04. Dream

2.5K 52 4
                                    

Mingyu dan Wonwoo, keduanya sudah lama bersahabat sejak mereka masih bayi. Keduanya tumbuh besar secara bersamaan, mereka bahkan sudah selayaknya saudara kandung. Mingyu tidak pernah bisa jauh dari Wonwoo, begitupun sebaliknya hubungan persahabatan kedua sejoli itu sudah seperti perangko.

Mingyu sebenernya sudah lama mencintai Wonwoo, tapi pria itu tidak mau jujur dia hanya takut kalau Wonwoo nantinya malah akan menjauhinya.

"W-wonwoo-ah, shhh. "

"A-ahh!. "

Mingyu terlihat menjilat pelan leher Wonwoo, setelahnya laki-laki itu langsung memberikan ciuman singkat. Sementara tangannya, terlihat melepas celana dalam milik Wonwoo.

"Nghh, a-apa ini? Ahhh, M-mingyu. "

"Ohhh, shhh, ahhh!. "

"Wonwoo-ah. "

Mingyu terlihat memasukkan jarinya ke dalam lubang ketat Wonwoo, hingga laki-laki itu terlihat terkejut.

"Nghhh, a-ahhh. "

"Wonwoo, bangun! Kau harus pergi ke ke kampus!. "

"A-ah!. "

Wonwoo terlihat langsung membuka matanya, dia menatap Mingyu yang terlihat menatapnya heran. Wajah Wonwoo memerah, dia bahkan tidak mau menatap Mingyu. Sial, mimpi apa itu tadi.

"Ada apa denganmu?. "

"A-ah, tidak ada. Aku mau mandi. "

Mingyu menatap heran tingkah aneh Wonwoo, ada apa dengan sahabatnya itu? Sementara Mingyu terlihat langsung keluar dari kamar Wonwoo, dia menuju dapur untuk menata beberapa masakan yang sudah selesai ia buat.

"Oh! Wonwoo, aku sudah membuat beberapa menu sarapan. Makanlah dulu, sebelum kau berangkat ke kampus. "

"H-hem, ya. "

Wonwoo terlihat duduk di kursi meja makan, dia menatap masakan Mingyu. Ah, itu terlihat enak. Wonwoo dan Mingyu terlihat menikmati sarapan bersama.

"Won, soal tadi? Ada apa denganmu, aku mencoba membangunkan mu tapi aneh kau malah mendesah?. "

Mingyu mencoba bertanya pada Wonwoo, dia cukup penasaran apa yang membuat Wonwoo mendesah seperti itu?

"A-ah, i-itu, sebenarnya kau masuk ke dalam mimpiku tadi. Aku dan kau, kita melakukan hal itu. "

"Hal apa?. "

"Um, s-sex?. "

Wonwoo menjawab, dengan suara pelan namun Mingyu masih bisa mendengarnya dengan jelas. Wajah Mingyu memerah, sementara Wonwoo terlihat meletakkan sumpitnya di atas meja dia terlihat tertawa pelan.

"Hahaha, jangan di pikirkan. Lagipula itu hanya mimpi, baiklah Mingyu aku harus berangkat ke kampus. "

Wonwoo terlihat langsung melesat keluar rumah, dia sebenarnya juga merasa malu namun ia berusaha bersikap santai. Sementara Mingyu, pria itu masih terdiam wajahnya benar-benar memerah.

"Apa maksud Wonwoo? Ah, sial kenapa aku harus repot-repot memikirkan soal itu?. "

"Tidak bisa, cerita Wonwoo soal mimpinya itu entah mengapa malah membuatku merasa____Ah, sial aku terangsang hanya karena mendengar cerita Wonwoo soal mimpinya itu?. "

.
.
.

Sore ini jam sudah menunjukkan pukul lima, Wonwoo baru saja pulang wajahnya terlihat sangat lelah. Kali ini Wonwoo berniat langsung istirahat, hari ini cukup berat bagi Wonwoo.

"Won, kau terlihat lelah. "

"Y-ya, aku memang sangat lelah Mingyu. Aku ingin tidur. "

MEANIE COLLECTION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang