Jennie terbangun karena suara alarm yang mengganggunya , dengan mata sedikit tertutup dia meraih jam weker dan mematikan nya sebelum bergerak untuk bangkit menuju kamar mandi .
Setelah menyegarkan matanya , Jennie berjalan ke arah kamar Jiwoo untuk melihat anaknya yang sedang tertidur , karena mereka hampir tidak bertemu Jennie merasakan rindu yang amat sangat karena tidak pernah meninggalkan Jiwoo sebelumnya saat pergi bekerja , tapi kemarin dia melakukannya dan bahkan dia tidak bisa melihat Jiwoo karena pulang terlalu larut akhirnya dia hanya bisa melihat anaknya yang tertidur .
Karena waktu yang masih panjang , Jennie ingin mengambil waktunya untuk tidur disamping sang anak sebelum harus berangkat bekerja hari ini . Karena dipastikan anaknya tidak ingin ikut dengannya lagi .
'Karena aku merasakan debaran ini , berarti cinta ku masih ada . Jennie , aku mencintai mu"
Ketika dirinya sudah duduk di tepi kasur Jiwoo , Jennie tiba tiba teringat perkataan Lisa , itu juga terlintas saat dirinya hendak memejamkan mata , entah kenapa itu sangat mengganggunya 'ck , aku rasa sebelum hilang ingatan dia adalah seorang penggoda , aku yakin kekasihnya ada dimana mana . Jangan terpengaruh Jennie ! Jangan , ingat kau hanya menyelamatkan diri mu dari hukuman !'
Jennie menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran itu , ketika dia ingin memeluk Jiwoo dan berbaring dia merasa ada sesuatu yang aneh .
"Baby ?" Jiwoo terbiasa tidur dengan menutup seluruh tubuh hingga kepalanya , jadi tidak heran jika pertama kali Jennie tidak begitu sadar jika anaknya tidak berada diatas kasur .
"Jiwoo!" Segera Jennie menyingkap sprei dan hanya melihat dua guling disana . Seketika Jennie menjadi cemas , dengan cepat berlari ke kamar mandi milik anaknya . Tapi itu kosong .
'Lisa?! Dia menculik anak ku ? Tidak ! Tidak !'
Tidak sadar seberapa cepat dirinya berlari , Jennie sudah tiba dilantai bawah dan tepat berada dipintu depan kamar ruang tamu dirumahh , tanpa mengetuk Jennie dengan kasar membuka pintu hingga pintu tersebut terbentur ke dinding dengan keras .
Setelah nya , Jennie melihat Jiwoo yang menaruh telunjuknya didepan bibirnya meminta Jennie untuk tidak begitu berisik . Mengejutkan , Jennie bahkan melihat Jiwoo dalam posisi berbaring miring , sebelum tangannya digunakan untuk memberi isyarat pada Jennie untuk diam .
Jennie memperhatikan bagaimana lengan anaknya yang sebelumnya memeluk Lisa ! Ya , memeluk Lisa ! Betapa banyak hal yang mengejutkan nya ketika orang ini masuk ke dalam keluarga mereka dan Jiwoo tidak merasa takut disekitarnya seperti saat bersama Appanya sendiri.
"Jiwoo baby , sejak kapan kau tidur disini ?" Akibatnya Jennie pun memelankan suaranya , lagi lagi dia harus merasa tidak enak karena telah berpikir buruk tentang orang yang berbaring disebelah anaknya saat ini .
Karena Jiwoo melambaikan tangannya untuk meminta Jennie mendekat , Mommy nya itu berjalan ke sisi lain dimana Jiwoo berbaring dan membiarkan telinganya mendekat pada Jiwoo yang ingin berbicara dengan suara kecil , takut Lisa akan terganggu .
"Mommy , sebelumnya aku terbangun karena haus . Saat aku mengambil air ke dapur , aku mendengar suara dari kamar ini , ku pikir Daddy memiliki mimpi buruk , dan itulah yang ku lihat. Daddy tidak nyaman dalam tidurnya dan tubuhnya dipenuhi keringat"
"Aku menyentuh kepalanya , dan itu sangat panas sebelumnya . Karena aku melihat mu sebelumnya yang menaruh handuk basah di kepala ku ketika aku demam , aku melakukannya untuk Daddy , mungkin dia juga merasa ketakutan didalam mimpinya , jadi menepuk nepuk lengannya seperti yang kau lakukan pada ku , baru setelah itu Daddy akhirnya tertidur tanpa terganggu"
Karena rasa bangga nya , Jennie menyentuh kepala sang anak lalu menangkup wajah anaknya dengan kedua tangan dan menciuminya diseluruh wajah .
"Kau pintar Baby" dan Jennie menegakkan badannya , disanalah dia akhirnya menyadari bahwa ada satu kain kecil yang menempel dikepala Lisa .

KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot JenLisa
FanfictionDunia ku , hanya dunia ku . Apa yang ada didalam cerita ini , hanya terjadi didalam cerita ini saja . Semua pekerjaan , kejadian , cerita didalam ini hanya fiksi . Semoga kalian bijak untuk menyikapi cerita fiksi dan tidak menyangkut pautkan ke dala...