FF HUNHAN - YOU LIVED HERE

15 1 0
                                    

Horor AU. No edit. No revised. Just repost.

***

Hitamnya malam masuk menyusup ke dalam sebuah rumah bermodel klasik yang gelap di setiap sisi jendelanya. Rumah tersebut indah walaupun kita hanya bisa melihatnya dari sinar rembulan. Hanya melihatnya dari luar kita tau rumah itu memberikan keamanan dan ketenteraman.

Tapi sayangnya, rumah itu tidak ada penghuninya. Rumah itu tidak memiliki kehidupan. Rumah kosong tersebut memberikan kesan misterius dan menakutkan dari luar.

Dan Sehun tinggal di rumah tersebut. Kini, Sehun sedang berdiri di luar rumahnya. Menatap lelah pada pemandangan rumah yang setiap hari selalu sama. Gelap dan kelam.

Sehun menghela napas berat. Bagaimanapun, ini rumahnya. Tempat tinggalnya. Sehun memaksakan kakinya yang terasa berat untuk berjalan mendekati rumah.

Sehun tidak ingat kapan, tapi dia yakin kalau dia pernah melakukan hal yang sama seperti sekarang. Tapi dia langsung berpikir, mungkin dia salah. Mungkin karena dia melakukan hal yang sama setiap malam jadi dia merasa terus mengalami dejavu.

Sehun membuka pintu rumah yang langsung disambut dengan kehitaman ruangan. Sehun menekan saklar lampu. Terlihat sebuah ruangan keluarga yang asri, namun dikuasai kehampaan. Sehun mengeluh pelan, kemudian berjalan masuk setelah dia menutup pintu.

"Sehun!".

Sehun tercekat. Dia berhenti tepat di depan seseorang yang menyambutnya dengan melompat ke hadapannya. Seseorang tersebut tersenyum sangat manis dan membentuk binaran di matanya.

Sehun mengerjapkan matanya berulang kali. Berusaha meyakinkan kalau dirinya tidak salah. Sehun menutup matanya lebih lama, berkata dalam hatinya 'Bangun'. Tapi ketika dia membuka mata, seseorang tersebut masih berada di hadapannya. Masih tersenyum dan menatap Sehun dengan wajah polosnya.

Menyadari dirinya tidak sedang bermimpi, Sehun menjadi gusar dan cemas. Dia menggeram dan berjalan ke kamarnya.

"Tinggalkan saja dia. Ini pasti bayanganku yang lainnya" gumam Sehun.

"Sehun! Kau tidak lapar? Kau tidak akan makan dulu?" tanya seseorang tersebut dengan nada ceria.

"Tidak. Dia berbicara. Aku gila" gumam Sehun.

"Sehun! Ada apa denganmu? Kenapa kau tidak menjawabku?".

Sehun menutup telinganya dan menjerit dalam hatinya. "Bangun, Oh Sehun! Kau bermimpi! Kau bermimpi, dan dia berbicara padamu! Bangun, bodoh!"

"SEHUN!".

Sehun mendengar jelas seseorang tersebut memanggil namanya. Berteriak mungkin lebih tepat. Teriakannya sangat kuat meski Sehun yakin dia sudah menutup erat telinganya. Seperti teriakan tersebut menyesap masuk ke dalam telinga melalui setitik celah dari kedua tangan Sehun.

Sehun berhenti berjalan. Dia memberanikan dirinya untuk berbalik. Walaupun tadi dia berusaha menghindar, tapi sesungguhnya hati Sehun berkeinginan yang lain. Sesungguhnya Sehun ingin terus melihat seseorang tersebut. Ingin terus melihat senyum dan indah matanya.

Hanya saja ketika Sehun berbalik, yang Sehun dapatkan adalah sepasang mata yang berair dan bibir yang digigit dengan keras menahan isak tangis. Pemandangan tersebut sangat menyakitkan Sehun.

"Se-sehun. Ini aku. Apa... apa kau tidak mau melihatku? Apa kau membenciku?" tanya seseorang tersebut terbata-bata.

"Tidak, aku tidak membencimu" jawab Sehun dengan cepat.

"Lalu kenapa kau menghindariku? Kenapa kau tidak tersenyum padaku?".

Tidak dapat bertahan lagi, seseorang tersebut mulai menangis. Tersedu-sedu. Dia menundukkan wajahnya. Kedua tangannya terus bergerak menyeka air mata yang terus membasahi pipinya.

Kumpulan One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang