AUTHOR
Serra berlari masuk kedalam Ruang Makan tempat dimana teman-temannya berada tadi.
Keysha, Stefany dan Gio sedang asik mengobrol hingga tidak menyadari kedatangan Serra yang terengah-engah lalu mengambil segelas air putih Kemudian meneguknya dengan Cepat.
Jantungnya masih perpacu dengan kencang, bulu kudunya pun masih merinding membayangkan apa yang baru saja dilihatnya.
Dia baru sehari disini dan sudah melihat begituan.
Apa lagi jika mengingat dirinya yang mengunci diri didalam Dapur dan kunci itu hilang tiba-tiba tadi.Sam yang menyadari kepanikan Serra mendekati gadis itu sambil menepuk pelan bahunya.
"Kenapa Ser?"
TanyanyaSerra menggeleng
"Aku akan mulai ekspedisi nanti malam!!"***
Jam menunjukan pukul 09:08 malam dan Udara dingin dibogor terasa menusuk ketika memasuki waktu malam Hari.
Belum lagi hutan-hutan yang masih Asri yang semakin membuat suhu menurun drastisDidalam Villa, Serra sibuk menenteng-nenteng Tas menuju Ruang tamu.
Lalu meletakannya dilantai sambil mengeluarkan sesuatu dari dalamnya.
Sebuah Tas Khusus untuk menyimpan alat-alat elektronik berukuran sedang dikeluarkan dari dalam tasWih!! Tu tas udah kaya kantong ajaib doraemon aja bisa nyimpen banyak barang!!
Pikir teman-teman SerraGadis itu mulai membuka restleting tas itu dan mengeluarkan isi didalamnya
2. EMF Detector
2. Kompas,
4. Handy Talky
1. Camera Digital
4. Pena Laser
3. Perekam Suara Digital
1. Kamera Full-spektrum
Dan Sekotak P3K.Serra mengeluarkan semua isi Tas khusus yang ada di ransel berwarna Hitam-biru yang dibawanya.
Teman-temannya hanya memandang dengan heran dan sesekali bertanya.
Dan Serra selalu menjawab nanti akan ku jelaskan Sambil terus mengotak-atik alat-alatnya"Oke"
Katanya akhirnya sambil menghadap kearah teman-temannya dengan senyum semringah.Serra menaruh semua alat-alatnya diatas meja ruang tamu lalu menyuruh temannya untuk duduk membentuk pola lingkaran.
Saat semua sudah duduk, Serra mulai menjelaskan kejadian tadi pagi yang menimpanya.
"Tadi pagi waktu aku lagi ngumpet di dapur, entah itu real atau imajinasi tapi yang jelas aku sempet liat hantu anak kecil didalam lemari piring! Jadi aku mutusin buat langsung ngelakuin ekspedisi malam ini"
Serra menarik nafasnya Dalam-dalam lalu diperhatikannya teman-temannya Satu persatu yang sedang tercengang mendengarnya
"Singkat cerita, disini ada bahan untuk pembuatan Journal Book milikku. Kalian jadi kan mau bantu??"
Tanyanya sambil kembali menatap wajah temannya penuh Harap.
Mereka semua saling pandang lalu kembali menatap Serra dengan Anggukan Antusias.Serra tersenyum lega melihatnya, lalu kemudian tangannya menunjuk kealatnya yang berbentuk kotak dengan jarum-jarum seperti Jam terpasang di depan.
"Ini EMF Detector, fungsinya cuma buat ngasi tau tempat/lokasi yang memiliki daya medan elektromagnetik kuat. Kalau misalkan jarum disini ada diantara 2 sampai 7, besar kemungkinan itu tempat itu terdapat mahluk Astral. Tapi kalau jarum itu berada di angka yang lebih besar mungkin itu hanya medan Magnet dari alam"
Jelas Serra sambil memperlihatkan cara kerja benda itu
"Lalu ini Pena Laser, aku yakin kalian tau itu. Jadi tak perlu kujelaskan!
Kemudian ada kamera Digital Biasa, hanya saja berbasis infra Red. Handy Talky untuk kita berkomunikasi.
Kompas cara kerjanya hampir sama kaya EMF.
Dan Perekam Suara Digital, berhubung aku tidak punya Boom Mike dan tidak mungkin membawa alat sebesar itu kesini jadi kita pakai alat ini aja karna lebih efektif untuk merekam suara jarak jauh dari pada perekam suara yang ada di Kamera Digital.
Terakhir Kamera Full-spektrum, Kamera ini lebih efektif menangkap atau mendeteksi cahaya bahkan cahaya Infra Red atau Ultraviolet.
Sebagai catatan! Kamera ini mahal jadi jangan dimainin sembarangan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmares: The night that never ended
TerrorLibur Sekolah yang seharusnya menyenangkan berubah Drastis ketika mereka Sampai di Villa Baru Milik keluarga Antonius.. Satu........... Dua............. Tiga............ Empat......... Lima........... Siap atau tidak! Aku akan Datang!!! suara Gadis...