PART 3

4.8K 171 2
                                    

Lexa P.O.V

"Kita mau kemana, Dy?"
"Terserah"
"Lo udah laper?"
"Lumayan"
"Sama gue juga, kita makan sushi aja yuk!"
"Gue gasuka sushi, Ale"

Ale, nama panggilan Dylan buat gue dari kecil. Karna pas kecil dia gabisa bilang Lexa jadi dia panggil gue Ale sampai sekarang.

"Yaudah makan apa aja deh terserah lo" jawab gue.
Dylan cuma ngeliat gue sekilas, terus lanjut fokus menyetir.

Kalau ditanya cape, jawabannya iya.
Kalau ditanya sedih, jawabannya iya.
Kalau ditanya ngerasa gak di anggap, jawabannya iya.
Tapi kalau disuruh buat akhirin semua ini, gue enggak bisa. Mending merasa tertekan sama kecuekan dia, dari pada harus ngejalanin hari-hari tanpa dia lagi.
Bego? Iya itu gue. Dylan Pradipta, dia jadiin gue pacarnya mungkin cuman main main? atau bercanda?

-THROWBACK-

BRUUKK.
"Haduh sorry sorry gue gak sengaja" kata seseorang yang nabrak gue.

"Slow gapapa kok" jawab gue sambil beres beresin buku yang jatoh.

"Ada luka? Sorry banget gua gasengaja tadi buru-buru mau ke kantin. Laper soalnya heheh"

"Gaada kok tenang"

"Kenalin, nama gua Troy." Kata cowo yang nabrak gue tadi.

"Alexa, panggil lexa aja"

"Okay. Nice to know you, Ale. Kapan-kapan ngobrol ya kalo ketemu. Gue gatahan laper banget"

Ale?

"Panggil lexa aja jangan ale" jawab gue.

"Kenapa emang?"

"Soalnya kalo-"

"Ahh next time aja, gue laper. See you!"

Lalu Troy lari ke arah kantin dan gue lanjut ke kantor guru untuk kumpulin buku-buku tugas anak kelas gue.

"Tadi siapa?" tanya Dylan tiba-tiba di depan ruang guru pas gue keluar.

"Oh. Namanya Troy, tadi gasengaja nabrak gue, terus dia minta maaf"

"Oh"
Oh. Cuman oh.

"Lo mau ke kantin? Ikuuuttt" kata gue sambil lari kecil buat ngejar langkah Dylan yang panjang itu. Huh derita cewe pendek.

Sampai di kantin,
"Gue mau makan bakso! Lu mau apa Dy?" Tanya gue

"Gue nunggu aja"
"Emang enggak laper?"
"Belum"
"Okedeh gue ngantri dulu ya"

Terus gue lari ke arah tempat yang jual bakso sebelum rame.
Ga lama kemudian, bakso gue jadi dan mau gue bawa ke meja makan. Tiba tiba.....
PRANGG!!

"Shit panas banget! Aww" bakso nya tumpah ke badan gue dan tangan gue. Kulit gue mulai merah karna kena kuah bakso yang panas.

"Astaga Ale. Sumpah gue kali ini sorry banget gak sengaja lagi. Demi apapun, gue anter ke uks yaa?"

"Troy? Gak, gapapa kok."

"Ada apaan nih?" Tanya cowo yang ternyata Dylan.

"Gapapa kok ketumpahan kuah bakso doang." Jawab gue ke Dylan.

"Doangg? Ale itu kulit lu merah. Gue anter UKS yaa?" Tawar si Troy.

"Gaus-"

"Lo siapa manggil dia Ale? Mau anterin ke UKS segala lagi." jawab Dylan sinis.

"Gue temennya dan gue-"

"Bacot. Ale cepet ikut gua ke UKS"

Kemudian Dylan narik tangan gue ke arah UKS.

-UKS-

"Lepas baju lo kotor gitu" kata Dylan.

"Gila lo, gue ga bawa baju lagi. Masa gue entar ke kelas gak pake ba-"

"Pake jaket gue."

"Okay, lu bisa ngadep belakang kan?"

Kemudia Dylan putar balik badan dia menghadap tembok.

"Udah selesaii"
Kemudian Dylan putar balik lagi kearah gue.

"Duduk sini, gue obatin luka nya" kata Dylan.

"Gausah, entar juga sembuh"

"Sembuh dari mana? Sini bawel amat sih"
Kemudian Dylan narik tangan gue dan mulai obatin luka-luka gue.

"Aww sakit Dy, pelan-pelan"

"Lagi siapa suruh ceroboh!" Jawab Dylan ketus.

"Gue gasengaja di tabrak Troy"

"Oh jadi namanya Troy. Dia siapa lo?"

"Bukan siapa siapa"

"Kok manggil lu Ale segala? Hmm?"

"Emang kenapa kalo dia panggil gue Ale?"

"Gak boleh, cuman gue yang boleh panggil lo Ale. Jauhin dia"

"Apaan sih kenapa lo jadi lebay gini? Emang lo siapa gue?"

"Gue... Gue sahabat lo"

"Rio juga sahabat gue, sahabat lo. Tapi dia ga lebay."

"Emang kenapa kalo gue lebay?" Jawab Dylan.

"Gue gak suka, karna lo bukan pacar gue" jawab gue santai.

"Kalo gitu, sekarang kita pacaran." Jawab Dylan lebih santai lagi.

Gue hampir pingsan di UKS.

my ice boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang