8

193 14 2
                                    

CHAPTER 8
(UNLOCK)

Pagi yang cerah, maksud ku pagi yang buruk...

Terlihat para country dan organisasi yang sedang tidur di kursi dan badan mereka sedang diikat- eh, mungkin, lebih tepatnya mereka sedang pingsan, namun saat ini mereka sudah bangun karena ada suara gaduh yang membangunkan mereka

"AHKK! T-TOLONG KAMI!!"

"*terisak* K-KAMI MOHON AMPUN KAMI AKAN MEMBAYARNYA, tolong..."

terdengar suara cambukan yang menggema diruangan itu di-iringi dengan suara teriakan yang memilukan

terlihat seorang lelaki yang tersenyum puas karena mendengarkan isakan, teriakan dan permohonan ampun dari mereka

Tetapi tak lama lelaki itu berjalan ke salah satu orang yang disiksa disana, dan menunjukkan ekspresi sedih dan kecewa sambil menarik rambut orang itu agar menatapnya

"Apakah kalian tidak ingin menumbalkan diri kalian untuk para murid-murid teladan itu?" Pemuda itu pun menghempaskan rambut orang yang ia pegang hingga menubruk dinding sehingga mengeluarkan darah segar

Pemuda itu menatap orang-orang yang disiksa dengan tatapan sedihnya

"Kalian kan sudah berjanji pada saat kalian masuk didunia ini, bahwa akan mematuhi semua peraturan disini... LANTAS KENAPA KALIAN MASIH MENGINGKARI PERJANJIAN ITU HAH?!! Dunia ini tidak membutuhkan beban seperti kalian, tenang saja, kalian masih bisa berbuat kebaikan setelah kalian meninggal, terimakasih sudah mengorbankan diri kalian....

Bunuh mereka."

Pemuda itu menatap kearah country dan organisasi yang sedang menatap kejadian itu sambil mengarahkan jari telunjuknya kedepan mulutnya sebagai isyarat untuk tetap diam

Pemuda itu pun tertawa keras dan seketika pandangan para country dan organisasi pun memudar

Kini mereka sudah terbangun di tempat lain lebih tepatnya di rooftop sekolah yang ada didunia asli mereka tinggal dan sepertinya badan mereka sudah tidak diikat lagi namun mereka tetap tidak bisa bergerak

mereka mendengar suara isakan seorang pemuda bersurai merah putih

"bunda, ayah,abang, adek..lelah, mengapa selalu begini? Ini sudah kehidupan ku yang ke-dua kali nya, mereka tidak berubah sama sekali," Isak pemuda itu, tubuh dan rambutnya yang basah penuh dengan air bekas pel, mungkin ia dibully oleh teman-temannya, wajah nya yang pucat, dan tubuhnya yang penuh lebam bekas pukulan dan tendangan

Para country hanya bisa diam membeku dan mendengar serta melihat apa yang pemuda atau lebih tepatnya country itu lakukan dan bicarakan, lidah mereka terasa kelu dan seperti tidak bisa berbicara sama sekali, mereka hanya menatap sang negara tercinta kita dengan tatapan yang sedih ada pula yang menangis dalam diam

Jika diperhatikan lebih teliti terlihat bayangan hitam yang sedang duduk disamping pemuda bersurai merah putih itu

"Mungkin kehidupan ketiga akan lebih baik kak?" Ucap bayangan itu

"Itu tidak mungkin, tetapi aku harus melakukannya, aku tidak mau hidup didunia ini lebih lama lagi, aku lelah"

"Aku tau kak, dikehidupan kakak yang ketiga aku ramal akan sama seperti ini, tetapi bedanya ada jiwa lain yang akan merasuki tubuh kakak dan jiwa kakak akan menghilang selamanya..."

this world is oursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang