikasi canva ini boleh? Gw ada presentasi habis ini tapi gw gak terlalu paham cara makenya." Ucapnya membuat Senja mendekatkan tubuhnya kearah Langit untuk mengambil ahli laptop Langit.

"Ini buat layar penuh, ini buat next. Nah kalo mau ngedit ini begini." Ucap Senja menjelaskan banyak hal kepada Langit.

"Wangi." Batin Langit, saat dia menyium aroma parfum Senja yang begitu melekat dihidungnya. Langit tak fokus kepada apa yang Senja ajarkan dia hanya menatap gadis itu sambil mengontrol wajahnya yang semakin lama semakin memerah dan detak jantungnya yang begitu cepat.

"Cantik." Lirihnya tanpa sadar mengucapkan hal tersebut. 

"Apa?" Tanya Senja sambil menengok menatap Langit yang wajahnya ternyata begitu dekat dengannya, dia dengar Langit mengatakan sesuatu tapi tidak tahu apa yang Langit katakan. Senja dan Langitpun saling menatap satu sama lain.

Sedetik kemudian Senja langsung menjauhkan badannya dari Langit. Langit menahan salting, sedangkan Senja merasa begitu canggung.

"Thanks ya Ja."

"Iya."

Sinar matahari masuk dari jendela perpustakaan, membuat Senja kesilauan karenanya. Gadis itupun menutup sinar matahari tersebut dengan tangannya pada wajahnya. Namun tiba tiba sinar matahari tersebut nenghilang, dia melihat kearah samping tempat Langit duduk. Langit sedang berdiri untuk menutupi sinar matahari itu.

My Possessive CousinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang