Bab 1

29 3 4
                                    






Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.







●Roma-Italia, 06.30 am. 09,November 2019

Dor!!

Dor!!

"DHO, CORRIAMO. QUESTO POSTO ESPLODERÀ DI NUOVO TRA 10 MINUTI".Teriak salah satu orang yang terlibat peperangan hebat di gedung tepi kota Roma.

"Agrhh..... Maledetto drecco. La tua morte arriverà presto. E io sono l'angelo della morte per te".Batin seseorang yang tengah mencoba menghabisi anak buah sekelompok mafia terbesar se-Italia itu.

"Adesso andiamo!!. Torniamo alla base per fare ulteriori piani. Sono sicuro che Drecco non starà tranquillo quando scoprirà che i suoi uomini ne hanno quasi sterminati il ​​70%". Ucap pembunuh bayaran dengan senyum misterius kepada kelompoknya yang masih tersisa. Dia bernama SIGNOR RIDHO FIGLIO REZEON ( Ridho/Lio).

"TIRA FUORI!!". Teriak tangan kanan Ridho yang bernama Xienqo Capo Due. Seperti namanya. Dia adalah orang kepercayaan Ridho dalam menghandle peperangan dan pertempuran. Xienqo sangat mahir dalam memegang berbagai persenjataan. Selain itu Xienqo juga mahir memanipulasi keadaan, dia seperti bunglon. Berbeda orang yang dihadapi, beda juga sifat yang dia keluarkan.

Mereka berlari keluar dengan secepat kilat. Karena sebentar lagi bom meledak di gedung itu dalam 10 menit. Bayangkan, dari lantai 13 ke luar gedung cuman 10 menit. Nggak masuk akal bukan? Tapi inilah mereka, kumpulan pembunuh bayaran yang diketuai oleh 'SIGNOR RIDHO FIGLIO REZEON'.

DUARRRRRR!!!

Saat mereka baru saja melangkah keluar dari loby gedung, suara ledakan dari lantai 6 terdengar sangat keras. Alhasil mereka melompat dan berguling layaknya seorang tentara. Jika saja telat 10 detik saja, bisa dipastikan mereka sudah tidak bernyawa.

"Per fortuna siamo arrivati ​​al momento giusto. altrimenti saremmo stati convocati da Dio." Xienqo berucap sembari memegangi dadanya yang sedikit sesak karena terkena pukulan lawannya dan dipaksa berlari seceoat mungkin.

"Ehi... voi ragazzi andate prima al quartier generale. Manderò dei dottori interessanti a curarvi. Vado io per primo, ho degli affari importanti." Setelah mengatakan itu Ridho berlalu meninggalkan mereka. Xienqo memimpin sementara anggota Ridho menuju markas yang berada di pusat kota Roma, namun tak ada yang mengetahui tempat itu karena baik wartawan maupun warga ndisana tidak berani memberikan informasi terkait Perkumpulan manusia kejam itu. Salah satu alasannya warga dan wartawan masih sayang ke dirinya sendiri, yang tidak mau mati sia sia dengan disiksa oleh pembunuh bayaran itu.

Xienqo dan para anggota lainnya pergi dari gedung itu dengan perasaan yang teramat senang. Mereka bergegas ingin ke markas mereka dan ingin cepat cepat diobati oleh dokter yang kata ketua mereka itu seksi. Siapa coba yang gak mau diobati oleh dokter seksi pilihan bosnya.

Sedangkan ditempat lain, Ridho pergi menuju mansion milik pengusaha yang kaya raya. Meskipun duda, dia memiliki koneksi dan perusahaan yang menyebar di berbagai belahan dunia.

Ridho melewati pintu masuk dengan diiringi bodyguard yang telah disiapkan oleh pengusaha itu. Dengan langkah yang mantap, ridho menuju ruangan khusus milik duda tersebut. Tanpa mengetuk, pintu terbuka dengan sendirinya. Ridho sudah tidak kaget dengan hal itu.

"Come va il lavoro? Sembra che sia abbastanza facile per un 'sicario' come te" ucap duda itu yang bernama Wythotho william yang mengetahui kalau orang suruhannya sudah datang.

"Cihhh.... Dov'è il mio pagamento?" Ridho mendecih sebelum mengatakan itu dengan tatapan datar, bisa dibilang tanpa ekspresi. Padahal terlihat jelas ada beberapa luka, baik itu luka tembak maupun luka sayatan dan luka pukulan.

"Rilassati, devo chiamare il miglior medico di questa parte del mondo per curare la tua ferita?" Kekeh wythotho. Ridho yang mendengarnya serasa diejek.

"Sbrigati e pagami, maledetta vecchia caverna!" Ridho menekankan setiap perkataannya, dan tatapannya menajam.

"Va bene, la prossima volta chiederò ancora il tuo aiuto. E se hai bisogno di qualcosa, dimmelo e basta. Te lo concederò sicuramente" Wythotho berucap pada Ridho sembari meletakkan koper yang berisikan uang kurang lebih 300.000 euro.

Ridho mengambil koper itu dan membawanya pulang tanpa meninggalkan 1 kata apapun itu. Dia melengos pergi meninggalkan wythotho yang menatapnya biasa saja. Karena dia sudah tau watak dari ketua organisasi pembunuh bayaran itu.

Sesampainya diluar mansion milik wythotho, Ridho menggendong koper tersebut dan menaiki mktor H2R nya. Meskipun memiliki banyak uang, tetapi uang yang dimiliki Ridho selalu dia bagikan kepada para anggotanya. Entah itu buat senang senang, maupun untuk berbuat kebaikan.

Ridho memacu motornya menuju ke markas untuk memberikan uang hasil kerja keras mereka semua. Walaupun hanya Ridho dan Xienqo yang berkerja, namun semua anggotanya akan mendapatkan percikan uang itu yang jelas nggak sedikit.

Setelah selesai dengan masalah uang itu, Ridho memacu motornya menuju apartmen pribadinya. Saat dia sampai ke apartemen, Ridho langsung membersihkan diri sebelum melakukan istirahat. Karena dari 2 hari dia tidak tidur karena tugas dinasnya. Sehabis mandi dia menyempatkan membuka handphone hanya untuk menyalakan musik sebagai teman tidurnya. Kalau nyewa bitch kan sayang uangnya, mending lagu buat menemani tidur siangnya kali ini.

Dari banyaknya pilihan lagu, entah kenapa yang Ridho mainkan pertama kali yaitu lagu Due vite - Marco Mengoni . Mungkin ini lagu favoritnya.


Thanks for readers

"Non dimenticare di lasciare una scia di stelle o commenti.  perché la tua risposta significa molto per me"

Buat yang ingin tau apartemennya Ridho, ini gua spil sedikit yak.

Buat yang ingin tau apartemennya Ridho, ini gua spil sedikit yak

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Nah ini dia.....

Bagus bukan, yaiyalah gua nyarinya semaleman njir🗿

DISTRUTTO Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora