beberapa bulan sudah berlalu, setelah semua sakit yang kamu berikan. aku coba untuk bangkit lagi. menata hidup, bersosialisasi, menyibukkan diri dengan hal baru, mencari teman, menyampaikan keluh kesah kepada orang lain supaya tidak gila lagi wkwkwkw. teringat hal yang dulu ku lakukan saat kamu tinggalkan, sungguh gila. mungkin kamu menganggap aku toxic dan manipulatif. tapi coba kamu yang berada di posisiku. mencoba bertahan padahal duniamu runtuh, mencoba berjalan tapi kakimu untuk melangkah saja seakan terjatuh, tanganmu mencoba mengapai tapi tak pernah sampai. aku sendirian, tanpa kamu. sementara kamu sibuk dengannya, aku berjalan tanpa tujuan, tersesat dan terjatuh ke dalam lubang.
aku menatap sekeliling, ruangan ini begitu banyak orang, suara mereka mengganggu ku. ku putuskan untuk memakai penyuara telinga, mengalun lagu malibu night oleh Lany. aah beberapa bulan lalu lagu ini selalu menemani hari hari terpurukku. tanpa terasa air mataku terjatuh lagi, tersadar aku langsung menyeka air mataku. aku sudah tidak apa, aku harus kuat, aku sudah menikmati hidupku, aku sudah mulai mencintai diriku sendiri. walau terkadang aku masih ingin tau kabarmu, apa kamu bahagia? setidaknya kamu harus bahagia.
aku mencoba untuk membuka hati untuk
orang baru. tapi sungguh bayangmu terlalu melekat, aku masih belum sembuh. sosok baru ini terlalu memaksa, padahal dia tau rasa sakitku, padahal dia tau seberapa dalam lukaku. awalnya dia membujukku dan aku pun terlena. katanya dia akan membahagiakan ku, katanya dia akan menjadi versi terbaik, katanya dia akan menjadi sosok pelindungku. sayangnya bukannya menjadi pelindung, dia bahkan tidak dapat mengontrol perkataannya. lidahnya bagai pisau tajam. mudah baginya mengatakan maaf, tapi untuk seorang perempuan dengan trauma sepertiku kata katanya menempel di ingatan. begitu menyakitkan, sabar? apa itu sabar? yang dia lakukan hanyalah menyerangku. aku semakin tertekan. trauma ini semakin mendalam, aku tidak percaya lagi dengan kata katanya. semua omongannya hanyalah omong kosong belaka. aku terlalu menaruh harap terhadapnya dan berakhir dengan kecewa.ingatanku melambung lagi kepada mu. apa kabarmu? sudahkah kamu bahagia? aku sungguh rindu. kupikir aku sudah sembuh, nyatanya belum. senyumku palsu, sungguh sedih, mengapa aku terlalu jatuh kepadamu? wahai lelaki dengan Tuhan yang berbeda? sepertinya seribu kali perbuatanmu yang menyiksaku, akan ku maafkan seribu satu kali. segala sakit yang kemaren kurasakan rasanya percuma, sia-sia. jikalau hanya memikirkan perasaan aku pasti akan lari mengejarmu kembali. untungnya aku sudah memakai logika ku, aku bertahan disini, mengikat kaki dan tangan ku untuk tidak menghampiri dan menghubungimu lagi. aku tidak mau kembali menjadi perempuan gila. aku berharap setelah derita ini ada secercah bahagia untukku.
![](https://img.wattpad.com/cover/345707092-288-k325040.jpg)