CHAPTER 2

317 35 0
                                    

Kakucho melangkah memasuki kamarnya yang terlihat rapih. Kakucho merasakan penat. Dia merebahkan dirinya di atas kasurnya. Tangan kakucho bergerak mengambil sesuatu di atas nakas.

'izana....'

Rupanya Kakucho mengambil salahsatu anting hanafuda Izana yang masih ia simpan hingga sekarang. Kakucho mengenggam erat anting itu dan memejamkan matanya. Memori memorinya saat masih bersama Izana dulu terputar di benak Kakucho bagaikan kaset rusak.

Kakucho sedikit membuka matanya. Dia bagaikan melihat Izana dengan tubuh transparan sedang mengamatinya dari jarak dekat walau hanya sekelebat saja dan kemudian menghilang.

'aku berhalusinasi lagi ya?..'

Mulut Kakucho sedikit terbuka. Kakucho menarik napas pelan kemudian menghembuskan ya dengan mulut.

"Aku merindukanmu Izana...apa kau tak merindukanku?...." Bisik Kakucho pelan.

Kakucho x Izana [BONTEN ERA] Chapter 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakucho x Izana
[BONTEN ERA]
Chapter 2

Kakucho x Izana [BONTEN ERA] Chapter 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Tok tok tok

"Oy Kakucho turunlah, bos memberimu tugas untuk mengurus beberapa tikus di ruang eksekusi" suara Takeomi dari luar kamar berhasil membuyarkan lamunan Kakucho.

Menghela napas berat, Kakucho kemudian bangkit dan membuka pintu. Terlihatlah Takeomi dengan wajah datarnya.

"Huh baiklah, jadi?" Kakucho bertanya sembari menutup pintu dan berjalan ke tempat eksekusi sesuai perkataan Takeomi. Ya, Akashi Takeomi merupakan penasehat Bonten.

"Dia memberimu perintah untuk menanyakan beberapa informasi karena mereka terus bungkam. Jika sudah mendapat informasi bunuh mereka" jelas Takeomi dengan enteng. Dia berjalan sembari menyalakan satu batang nikotin dengan pemantik.

Kakucho tidak membalas ucapan Takeomi. Dia hanya perlu tau tugas apa yang perlu dia lakukan.

Tap

Akhirnya mereka sampai di ruang eksekusi. Kakucho kemudian membuka pintu besi tersebut, lalu masuk ke ruangan yang tampak sangat kotor dan bau anyir dimana mana. Kakucho melihat adanya empat orang disekap disana dan Sanzu yang tak jauh dari mereka sedang duduk di kursi kayu.

Atensi Sanzu beralih ke Kakucho dan Takeomi. "Oh akhirnya kau datang juga kakucho. Aku sudah tidak sabar ingin mengekseksekusi tikus tikus ini" pria dengan bekas luka di kedua sudut bibirnya itu tersenyum lebar membuat penampilannya kian mengerikan.

"Sabarlah Sanzu kita belum mengorek informasi dari mereka" Takeomi berucap lalu menghembuskan asap rokok.

"Diam kau tua Bangka, aku tidak berbicara padamu" Sanzu membalas dengan sengit. Sepertinya dia punya dendam pribadi pada Takeomi.

Kakucho tidak ikut bicara ataupun membalas ucapan Sanzu. Dia mendekati empat orang yang menjadi sasaran mereka. Orang orang yang didekati Kakucho mulai panik.

Kakucho berjongkok dan mulai menanyakan beberapa pertanyaan sesuai instruksi dari Takeomi. Walaupun awalnya mereka bungkam dan berkelit menghindar, namun akhirnya mereka bicara juga memberikan informasi yang dibutuhkan karena ancaman Sanzu.

"Hanya itu huh?" Tanya Sanzu sembari memainkan katana yang ada ditangannya.

"Seperti yang kau dengar sendiri" balas Kakucho dia sendiri sudah siap dengan pistol ditangannya.

Kakucho kembali menghela nafas. 'aku benci ini....'

DOR DOR DOR

ZRET ZRASHH

Sanzu dan Kakucho menggunakan kedua senjata mereka secara bersamaan. Kakucho menghabisi dua sandera. satu orang ditembak di bagian jantung dan kepala, sedangkan yang satunya ia tembak di bagian kepala saja.

Sanzu sendiri membunuh dengan sadis. Dia membunuh dua sandera lainnya dengan menebas kedua leher mereka secara bersamaan, membuat darah mengotori ruangan yang mereka tempati.

"Sudah kan? Aku pergi" Kakucho berkata dengan singkat lalu pergi tanpa menunggu jawaban Sanzu dan Takeomi.

Kakucho pergi ke arah dapur. Disana dia membuat kopi. Selesai membuat kopi, kakucho menarik salah satu kursi dan meletakkan kopinya di meja makan.

Kakucho duduk dan mengamati pantulan wajahnya di air kopi yang dia buat.

'lihatlah wajahku ini Izana, wajah seorang kriminal yang tak pantas hidup...'  Kakucho membatin lalu meminum kopinya dengan pandangan kosong.

_________________________
______________________
___________________

Awokawok chp kali ini singkat sekali, sesingkat idup nya shinichiro

𝑲𝒂𝒌𝒖𝒄𝒉𝒐 𝒙 𝑰𝒛𝒂𝒏𝒂 [𝐁𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍 𝐄𝐑𝐀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang