• Denial - Draft

202 17 1
                                    

Franky terbatuk kecil membuat zoro menoleh padanya, dia mengernyit.
"Kau sakit?" Tanyanya aneh, Franky melirik Zoro dan tersenyum miring
"Tidak, hanya saja ada sesuatu yang menggelitik disini" ujarnya. Ussop yang sedang membenarkan senjata Nami melirik mereka berdua dan terkekeh, mengerti arah pembicaraan Franky.

Zoro mengernyit ketika merasakan ada hal yang aneh disini. Dia menatap Franky dan ussop bergantian,
"Ada yang aneh?" Tanyanya.
Franky mengangguk seraya meminum cola-nya sedangkan ussop memanjangkan setengah tongkat clima impact Nami lalu ujung tongkat itu ussop arahkan ke Zoro membuat Zoro mengernyit.

"Justru kaulah yang aneh, Zoro." Ucap ussop membuat Franky tertawa.
"Hey, jelaskan secara rinci, aku tidak mengerti apa yang kalian maksud." Balas Zoro dengan kening mengernyit bingung.
"Berjanjilah kau taakan mengelak." Ungkap ussop, membuat Zoro perlahan mengangguk,
"Matamu tak lepas darinya, apapun yang dia lakukan kau memantaunya. Kau tahu, jika kau bingung ingin memulainya dari mana kau bisa menanyakannya kepadaku atau Franky, mungkin sanji juga handal" lanjut ussop.

Zoro tersentak dan wajahnya tersipu merah, sangat merah!

"A-apa yang kau maksud!?" Tanya atau mungkin Zoro menyentak gugup, dia sedikit melirik ke arahnya sekali lagi untuk memastikan agar dia tidak melihatnya yang seperti ini, namun sialnya kontak mata mereka bertabrakan membuat muka Zoro tampak beruap karena saking merahnya.

Ussop dan Franky tertawa terbahak-bahak melihat Zoro menunjukan ekspresi wajahnya yang sangat langka!

"Jadi bagaimana? Ingin mengelak? Ayolah Zoro, kau bisa menyebutku sebagai master cinta! Akan ku ajarkan bagaimana ajakan romantis yang dipakai remaja pada biasanya." Ussop menyombong, dia bersedekap dada dan mengangkat wajahnya tinggi-tinggi khas sekali jika dia membanggakan dirinya sendiri.

Zoro meneguk sakenya dengan tegang dan gugup,

"Ungkapkan saja jika kau sangat ingin dekat dengannya. Kau ingat bukan bagaimana aku mengungkapkan perasaanku pada Nico Robin? Itu momen yang sangatt superrr sekali dalam hidupku, dan aku tidak menyesalinya. Jangan takut di tolak, kau bisa berusaha lagi jika kau masih ingin menaklukan hati wanita yang angkuh dan keras apalagi wanita seperti Nami. Dia benar-benar wanita yang angkuh dan mahal, satu usaha saja tidak akan cukup tapi satu ungkapan akan terasa cukup jika usaha yang kau keluarkan sangat tulus. Bagaimanapun hati wanita itu sangatlah lembut" Tutur Franky.

Ussop mengangguk antusias,
"Aku sudah bersama dengan kaya cukup lama, tidak ada komunikasi khusus diantara kami tapi kami saling mencintai walaupun kini kami terhalang jarak." Ujarnya.

Zoro terdiam sejenak,
"Kalian tidak akan mengerti. Dia adalah wanita yang menyebalkan, cerewet, berisik, licik, penuntut, penyuka uang, dan angkuh." Kata Zoro, ussop menganga.
"Aku tidak menyangka kau menggambarkannya seperti itu, walaupun semua perkataan mu benar. Tapi pasti ada salah satu sifatnya yang kau suka kan?" Tanya ussop membuat Zoro berdeham, dia memutar kembali semua momen dimana dia saat sedang bersamanya.

"Pintar, cantik, kuat, liar. Tidak, dia sempurna" gumam Zoro dibalik satu tangan yang menutupi wajahnya yang bersemu.

Ussop dan Franky saling melirik,
"Waw, Nami benar-benar tipe Zoro" sahut mereka berdua.

Zoro memerah lagi.

