Priiitttt ....
Suara peluit tanda wasit memulai permainan pun terdengar , semua orang yang berada di lapangan bola pun mulai berebut untuk mendapatkan bola agar berhasil mencetak gol pada gawang lawan .
Sementara itu di pinggir lapangan terlihat sorak sorai dari para penyemangat yang memiliki idolanya di lapangan .
Jika kalian berpikir setiap orang yang bermain bola tersebut memiliki penggemar , kalian salah . Karena pada saat ini , teriakan penyemangat tersebut hanya di tujukan pada satu orang .
"Ayo .. LALISA!!"
"LALISA!!"
Teriak semua orang dari setiap kalangan usia , bahkan tidak jarang para pria juga ikut meneriakkan nama tersebut karena dia menyukai orang yang bernama Lalisa itu juga .
Untuk pengenalan singkat , orang yang diteriaki tersebut bernama Lalisa Manoban , tapi jangan mengira jika dia sedang bertanding di lapangan karena dia berprofesi sebagai pemain sepak bola , maka kalian salah .
Dia adalah aktivis muda yang terlahir di sebuah pulau terpencil di Negara Korea, sejak kecil orang yang akrab di panggil dengan sebutan Lisa tersebut sudah mulai melakukan kegiata positif sehingga ketika dia beranjak dewasa , dia memiliki kepandaian di setiap bidang , tidak jarang orang selalu mengandalkannya dalam hal apapun .
Meski begitu di besarkan dengan banyak pujian , Lisa tidak tumbuh menjadi orang yang sombong , dia bahkan bisa sangat ramah mengalahkan layanan customer service yang biasa kalian dengar . Itu juga sebabnya kenapa dia begitu di sukai penduduk desa tempat tinggalnya .
Tidak hanya itu , bukan hanya dia pandai dalam segala hal , Lisa juga memiliki kesempurnaan dari fisiknya . Bukankah Tuhan begitu tidak adil karena menciptakan orang yang begini sempurna ?
Matanya yang indah bagaikan mata rusa , tubuhnya yang tinggi membuat tubuhnya begitu terlihat proporsional, dan yang terakhir dia memiliki otot yang begitu indah tanpa dia perlu melakukan banyak usaha untuk membentuknya .
Lalisa Manoban , dia selalu membuat orang yang melihatnya menjadi gila karena ingin selalu mendapatkan perhatian darinya .
"Lalisa !!"
Teriakan masih terus terdengar , meski ini bukanlah pertandingan resmi Melain hanya permainan pengisi waktu , pada suporter tidak berhenti berteriak , bahkan karena itu bukan pertandingan resmi , Lisa menggunakan ripped jeans berwarna hitam , dengan atasan kaos putih tanpa lengan .
Priitttt ....
Gol.....!!
Semua orang akhirnya berteriak kala Lisa berhasil menembakkan bola menembus gawang lawan . Merasa cukup untuk melakukan sedikit olahraga , Lisa memutuskan untuk keluar dari lapangan dan membiarkan yang lain untuk bermain .
"Jika kau menjadi pemain sepak bola terkenal , maukah kau memberikan baju mu untuk ku ?" Seorang anak kecil berjalan menghadang langkah Lisa .
Mata Lisa kemudian menyipit karena merasa anak yang berdiri di hadapannya ini begitu lucu , jadi dia berjongkok "Aku tidak berniat untuk menjaga pemain bola anak kecil , maaf" Lisa mengacak rambut anak kecil tersebut karena merasa gemas .
Jujur , Lisa tidak pernah membayangkan untuk mengambil profesi tertentu karena dia sudah begitu nyaman dengan apa yang dimilikinya saat ini . Menjadi kaya ? Bahkan dia tidak perlu hal seperti itu , hidup berkecukupan tanpa beban sudah hal yang membuatnya merasa puas .
Prinsipnya , Lisa hanya ingin menikmati hidup tanpa menginginkannya sesuatu yang membuat dirinya merasa itu adalah suatu beban karena harus memiliki pencapaian .
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot JenLisa
FanfictionDunia ku , hanya dunia ku . Apa yang ada didalam cerita ini , hanya terjadi didalam cerita ini saja . Semua pekerjaan , kejadian , cerita didalam ini hanya fiksi . Semoga kalian bijak untuk menyikapi cerita fiksi dan tidak menyangkut pautkan ke dala...