First Love

189 4 5
                                    

"Aku cuma pengen ketemu kamu lagi, Hime"

Kalimat itu masih berputar-putar didalam pikiran Hime. Waktu itu, ia tak tahu harus merespon apa pada Meme. Tentu saja, ia sangat terkejut. Apalagi sudah lama sejak dirinya dan Meme bertemu sebelum pindah. Mungkin sudah 10 tahun? Hime merasa sudah sangat lama tidak bertemu Meme.

"Aku belum pernah ngerasain ini sebelumnya" gumam Hime. Ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur setelah meletakkan tasnya.

"Aku cuma pengen ketemu kamu lagi, Hime"

Hime kembali teringat. Ia kemudian membalikkan badannya dan menutupi wajahnya dengan bantal. Kakinya terus naik turun menendang kasurnya.

"Ah Kak Meme!!"

🖤🖤🖤

"Kamu nembak dia, Me?"

Pertanyaan Koji membuat lelaki itu tersadar. Ia memutar bola matanya seolah-olah memperlihatkan dirinya yang tengah berpikir.

"Terlalu cepat gak sih, Ji? Aku cuma bilang kalau aku pengen ketemu dia lagi" balasnya. Koji menghela nafasnya, menatap lelaki jangkung yang berdiri disampingnya.

"Me, jangan terlalu satset tapi jangan terlalu lama juga" saran Koji membuat Meme menopang dagunya.

"Yang pas itu gimana?" Koji mengangkat kedua bahunya.

"Ya ndak tahu, kok tanya saya?" ucap Koji template membuat Meme menepuk punggungnya dengan keras.

"Aw! itaaa!!"

"Makanya jangan macem-macem!"

❤❤❤

Beberapa hari berlalu, baik Hime maupun Meme tidak melakukan komunikasi setelah pertemuan terakhir mereka. Hime bukan tak suka, ia hanya sangat terkejut. Meme pun merasa canggung untuk memulai komunikasi lagi. Ya, akhirnya mereka sama-sama tidak berkomunikasi karena diantara mereka tidak ada yang memulai.

Hari ini, Hime memutuskan untuk menemui Meme di cafe. Ia memasuki area dalam cafe dan mencari Meme didalamnya. Tingkahnya yang terlihat seperti sedang mencari membuat seseorang menghampirinya.

"Cari Meme?" tanyanya. Hime yang terkejut dengan munculnya orang itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Meme lagi ada rapat, nunggu dulu gapapa? nanti aku hubungi" balasnya

"Oh boleh, aku duduk di sini ya kak" balas Hime. Orang itu, Mukai Koji, mengangguk. Hime kemudian duduk di kursi yang dipilihnya.

"Kamu mau pesan? biar aku panggilkan waiter" Hime menggerakkan tangannya sebagai tanda menolak.

"iie iie, daijobu" ucap Hime. Koji ikut duduk di depan Hime membuat gadis itu agak terkejut. Matanya seperti memberikan pertanyaan.

"Kamu suka Meme?" tanya Koji to the point.

"Eh?" Hime terlihat sangat terkejut dengan pertanyaan Koji. Koji tertawa kecil melihat ekspresi gadis itu.

"Iya iya, aku cuma bertanya. Sepertinya kalian emang saling suka sebenarnya" lanjut Koji.

"Kakaknya kenal Kak Meme?" tanya Hime yang membuat Koji menepuk dahinya. Ia rupanya baru tersadar.

"Oh iya, kita belum kenalan ya. Aku Koji, beda setahun sama Meme. Lebih tua aku, tapi udah kaya seumuran" Koji memperkenalkan dirinya.

"Salam kenal Kak Koji, aku Hime. Umur 21 tahun" balas Hime yang membuat Koji terkejut.

"He? Maji?"

"Eh kenapa Kak?" tanya Hime

"Perbedaannya ketara banget haha, kamu kalo pacaran sama Meme, gapapa kah? dia udah kaya om-om" balas Koji sambil tertawa.

close to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang