Lollipop pt.2

9.4K 228 2
                                    

Prologue : "Lo mau rokok ga, Jeno?" Jaemin semakin dekat, ia berbisik "Lo bisa ngerokok bareng gue, sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prologue : "Lo mau rokok ga, Jeno?" Jaemin semakin dekat, ia berbisik "Lo bisa ngerokok bareng gue, sayang. Gue jamin, gue bisa bikin lo candu."

Summary : Jeno yang kalah mabuk, dia dibawa ke pengedar narkoba untuk ditukar dirinya dengan obat terlarang.

Genre : Smut, Highsex, One night stand.

Read more

Jeno merengek, merasakan lubangnya dihujam terus menerus. Sakit, Jaemin sangat pandai dalam hal seperti ini.

"Anghh.. Jaemin, stophh!" Kepala Jeno mendongak, penis Jaemin menusuk lebih dalam.

Tangan Jaemin sengaja mencekik leher Jeno hingga susah bernafas. Dia punya ketertarikan seksual yang berbeda dalam berhubungan sex.

"Mhhh." Desis Jaemin.

Merasakan otot rektrum Jeno mengetat di penisnya. Sialan, penisnya ingin sekali meledak didalam tapi dia ga pakai kondom.

Alhasil ia keluarkan lalu mengocok di depan wajah Jeno. Kepalanya mendongak merasakan sensasi luar biasa yang bentar lagi datang, begitu pun dengan Jeno yang mengocok sendiri penisnya.

Jaemin klimaks lebih dulu, penisnya ditekan ke pipi Jeno. Yang punya menjilati muncratan air mani itu.

"Gimana rasanya?" Tanya Jaemin. Ia turun ke kasur lalu memakai celana boxernya. "Kenapa ga dijawab? enak, sayang?"

Jeno mengangguk, ia sebentar lagi cum. Jaemin yang melihat pemandangan ini memvideokan sebagai bahan pribadi.

"Angkat pinggulmu seperti itu."

"J-jaemin.. lo ngapain ahhh!" Jeno sampai klimaksnya.

Nafasnya memburu dan matanya terpejam seolah ini yang dia cari, setelah cum kesadarannya kembali.

"Itu lah yang dicari dari lollipop."

"Maksud lo cum?"

"Iya." Jaemin melempar tissue dan celana Jeno. "Bersihin sisanya."

Jeno mulai membersihkan sisa cum dia dan Jaemin. Setelah semuanya bersih, Jaemin mengambil air hangat untuk Jeno.

"Ini penetral dari efek narkoba."

"Cuma air hangat?" Jeno termenung di sofa kamar Jaemin. Kenapa Jaemin tidak memberitahu kalau segelas air hangat penetralnya. Sialan dirinya sangat murahan karena tergiur omongan Jaemin.

"Ini air hangat biasa, gue ga masukin apa-apa."

"Kalau lo bohong gue jeblosin lo ke penjara— ARGHH!"

"J-jaemin... lo kenapa." Jeno kesakitan tiba-tiba lehernya dicekik, ia susah bernafas hingga pandangannya sebentar lagi gelap.

"Lo berani lapor, badan lo habis gue rebus." Cekikan Jaemin semakin kuat, Jeno tidak mau mati sia-sia karena dicekik.

"I-iya gue janji, lepasin." Jeno meremat tangan Jaemin, memohon agar dilepaskan.

Setelah lepas, Jaemin melempar senyuman mautnya. "Bagus."

Astaga yang barusan itu, Jeno hampir mati. Dia harus segera keluar dari sini, Jaemin mulai gila.

"Gue mau pulang dulu." Jeno berdiri hendak keluar tapi tangannya ditahan.

"Lo belum pakai ini." Jaemin mengeluarkan alat berbentuk biji. Biji itu adalah alat lacak yang digunakan Jaemin untuk mangsanya. Jika dia membocorkan markas Jaemin ke polisi, dengan sesuka hati Jaemin akan meledakkannya didalam organ yang di tanam alat ini.

"Apa itu, lepasin. Maksud lo gue bakal ngelapor?" Jeno bersikukuh untuk lepas dari cengkraman Jaemin, namun usaha sia-sia.

Pisau bedah mulai membelek pergelangan tangan Jeno, yang punya tangan meringis karena sobekan itu.

"Menyenangkan bisa kerjasama dengan Lee Jeno." Setelah operasi kecil benda itu berada di pergelangan tangannya dan diperban.

"Lo ini sebenarnya siapa?" Jeno memijit pelan pergelangan tangan, setelah Jaemin melepas cengkraman.

"Jangan pernah mencabut alat itu sembarangan dan jaga mulut pada polisi." Jeno menelan ludah, ia harus keluar dari ruangan.

Jaemin kembali tersenyum dia membiarkan mangsanya keluar.

"Saya seorang dokter yang gagal melanjutkan studi s3. Hingga kecelakaan itu membuat pasien yang saya tangani meninggal karena salah obat."

END.

JAEMJEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang