Jake Top!
Heeseung Bot!
1821
kalo ga suka boleh skip yaaa
Intro(dick)tion
Shim Jake
~Guru bahasa Inggris
~25 tahun
~Mr. ShimLee Heeseung
~Suka banget bolos mapel b.Ingris
~Ga suka sama Mr. Shim (kayaknya)
~Sekolah khusus cowoklet's goo!!
"Nick, gw bolos ya."
"Awas lo diamuk Mr.Shim wkkwwkk"
"Bomat bye!" Heeseung langsung pergi sebelum Mr. Shim datang
-
-
-Jake yang sudah terbiasa dan SUDAH tau kalau Heeseung bakal bolos, Jake birakan saja. Toh sudah diberi Sp juga tidak ada pengaruh. Jake mengajar seperti biasa dan tidak peduli dengan Heeseung.
.
.
.
.
.
.
.
Jake mengehla nafas lelah di ruangannya. Jake berjalan menuju lapangan rumput belakang sekolah untuk istirahat sejenak sambil merasakan angin sepoi-sepoi.
"Huh, gak enak ya jadi guru tampan. Ke mana-mana pasti cewek selalu nyempil"
Jake berjalan dengan sangat pelan menikmati angin itu, namun tiba-tiba dia menengar suara deruan nafas berat, seperti manusia kehabisan nafas.
"I-itu suara apa ya?" Jake panik (dikit).
"hhhh, ahh..."
"Waduh, apaan tuh... apa aku kabur aja...?" namun pemikiran Jake dan prilaku Jake tidak sama, Jake perlahan mencari suara tersebut dari mana, dan Jake menemukan muridnya yang bolos pelajarannya tadi, itu Heeseung! Sedang apa dia disana? Apakah dia dimakan hewan buas?
"Ahhhh, ngghh... faster jake nnggahhh..." Heeseung berpenampilan celana sudah tidak tahu kemana dan kancing baju yang terbuka semua sedang menggerakkan tangannya naik dan turun di lubangnya menggunakan timun.
"anjir, lobang heeseung ketat banget..." Jake merasakan penisnya mengeras karena melihat kejadian itu, Jake merekam prilaku Heeseung dan pergi.
.
.
.
.
.
.
.
"Nick, gw cabut ya!"
"Iyeee, sono buruan keburu ditangkep Mr. Shim loh"
Seperti biasa, Heeseung pergi menuju lapangan belakang, namun tiba-tiba ada yang mencegat Heeseung
"Heeseung, kau dipanggil Mr. Shim ke ruangannya. Sekarang."
"Haish, menyebalkan" Heesueng segera keruangan guru bahasa inggrisnya, Shim Jake. Heeseung membuka 2 kancing teratasnya dan membuka pintu ruangan Mr. Shim tanpa mengetuknya. Jake menampilkan smirknya saat Heeseung mengunci pintunya. Heesueng mendekati meja Jake dan duduk dimejanya.
"Kenapa?" tanya Heeseung
"Kau melanggar aturan sekolah Lee Heeseung."
"lalu? bukannya kau juga tidak peduli?"
"Hukuman untuk mu."
"ohh ayolahhh, apa aku harus membersihkan gudang?"
"Lebih berat" ucap Jake sambil tersenyum.
"Apa?"
"Pertama-"
"Pertama?! apakah ada banyak? Sialan"
"Pertama bereskanperpustakaan dan semua gudang. Kedua, medesahlah dibawahku" Jake menyalakan mike pengumuman sekolah tanpa diketahui Heeseung. Jake mulai menarik tenguk Heesueng dan menyatukan bibir mereka, melumat dengan kasar hingga terdengar suara cipak basah. Tangan Jake membuka semua kancing Heeseung dengan kasar dan membuang seragam Heeseung asal.
"mmhhhh, shhh" Heeseung melenguh tertahan saat tangan Jake merambat ke pucuk dadanya dan menekan-nekan putingnya keras. Heeseung melepas ciuman Jake secara paksa, lalu menarik kaos Jake dengan brutal.
"hey, calm baby.. i won't run anywhere..." Jake membuka celana Heeseung dan menekan-nekan penis menheras milik Heeseung
"nggahhhh, ahhh stop Mr. Shim... nyahhhh" Heeseung terus mendesah dengan keras, lalu Jake memasukan kedua jarinya ke anal Heeseung.
"Woahh, jariku diremas dengan kuat oleh lubang mu."
"shhhh, ah ahh" Jake mengocok jarinya dengan cepat dan keras, lalu crooot! Heesueng keluar
"hahhh, hah, mmmhhh" badan Heeseung bergetar setelah cairannya keluar. Jake menjejelkan penisnya ke anal Heeseung dan menggodal lubang analnya dengan menggesekkan secara pelan.
"Mr. Shim nghh ayoo masukkan sekarang" Heeseung mendorong kebawah tubuhnya supaya penis Jake masuk sepenuhnya ke lubang miliknya.
Jleb!
"NGAHHHH!! nyahhh ahh ahh Jake" Jake langsung memasukian penisnya dan bergerak secara brutal.
(kita skip sampe selesai)
.
.
.
.
.
Heeseung keluar dari ruangan Jake dan menuju ke kelas. Saat Heeseung masuk ke kelas, seluruh murid menaruh atensi padanya.
"Nick, kenapa pada ngeliatin?"
"Lo ngapan di ruangannya Mr. Shim?"
"...."
"Asal lo tauu, semuanya ngaceng denger desahan lo itu..." bisik nick
"HAH?!?!" Panik Heeseung
(panik dikit ga ngaruh)