6. Anak kecil

13 3 0
                                    


-

-

-

Kini Karissa tengah berjalan menuju kerumahnya, ia masih terus memikirkan tentang buku itu, Karissa merasa khawatir jika nanti bukunya di ambil orang lain.

Karissa terus menghela nafas nya, ia merasa tak tenang, pasalnya buku itu begitu menarik perhatian Karissa

Di sela-sela Karissa yang berjalan kaki ada anak kecil yang terduduk lesu di kursi jalan, anak itu menunduk sembari terus memegangi perutnya, Karissa penasaran kenapa dengan anak itu?? Ia pun menghampiri anak kecil tersebut berjongkok untuk menyamakan tinggi badan dirinya dengan anak kecil yang ada di depan Karissa yang sedang terduduk lesu itu

Karissa mengelus lembut rambut anak itu, merasa ada yang mengelus rambutnya pun kepala anak tersebut terangkat melihat siapa yang ada dihadapan dia

Ia tersenyum lalu menanyakan kepada Karissa "Kenapa ya kak cantik?? Ada yang bisa Viola bantu??" Tanya anak itu yang bernama Viola

Karissa melamun.
"Kakak cantikk?? Kenapa melamun?" Tanya nya lagi

Karissa terjengit kaget dari lamunannya lalu mengatakan kepada anak itu "Viola kenapa disini sendirian?? Kemana mamah Viola??" Tanya Karissa

Mendengar pertanyaan Karissa, Viola  langsung menundukkan kepalanya,
ia menangis.

Karissa terlonjak kaget, kenapa ia menangis???

"Heyy kenapa Viola menangis, jangan menangis okeyy?? Kalo ada yang mau diceritain, ceritain aja ya?" Tanya Karissa lagi sembari terus mengelus rambut Viola

Viola mengusap air matanya lalu menatap Karissa yang tengah berjongkok di depannya

Viola tersenyum tipis lalu berkata
"Aku tak punya mamah dan papah kak, mereka meninggalkan ku sejak aku berumur 1 tahun, kakak ku yang menceritakan itu, aku hanya hidup dengan kakak ku, berdua saja." Jelasnya

Karissa yang mendengarkan penjelasan yang Viola katakan itu hanya menatap Viola dengan iba.

"Dia anak yang hebat, anak yang tumbuh tanpa kedua orang tua, anak yang selalu tersenyum, bahkan tanpa orang tersayang di sampingnya pun ia masih tetap mengukir senyuman yang begitu menyakiti hatiku" ucap batin Karissa

"Kakak??? kenapa hanya menatap Viola?? Kakak jangan melamun!!" Ucap Viola menyadarkan Karissa yang kini hanya menatapnya dengan sendu

Karissa masih terus menatap Viola, matanya berkaca-kaca, tanpa terasa air mata Karissa lolos begitu saja

"Ihh kakak jangan menangiss!! Kata kakak ku sebanyak apapun masalah yang terjadi, kita harus tetap mengukir senyum di wajah kita, tidak boleh manangis, karna jika menangis itu menandakan bahwa Viola orang yang lemah, ini sudah takdir Viola, takdir yang menuntun Viola untuk menjadi anak yang tegar, kakak Viola selalu mengajarkan seperti itu, meskipun Viola tak punya orang tua, tapi Viola masih punya kakak yang selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan Viola" ucap anak itu panjang lebar sembari menghapus air mata yang ada di pipi Karissa

Karissa tertegun dengan jawaban anak yang ada di hadapannya ini, meskipun dia masih kecil, tapi pikirannya begitu dewasa.

Karissa tersenyum lalu berkata
"Kau punya kakak yang hebat, terus selalu di sampingnya ya Viola, kamu anak yang hebat, di umur mu yang masih kecil tapi pikiran mu sudah begitu luas" ucap Karissa dengan mangukir senyum getir nya

Viola hanya menganggukkan kepala

"Viola ngapain disini, Viola belum menjawab pertanyaan kakak, yang kakak tanyakan tadi" tanya Karissa

"Viola lagi menunggu kakak, kakak sedang membeli sesuatu katanya, tapi sampai sekarang kakak belum datang juga, Viola sudah sangat lapar" jawab nya sembari mengelus perut kosong itu

Karissa ingin sekali mentraktir Viola, tapi nyatanya ia tak punya uang lebih saat ini, uangnya hanya tersisa 5 ribu.

Karissa terus menatap Viola dengan rasa bersalah, karna ia tak bisa membantunya sekarang.

"Maafin kakak ya, ga bisa bantu Viola" ucap Karissa merasa bersalah sembari terus menatap Viola dengan tangannya yang ada di bahu anak itu

"Nggak papa kok kak, kakak cantik baik banget, ntar kalo kakak aku balik ke sini, aku kenalin kakak yaa" ucap Viola girang

Karissa mengangguk
"Kalo boleh tau na-" ucapan Karissa tepotong karna ada yang menelponnya

hp milknya berdering menampakkan nama CELINE di hp nya, ia pun langsung mengangkat telpon tersebut

"Bentar ya Viola, kakak mau menjawab telpon dulu tunggu di sini ya" ucapnya lalu pergi beberapa langkah membelakangi tempat yang di duduki Viola

Viola menatap kepergian Karissa, lalu tak lama kemudian kakak Viola sampai dan langsung menggendong Viola

"Kakak temuin kakak cantik itu dulu ya?" Ucap Viola yang sudah berada di gendongan kakaknya

"Ngga usah, kita langsung pergi saja, kakak banyak kerjaan" ucap sang kakak

Viola menghela nafas lalu menganggukkan kepalanya, dan mereka pun pergi meninggalkan Karissa yang masih ngeladenin bacotannya Celine

"Apaan si kak, dikit dikit bilang sama mamah, ini mau pulang, masih ada di jalan"

"........"

"Gak manggil pake kak marah, manggil pake kak heran, maunya apa sih"

"........"

"Udah deh kak, aku langsung pulang nih" ucap Karissa yang langsung menutup telponnya sepihak

Ia menghela nafas kasar, dan membalikkan badannya, betapa terkejutnya ia tak melihat sosok kecil yang tengah terduduk tadi

"Dia kemana?" gumam Karissa

"Ini pasti gara gara Celine, hufttt menyebalkan sekali" ucapnya gusar lalu langsung saja bergegas pulang ke rumah takut jika ia akan di bentak atau di hukum lagi jika telat

Kita bisa belajar dari anak yang ku temukan di jalan
bahwa semua yang kita punya didunia akan kembali kepada tuhan yang menciptakannya
ia masih kecil tapi dirinya sudah diharuskan untuk  tegar karna  ditinggal oleh ke dua orang tuanya
anak tanpa orang tua hanyalah rumah tanpa atap

Semoga suka ya sama part ini
aku mau bikin part angst,
kalian siap ngga nih????

hihiii makasi sudah membaca
vote and komen👇

TETESAN AIR MATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang