Chapter 3: ~VILLA~

58 4 0
                                    

SERRA

12 Mei, 08:22 Wib~

Aku dan teman-temanku berencana untuk liburan ke Villa milik Ayah Antonius hari ini.
Awalnya kami hanya ingin membantu Key sahabat kami.
Tapi akhirnya keputusan kami sudah bulat untuk berlibur kesana.

Selain itu setelah mendengar cerita Antonius tentang sejarah Villa itu. Aku berencana untuk melakukan ekspedisi disana tentang hal-hal yang berbau Mistis untuk Journal Book ku yang sekarang.

Dan untuk journal book kemarin aku hanya menulis sebuah Tragedi pembunuhan Gadis kecil di Bali.

Yah walaupun belum selesai sepenuhnya karna kasusnya yang terlalu berbelit dan masih terlalu banyak tanda tanya.
Tapi aku senang karna banyak orang yang Respek dengan apa yang kutulis didalamnya.
Bahkan ada salah satu perusahaan penerbitan yang dengan senang hati mau menerbitkan buku itu.

Menurut cerita Antonius, Salah satu temanku dan termasuk pemilik Villa DiBogor.

Villa tempat kami akan menginap nanti berada di dalam hutan.
Katanya, Villa itu awalnya hanya Villa kosong yang tidak pernah dihuni.
Lalu ayahnya membeli Villa itu untuk dijadikan Penginapan.

Dan sudah kuputuskan..
Ekspedisi kumulai!!

Kututup Netbook setelah sebelumnya menyimpan lembar kerjaku.
Ya sejak kecil aku sudah Suka menulis hal-hal yang berbau spiritual dan mistery.
Mama mengusulkan agar aku menulis sebuah Journal tentang apa yang ku ketahui dan semua isi pemikiranku ditulis kedalamnya.

Awalnya aku sedikit pesimis, tapi mama selalu mendukungku hingga kini aku sudah menghasilkan 8 buku yang sudah diterbitkan.

Yah lumayan lah.. jadi aku tidak perlu merepotkan mama dengan meminta uang untuk kebutuhanku karna semuanya sudah tercukupi dengan uang hasil penjualan bukuku.

"Abis ngapain Ser?"
Aku tersentak kaget mendengar suara Key yang tiba-tiba ada dibelakangku

"Biasa Lah"
Kataku sambil membalikan kursi menghadap key.

Gadis itu sudah mandi dan berpakaian rapi yang tentu saja memakai Bajuku.

Aku sudah Rapih sejak Jam 7 tadi.

"Pasti Nulis Buku Journal lagi ya?"
Tebaknya yang kujawab dengan anggukan.

"Aku iri deh sama kamu Ser. Udah Cantik, pinter, seorang penulis lagi"
Katanya sambil duduk di tempat tidur

Aku tersenyum dan langsung menghampirinya
"Ngapain iri coba. Kamu kan juga cantik, pinter, kaya, bisa nyanyi"

"Semua orang itu punya bakat masing-masing key. Yang perlu kamu lakuin cuma Mendalami bakat yang kamu punya itu"
Lanjutku sambil menepuk pundaknya

Keysha Tersenyum lalu mengulurkan Tangan kanannya yang terkepal ke arahku.
Akupun menyambutnya dengan mengepalkan tangan kananku dan mengadunya dengan tangan keysha.

Kami bertos.

Aku berbaring disebelah Key. Rasanya udah gak sabar buat pergi ke Villa Antonibi.
Aku ingin cepat-cepat melakukan ekspedisi sekalian main disana.

Jarang-jarangkan Kami bisa tinggal bareng.
Aku jadi bisa mengajak mereka melakukan Ekspedisi disana.
Biasanya setiap kami ingin melakukan sesuatu pasti ada saja halangannya.
Padahal mereka udah penasaran berat bagaimana caraku bisa mendapat inspirasi untuk membuat sebuah Buku yang Terkenal.

Dan saat aku katakan Niatku jika sudah sampai Di Villa.
Mereka langsung semangat banget apa lagi setelah ku bilang kalau ekspedisi kali ini mengandung spiritual.

Nightmares: The night that never endedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang