pertemuan

11 1 0
                                    

Dafa Nefara....,anak yang selalu gembira dan bahagia, tapi semuanya hilang, karna dia kehilangan sosok wanita kesayangannya, ya.... BUNDA nya....

Meski begitu Dafa memiliki wajah yang terbilang jauh dari kata tampan, melainkan memiliki paras yang sungguh imut, membuatnya di sekolah menjadi bahan perhatian, itu lah hal yang iya benci,

*menjadi bahan perhatian*

•••••••••••••••••••••••••••••

"DAFAAAAAAA!!!!"
"UDAH PAGI INI BANGUUUNN"
Pagi hari tepat pukul 06.30 WIB seorang wanita yang sangat muda, dan cerewet, mengeluarkan suara bernada tingginya kepada dafa,
Ya benar, dia kakak Dafa, Diva Nefara...

"Apa sih kak orang udah bangun kok"
Saut Dafa,
"bangun apanya orang tu mata masih merem kok"
Dafa membuka matanya
"Cuman ketutup bentar tadi"

Dengan posisi darting, Diva berteriak
"SERAH LO DAH!!!, BURUAN MANDI NANTI DI TINGGAL PAPAH KERJA LO BEGOO!!! "

Bukannya takut Dafa malah menjawab
"Sans aja kali neng"
'Diva mengelus dada dengan kasar'
'gini banget gue punya adek heran gue' batin Diva

Pukul 07.00
Sudah Semua anggota keluarga untuk sarapan pagi,
"Dafa..., Dafa..., ayo buruan sarapan nanti kita macet di jalan nak"
Ya benar, panggilan dari papah Dafa, ARKANA NEFARA...
"Iya pah, tadi masih beresin buku"
"Tadi ada yang kelupaan"
Jawab Dafa

Selesai sarapan, Dafa dan papahnya sudah berada di dalam mobil,
"Kak papah pigi dulu ya, hati hati di rumah"
Ya Diva, Baru saja memasuki masa libur dari kampusnya makanya dia rumah dengan mbak,

"Iya pah aman kok kan ada mbak"
Saut Diva
"Ya udah kalo gitu papah pigi ya"
"Iya pah hati hati"

Dan ya, Dafa hanya diam, bahkan ketika di perjalanan

08.00

Sampai pada sekolah Dafa,

* SMA PELITA JAYA *

Berpamitan dengan sang papah, lanjut Dafa keluar dari mobil.

Baru saja mau masuk ke gerbang sekolah, Dafa sudah mendengar suara yang iya benci ya, suara orang yang memperhatikannya, tanpa menanggapinya, Dafa hanya jalan dengan muka yang datar..

Sampai pada kelas 11 MIPA 1,
Kelasnya Dafa, yang di penuhi oleh anak anak yang berdaya saing tinggi.
Tetapi tidak ada keegoisan di dalam kelas itu

"HALOO ADEKK MANISS"
"KIW KIW"
"SELAMAT HARI SELASA SAYANG"

Sapaan dari 3 orang yang berada dekat dengan tempat duduk Dafa,
Benar mereka temannya, ZARA, ALIYA,AKSA

MEREKA bertiga adalah utusan tuhan untuk menemani Dafa, yang tugasnya untuk menghibur Dafa

"Ya pagi."
"Gue udah siap tugas, Lo pada belom kan?"
Sahut Dafa

"Eheeyy tau aja uke manis kita etdahh"
Jawab zara

"Buruan kerjain ntar gue berusaha pikiran "

"Iye dah kite kerjain"
Sahut Aksa

"Ya udah gue mau ke toilet bentar, jangan rusak buku gue"

"Oke mannieeeezzzhh"
Jawab dari Aliya

Sesampainya di koridor kelas, iya bertemu dengan 1 laki laki yang sedikit lebih tinggi dari dirinya, Arfa, ya dia pengurus OSIS yang ingin memberikan formulir pendaftaran teatrikal puisi kepada Dafa, benar, Dafa sangat senang dengan yang namanya teatrikal puisi, dia sungguh menyukai hal tersebut,

"Dafa!!!"
Panggil Arfa

"Iya?"
Sahut Dafa

"Eh Lo mau gak ikut ini? Nih gue ada formulirnya, nah kalo Lo mau hubungi gue aja biar gue bantuin pendaftaran Lo"

"Oh ya?, ok gw mau"

"Oke daf besok hubungi gue ya"

"Ok"

Jawaban singkat dari Dafa

Sesampainya di toilet, Dafa terhentak sampai terjatuh,karena seorang laki laki yang menabraknya,

"Sorry sorry gue gak sengaja"
Respon dari seorang laki laki tersebut

"Ahh sialan, kalo buru buru liat orang lain bego"
Saut Dafa

"Kamu gak apa apa?"
Tanya seorang pria yang menabraknya tadi

Pria tersebut tinggi, putih, dan ya tampan, dia adalah kakak kelas Dafa, yang tidak lain dan tidak bukan,
Dia NAUFAN ARANDRA siswa kelas 12 ips 1
Dan sekaligus ketua di gru basket sekolah

"Pake nanya lagi, kaki gue kuka ini
Ssh, sakiiitt"
Tanpa di sadari air mata Dafa mengalir

"Eh jangan nangis, biar gue bawa ke UKS ya? Aduh maaf "

"Papaahhh sakitt, hiks"

"Sabar ya biar kamu aku gendong"ya posisi Dafa di gendong di pundaknya Naufan

Jam pelajaran sudah mulai, saat Naufan menggendong Dafa tidak ada orang yang melihatnya

Sesampainya di UKS, Naufan mengambil kotak p3k yang tergantung di dinding

Saat mengobati luka Dafa, Naufan sontak melihat wajah Dafa, yang habis menangis

'Lucu'
Batin Naufan

•••••••••••••••BERSAMBUNG•••••••••••••••

HALLO WAK GENG!!!!!!, BANTUIN VOTE YA, DAN MAAF SAYA PEMULA, DAN INGIN MEMULAI HIDOEEPP BARUUU HUHU.... MAKASIH WAK GENG!!!

DANAU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang