Pagi sudah mulai merayap di langit, namun seorang pemuda berusia 17 tahun masih merajut mimpi di dalam tidurnya. Matanya tetap tertutup dengan damai, dan kadang-kadang giginya berdecit dalam tidurnya.
"Den Jendra bangun, sudah mau jam 6 loh" seru salah satu Asisten Rumah Tangga sambil mengetuk pintu kamar Jendra.
Namun, Jendra hanya menggumam dengan pelan, "Hmm, nanti sebentar lagi" dan tidak berniat untuk membuka matanya.
Tiba-tiba saja, Jendra yang sedang terlentang dibuat terkejut karena beban besar menaiki tubuhnya.
"ANJING APAAN TUH" desisnya dengan mata setengah terpejam.
Mata Jendra tiba-tiba terbuka lebar ketika melihat seorang anak kecil tersenyum lebar berdiri diatas tubuhnya sambil tersenyum.
Jendra melompat dari tempat tidurnya dengan cepat, menjauhi tubuh anak kecil yang tiba-tiba muncul di ranjangnya. Ia mencoba memproses situasi ini dengan cepat bagaimana anak itu bisa ada di sini? Bagaimana dia masuk?
"Siapa kamu?" Tanya Jendra sambil memegang kepalanya, merasakan pusing karena terbangun dengan tiba-tiba.
"Papa" panggil anak itu.
Jendra yang belum sadar seratus persen masih tidak menyadari perkataan anak itu, "Hah?"
"Papa," anak itu mengulang.
"Hah? Papa? Siapa yang kamu panggil Papa?" Jendra mencoba memastikan bahwa pendengarannya tidak salah.
"Papa Jendra, ini Jio" anak kecil itu kini berdiri mendekati Jendra dan memeluk salah satu kakinya.
Jendra menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha meyakinkan dirinya bahwa kini dia masih berada didalam mimpi.
"Kamu gimana bisa masuk ke sini?" Tanya Jendra setenang mungkin pada anak yang kini masih memeluk kakinya. Tentu Jendra kebingungan, pintu dan jendela kamarnya selalu tertutup rapat jika malam.
"Gak tau, tiba-tiba mendarat disini dari 15 menit yang lalu, sampe Bibi Nini manggilin Papa buat bangun tapi Papa malah asik tidur" jelas anak itu.
Jendra hanya masih terpaku dengan kata 'Papa' yang ditujukan anak itu pada dirinya. Ini gak salah denger kan ya?
Jendra menghela napas dalam-dalam berusaha menenangkan pikirannya.
"Kamu tau darimana yang manggil gue tadi itu Bibi Nini?" Tanya Jendra lagi."Bibi Nini masih kerja sama kita Pa, dia yang jagain Jio sama Jia"
"Kamu siapa sih? Jia? Jio? Terus Ini kamu beneran manggil gue Papa? Kayaknya kamu salah orang deh" ujar Jendra yang masih kebingungan terhadap kejadian yang tidak wajar ini.
Anak itu menggeleng, "Aku Jio, Papa Jendra papaku, tapi Papa kelihatan lebih muda dan banyak ngomong, hihi."
"Gimana bisa? Gue bahkan masih 17 tahun" Jendra mempertanyakan kebingungannya pada Jio anak kecil yang Jendra tebak umurnya sekitar 10 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mom Dad!
FanfictionJio dan Jia tiba-tiba saja muncul dihadapan Jendra dan mengaku anak dari Jendra. Jendra yang berumur 18 tahun hanya bisa melongo tidak percaya. Memang beneran ada time travel di dunia ini?