"Dan ya mereka cocok, banyak kesamaan dan hal yang tidak terduga selama pengamatan ku ini bekerja. Zoro dan Nami sama-sama suka sake, mereka lebih kuat minum dari kita semua, lalu walaupun mereka terlihat saling membenci dan tidak peduli namun jika salah satu dari mereka mengalami hal yang tidak diketahui kita mereka yang pertama lebih dulu menyadarinya. Dan Zoro kau buruk dalam arah namun Nami sangat hebat dalam arah, kalian saling melengkapi!" Kata ussop

"Hey sejak kapan kau mengamati ku dan wanita itu dengan diam-diam seperti itu!??" Seru Zoro.
Ussop mengangkat bahunya dan berkata,
"Tidak ada hal yang akan ku lewatkan dari dua orang yang tampak mencurigakan di kapal ini"

Zoro mendengus dan Franky terkekeh,
"Pengamatanmu sangat tajam ussop" ujar Franky
"Itulah yang kusebut ussop si mata elang!" Seru ussop.
"Kau bergurau? Mata elang? Jangan bodoh" Zoro berdecih remeh.

"Tapi kau tak mengelak kan?" Goda ussop, Zoro tersentak lagi dengan wajahnya yang perlahan tersipu.
"K-kau benar-benar akan kujadikan santapan monster laut, jika kau berbicara hal yang aneh-aneh lagi!" Elak Zoro gugup membuat ussop dan Franky tertawa lagi dengan terbahak-bahak, mereka tentunya tidak akan melewatkan momen ini dengan begitu saja, mereka terus menggoda Zoro sampai perut mereka sakit karena puas tertawa.

Sedangkan di tempat yang lumayan jauh namun masih bisa terpantau.

Dia mendengus seraya mengibaskan rambut nya yang panjang, dan wanita di sebelahnya tertawa kecil.

"Tidak ada yang lucu, Robin!" Dia menyeru kesal,
"Kenapa? Aku hanya tertawa melihat Zoro, Franky dan ussop tampak sedang membicarakan sesuatu yang membuat Zoro memerah seperti itu. Tidakkah kau penasaran?~" Robin bersenandung kecil,

"Cih, itu hanya konyol! Untuk apa aku penasaran" serunya lagi, Robin melirik Nami seraya menyesap kopinya.
"Kau baik-baik saja?"

Nami mengernyit heran, dia dan Robin bertatapan sebelum kata-kata Robin membuat Nami memerah malu.
"Kau kesal tanpa alasan atau karena kau tidak bisa memantau latihannya tadi?"

Nami meneguk ludahnya sendiri dengan susah,
"Ti-tidak, untuk apa aku me-mantau-nya!?" Sentaknya gugup.
Robin tersenyum miring, dia kembali fokus ke bukunya.
"Aku baru tahu kegiatan baru mu ini akan membuat wajah mu bersemu" Robin menggodanya dengan tenang membuat Nami semakin memerah malu, Nami meraba pipinya yang terasa memanas.
"Kau p-pasti salah paham! Untuk apa aku memperhatikan si idiot itu?! Bisa jadi aku hanya memastikan keadaanya, si-siapa tahu Zoro tersesat kan??" Elak Nami.

"Kau yakin? Di tengah laut ini Zoro akan nyasar ke mana?" Tanya Robin bingung, Nami tersentak.
"Kau tahu sendiri kan, Zoro itu bodoh, bisa jadi dia terjatuh ke laut!" Elak Nami lagi.
"Dia tidak sebodoh itu Nami, lagipula aku hanya menanyakan alasan kau kesal bukan masalah Zoro akan tersesat, apalagi di tengah laut seperti ini." Tutur Robin.

Nami mengatupkan mulutnya,

"Kau benar, sepertinya aku salah makan hari ini" gumam Nami, Robin tertawa kecil.
"Kau menyukai Zoro?"

Nami kembali tersentak, dia merengek "Robin, apa yang kau katakan... A-aku tidak menyukainya, kau tahu itu" cicit Nami di akhir kalimat dengan wajah yang tersipu malu di balik tangannya.

"Oy zoro, bisakah kau mengantarkan ini pada Nami? Kaki ku pegal sekali" ujar ussop sambil melempar senjata milik nami yang segera Zoro terima.

"Kau bergurau?" Ucap Zoro gusar. Ussop langsung mengeluarkan mata harapannya dan Zoro hanya menghela nafas kasar.
"Kau harus membayar untuk ini!" Ujarnya sambil bangkit dan menatap tajam ussop.

Ussop terkekeh "hey, hey, maksud ku ini baik tahu... Dengan kau mengantarkan itu pada Nami kau bisa berbicara dengannya. Ini pendekatan kecil namanya."

Zoro terdiam sejenak sambil merasakan wajahnya kembali menghangatkan "terserah." Gumamnya pelan. Lalu ia pun pergi ke tempat dimana Nami berada.

----
WKWKWKW GEMASS BANGETTT
LUCU BANGET PADA DENIAL SEMUAA
Tau kan akhirnya gimana, tapi ceritanya tuh mereka jadian juga diem-diem, dan ketauan juga sama luffy yang ga sengaja nemuin mereka minum bareng di bar terus kisseu kisseu hahah

OUR DREAM - (Draft!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang