Hera menyibak buku novel yang ia pinjam dari teman kerjanya. Di sela perjalanan menuju rumah ia selalu mampir sebentar untuk sekedar membaca novel di taman yellow park, entah mengapa membac buku di taman memiliki kesan tersendiri untuknya.
Dua minggu lalu ia cemas jika toko pakaian cabang baru itu akan tidak sesuai dengannya. Namun, taman ini membuatnya betah dan gedung SMA lamanya yang tdekat dengan taman membuatnya membayangkan kembali kisah lamanya.
Sore ini gadis itu ke malaman karna terlalu seru membaca Novelnya hingga lantunan azan magrib menyadarkan
Para pengunjung taman raib pulang ke rumah masing-masing. Hanya menyusahkan dirinya.Sudah beberapa hari saat ia ingin pulang lelali ber hoodie hitam itu duduk di kursi yang berdekatan dengan air mancur. Ia datang saat senja tanpa melakukan apapun hanya duduk dan memandang tanah.
Terkadang hera berfikir apa yang bisa membuat lelaki itu begitu sedih, gadis itu memutuskan untuk pulang netranya masih memerhatikan sosok itu, jantungnya berdegup kencang jika di ingat sosok itu adalah kakak kelas nya dulu, ingin rasanya menyapa tapi ia ragu.
Hari ini ia memutuskan untuk duduk di tanah hingga senja datang, sosok itu kembali datang kali ini ia duduk seraya memandang ke arah Hera. Gadis itu memberanikan diri menghampiri sosok yang ia yak kini adalah kakak kelasnya.
"Kak Felix? " Tanya hera.
Sosok itu tersenyum kemudian mempersilahkan gadis itu untuk duduk di samping nya, "setelah sekian lama kau ikut orang tua mu merantau sekarang kau kembali aku masih ingat betul wajah mu. "
"Iya kak, bagaimana kabar mu sekarang? " Tanya hera, "apa kau sudah berumah tangga? " Jelasnya lagi.
Ia menunduk, "aku hanya menunggu satu gadis, dari dulu aku belum sempat mengungkapkan isi hatiku pada nya. "
Hera mengangguk ia tau betul gadis bernama julia yang sempat menjadi primadona sekolahnya. Ia sangat dekat dengan felix kemana-mana selalu bersama hingga di juluki 'pasangan serasi' dan kabarnya sekarang julia meniti karir sebagai atlet bulu tangkis di jakarta ia sering muncul di TV. Lantas sekarang felix menjadi apa, bukannya dulu ia lebih jago bermain buku tangkis.
"Kak felix sekarang bekerja sebagai apa? " Tanya nya penasaran, tak ada jawaban namun muka felix malah semakin murung. Hera tak enak ahirnya ia pamit untuk pulang. Hatinya sedikit hancur mengingat saat ia cmburu dengan kedekatan felix dan julia
***
Setiap sore keduanya selalu bertemu di taman menceritakan hal-hal lucuu atau film zaman sekolah yang mereka sukai, hera cukup lega karna felix mulai tertawa dan tersenyum kembali. Bahkan ketika brsama felix pulang malam pun tak apa, sosok itu selalu mengantarkannya sampai rumah.
Pernah sekali ia di datangi preman bertubuh besar yang entah memiliki niat jahat apa, sosok itu lari terbirit-birit ketika melihat felix.
"Oh iya, kenapa preman itu lari apa ada yang salah? " Tanya hera mengusir
Keheningan ketika mereka berjalan menuju rumah."Setauku mereka takut karna aku ini seram bahkan preman di sini semuanya takut... " Tawanya
Hera mengerutkan dahi tak percaya di bandingkan preman tadi tubuh felix tak ada aapa-apa nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/350735553-288-k847686.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
creepy day
Horrorcerita yang berisi kisah-kisah menyeramkan yang akan membuat kalian ketakutan, hebat 👻