Cuaca aneh sudah tidak lagi mengejutkan namun masih sedikit mendebarkan, Nami berusaha sebaik mungkin menjaga para teman nakamanya tetap aman ditengah badai yang mengamuk ini, tangan nya yang kurus dan teriakannya yang memberi perintah tak mampu membuat kapal mereka keluar dari zona berbahaya itu. Sekali lagi Nami membanting stir kapal berusaha menghindari pusaran angin kencang di depan mereka, Franky merangkak untuk membantunya, saat dia sampai di kemudi, Franky langsung mengambil alih pekerjaan yang sepertinya terlalu sulit Nami kendalikan dengan tenaganya. Angin sangat berhembus kencang membuat semua orang mengantisipasi hal apa yang akan terjadi selanjutnya, suasananya sangat mendebarkan bagi mereka, mereka tak bisa melakukan apapun selain menyerahkan semuanya para navigator mereka. Mereka saling berjuang untuk bertahan hidup. Nami menyeringai puas ketika perhitungannya tepat, dia menemukan jalan keluar!
"Sanji, Zoro, Luffy! Turunkan layar!" Seru Nami di tengah badai itu, suara yang hampir teredam angin itu masih mampu didengar ketiga orang ini. Bahkan tanpa haki pun mereka masih bisa mendengar suara navigator yang memerintah mereka.
"Sisanya pertahankan barang-barang! Robin kau bisa membantu disana dan disini juga kan!?" Teriaknya lagi, Robin mengangguk, dia menumbuhkan tangan-tangan itu untuk membantu yang lain menahan barang dan tumbuh di sekitar kemudi.
Nami mencengkram kuat sisi pagar kapal, dia menatap tajam pada angin selanjutnya.
"Franky...... Banting kemudi sampai 180 derajat! Tepat ke arah Utara lalu berbelok ke arah Barat pada saat sampai di dekat batuan itu!" Seru Nami mantap, franky mengangguk dia mengambil nafas lalu berjuang sebisa mungkin untuk menuruti perintah yang diarahkan oleh Nami.***
Dalam sesaat semua orang yang berada di kapal hampir kehabisan nafasnya, mereka tercekat dan terbatuk karena keadaan yang sangat tegang telah mereka lewati dengan tepat berkat navigator mereka."Oh- wow, kita masih selamat" ussop berkata dengan tegang dan lemas, dia terjatuh diikuti yang lainnya. Mereka semua terbaring lemas dalam keadaan tegang, mereka sama-sama melihat langit yang kembali membiru dengan cerah dan laut yang tenang, angin berhembus membuat mereka sedikit demi sedikit merasa tenang.
Nami tertawa kecil membuat semua menoleh padanya dari tempatnya masing-masing.
"Kita telah melewati kematian beberapa kali dan kita masih hidup? Hahaha entah kenapa ini membuatku ingin tertawa" kekehnya sambil tersenyum geli seperti anak kecil yang melihat ibunya terjebak dalam kenakalannya.Ussop menyahut dengan tertawa juga
"Yeah ini berkat navigator kita yang sangat berbakat!" Pujinya, Nami mengangguk "Kalian telah berhutang padaku begitu banyak" Zoro mendengkur menyahuti perkataan mereka "Dan kau akan menaikan bunganya sehingga jika kami semua membayar hutang sialan itu kau dapat berenang dalam kolam uang itu" sambil terkekeh geli Nami balik membalas "Kau yang paling mengetahuinya."Luffy bangkit sembari membetulkan topi jerami kebanggaan nya.
Diikuti sanji sembari menyalakan kembali rokoknya, dia segera membantu Nami bangkit dan dengan senang hati Nami menerima uluran tangannya."Kau telah berkerja keras, Nami-"
Belum Luffy menyelesaikan perkataannya Nami menyelanya dengan cepat, dia mendengkur
"Kita. Luffy, kita telah berjuang dengan keras Sampai bisa ditahap ini, dan aku juga akan mengatakan bahwa....." Nami menjeda lagi, dia tersenyum misterius membuat semua orang mengernyitkan dahi dengan bingung."Bahwa kita akan sampai ke petualangan selanjutnya! Pulau the fog of the fated couple ada didepan mata kita! Tepat setelah kita melewati kabut itu!" Kata Nami yakin sembari menunjuk sebuah kabut tebal yang tidak terlalu jauh dari mereka.
"Kabut dari pasangan yang ditakdirkan?" Tanya sanji, Nami mengangguk
"Ada alasan kenapa pulau itu diberi nama seperti itu, katanya sebelum memasuki pulau itu kita harus melewati kabut yang mengelilinginya seperti yang kita lihat didepan kita, dan kabut itu akan memengaruhi orang-orang yang melewatinya. Dan pasangan yang ditakdirkan akan terikat selamanya karena kabut yang mempengaruhi mereka. Yah bisa dibilang kabut ini seperti takdir yang mempersatukan para pasangan yang akan terjalin selamanya, entah melalui apa yang penting kita tidak harus mempercayainya karena itu sebuah rumor." Jelas Nami.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DREAM - (Draft!)
Fanfictionserpihan-serpihan cerita atau draft yang belum selesai dari book our dream dan draft lainnya yang mau gue bagiin ke kalian karena menurut gue ini draft seru juga tapi males banget buat gue selesain. monggo aja yang mau mampir buat liat liat atau ng...