25

1.1K 30 10
                                    

Danial menunggu kedatangan datin lia di ruang tamu , katanya hendak mengambil sesuatu didapur .

Danial melihat datin lia tadi seperti kepenatan , dia sudah berpesan jangan memasak atau melakukan kerja berat . Tapi wanita tua itu degil , katanya kalau dia tidak buat semua itu . Siapa yang ingin lakukan ?

Kalau hal memasak itu , adam boleh uruskan tapi bab kemas rumah . Siapa yang ingin melakukannya ? Danial hanya mengikuti saja kehendak mamanya itu .

Walaupun datin lia kelihatan awet muda tapi usianya sudah meningkat tua , sehari dua ni sering dia melihat iman mengurut kaki dah bahu datin lia . Pasti kepenatan kerana membuat kerja dirumah .

Apabila dia ingin mengurut datin lia menghalang , menyuruhnya untuk berehat . Datin lia tidak pernah menyuruh sesiapa untuk mengurut atau membantunya kerana tahu yang anak anaknya itu sibuk dengan kerja .

Tetapi semalam dia sedikit lega apabila melihat iman membantu dengan mengurut kaki datin lia . Iman tu walaupun nakal dan suka mengganggu tapi jejaka itu adalah orang yang baik .

Walaupun kadang kadang memang minta penumbuk tapi apa boleh buat ? Kalau tiada jejaka itu , terasa sunyi pula . Tapi bila ada , rasa ingin melenyapkan saja .

Seperti penyeri , selalu membuat orang ketawa . Itulah sifat seorang iman rizq . Tapi apabila serius dan marah , jejaka itu tidak lagi seperti iman yang periang . Ianya lebih kepada rizq yang kejam dan dingin .

" Dani , kau dah bagitahu damien ke yang kita akan ke cafe dia esok ? " Soal iman yang sedang bersila diatas lantai yang mempunyai karpet itu . Tangan lincah bermain parzel diatas meja yang tersedia dia ruang tamu itu .

Apa boleh buat ? Dia mengajak hyder dan juga adam untuk bermain saidina tetapi kedua jejaka itu berkata mereka sibuk . Apa yang sibuknya ? Sekarang mereka sedang duduk membincangkan tentang kerja bersama danial .

Aryan dan danish sibuk dengan bermain PS5 , kusyuk betul kedua jejaka itu bermain sehingga iman memanggilpun mereka tidak dengar . Takkan dia nak ajak luth pula ? Dia sedikit gentar dengan luth kerana pandangan jejaka itu sangat tajam .

Nak ajak danial , danial tengah bincang mengenai company bersama hyder . Ish , kan best kalau ada orang yang boleh melayan dia ! Dia memandang kearah luth , jejaka itu sibuk melihat aryan dan danish bermain permainan tersebut .

" Luth ! " Panggil iman , terus saja mata yang fokus pada permainan itu tertancap pada iman yang sedang bersila di lantai . Luth memandang iman dingin lalu dia menjongketkan kedua keningnya sekejap . Ada apa ?

Iman memanggil luth untuk mendekat dengan menggunakan isyarat jari . Luth mengerutkan keningnya dan langsung bangun lalu duduk disebelah iman , tidak terlalu jauh jarak diantara kerusi dan meja ruang tamu itu .

" Jom main ni " ajak iman seraya itu tunding jari kearah pazel yang tidak sepenuhnya siap , pazel itu milik danial tetapi jejaka itu membenarkan iman untuk bermain kerana tahu iman suka dengan permainan yang bermain minda itu .

Luth diam , dia memandang pazel yang berada diatas meja ruang tamu itu . Tangan perlahan cuba memasang parzel berikut . Iman senyum , yeay ada kawan ! Tidak menyangka yang luth akan bermain dengannya walaupun jejaka itu tidak mengatakan apa apa .

" Danial ! " Panggil iman , ish orang tanya boleh pula dia sibuk beborak dengan hyder .

" Apa ? "

" Dah tanya dam- "

" Belum , esok kita pergi jelah . Takkanlah nak pergi cafe nak kena bagitahu dia ? Kita bukannya pergi beraya " ujar danial dan menyandarkan kepalanya di kepala sofa . Iman memasang wajah cemberut lalu dia terkejut apabila melihat pazel yang tidak siap tadi sekarang sudah hampir disiapkan oleh luth .

His Love : AdelWhere stories live. Discover now