Matanya perlahan dibuka . Terasa berat badan ingin bangun dari pembaringan . Tangan mencapai telefon yang ada disebelahnya . Menilik jam yang sudah beranjak pukul 10.30 pagi .
Lambatnya dia bangun , nasib baik tak terlepas meeting . Dia ada mesyuarat penting bersama client luar negara . Mereka yang ingin berkerjasama dengan danial , danial kurang berminat sebenarnya .
Tetapi apabila dipujuk oleh iman dan adam , dia hanya bersetuju sahaja . Kata iman dan adam nanti mereka boleh pergi ke luar negara mengikuti melakukan tugas disana . Jadi dia ikut kan sahaja kehendak mereka berdua .
Tok ! Tok ! Tok !
Tanpa sebarang pelawaan iman terus masuk kedalam bilik danial .
" Hah ! Dah bangun pun , ingat nak membuta sampai esok " kaki diatur kearah danial dan dia terus melabuhkan diri di birai katil jejaka itu .
Danial malas hendak melayan dia terus baring dan lengan kiri naik menutup mata . Mengantuknya !
" Dani , bangun ! Jom sarapan , mama dari tadi nak makan tau . Tapi dia tetap nak tunggu kau untuk makan sama sama " ujar iman . Danial yang mendengar mamanya disebut terus bangun dari pembaringan . Dia mengeluh , nak taknak kena bangun lah juga .
" Bangun mandi terus siap siap , lepas sarapan kita terus pergi kerja . Takdalah nanti kelam kabut nak meeting " iman bangun dan ingin melangkah keluar .
" Malam tadi kau ada urusan apa dani ? " Soal iman dihadapan pintu .
Danial tersentak , dirinya penat sangat sehingga lupa akan kejadian semalam . Dia memegang kepalanya dan dipicit perlahan .
" Aku tanya aje , yelah . Aku tengok kau tu penat sangat , pasti kau balik lewatkan ? Sebab semalam aku terjaga pukul 4 pagi , dengar kau hempas pintu bilik " jelas iman . Tangan naik meyilang didada dan bahu kiri di sandarkan ke dinding .
" Takda apa , aku penat sikit . Kau ada nampak atau dengar apa apa lagi ke semalam ? " Iman menggeleng .
" Baguslah tu , dah keluar ! Aku nak mandi . Kesian kat mama tengah tunggu " iman menyepetkan matanya , banyak benda dia nak tanya tapi nantilah . Melihat wajah penat danial timbul rasa kasihan .
" Yelah yelah , jangan tidur pula . Cepat sikit , kau tu siap kalah perempuan " iman terus keluar dari bilik danial . Danial mengeluh , dah keluar tu tutuplah pintu . Ini tak , terus pergi je .
Dia menyandarkan badan dikepala katil , bila difikirkan hal semalam kusut kepala . Rambut diramaskan dengan kasar , serabai terus rambutnya . Tapi tetap kacak ! Eh....
" Damn ! Did i hurt her ? " Tuturnya seorang diri , kenapa baru sedar sekarang dani ? Kenapa masa kau melenting semalam kau tak sedar yang kau dah sakit kan hati dia ? Arghhh !
Dia mendongak dan memejamkan matanya , pasti gadis itu takut dengannya dan sudah tentu gadis itu akan benci padanya . Dunianya akan kosong kalau gadis itu pergi meninggalkannya , macam mana kalau qyra tidak ingin berjumpa dengannya lagi ? macam mana kalau gadis itu sudah menjauh ?
Tak..tak..qyra tidak akan pergi mana mana . Dia masih ada urusan dengan qyra lagi jadi gadis itu takkan pergi jauh . Untuk menyedapkan hatinya yang gelisah , ayat itu yang dari tadi berlegar dikepala .
Dia harus berjumpa kembali dengan qyra , dia harus meminta maaf . Dia tidak ingin qyra takut padanya . Kalaulah benda itu terjadi , dia akan tetap dapatkan qyra walaupun perasaan benci yang hadir didalam hati gadis itu .
" Qay's Adel Danial ! " Terhenti lamunannya , mata dihalakan kearah hyder dan terdapat seseorang berdiri dibelakang jejaka itu .
" Bila nak bangun ni ? Tadi kata nak mandi , kesian mama kat bawah dari tadi tanya tentang kau . Bangun ! " Tegas nada yang digunakan , iman yang berada dibelakang hyder menjengilkan kepala melihat danial .
YOU ARE READING
His Love : Adel
RomansaQay's Adel Danial • seorang CEO dan merupakan seorang mafia.Mempunyai paras rupa yang kacak dengan mata hazel yang sangat cantik mampu mencairkan mana mana wanita.Tetapi hanya dengan kisah lalunya yang agak gelap dia tidak pernah tertarik dan mempun...