Jendra sibuk mengetikkan beberapa kalimat pada Jina. Hampir tiga hari ini, mereka saling bertukar pesan. Entah itu berbincang seputar si kembar atau hal lainnya.
Jendra
Hasil Testnya udah keluar kata Raja, besok ke sana. Jangan langsung pulang.
Btw, Lo percaya gak Jia Jio beneran anak kita?
Jina menatap layar ponselnya. Perempuan itu berkali-kali menghela napasnya, berusaha menetralkan degup jantungnya. Tolong! Dia belum terbiasa dengan ini semua.
Jina
Oke.
Gak tahu, gue masih ditengah-tengah. Antara percaya dan nggak. Lagian, emang beneran ada time travel?
Tak berapa lama, balasan pesan itu muncul kembali. Kini dengan satu foto yang tersemat.
Jendra
Lihat, foto kecil gue sama Jio. Mirip kan?
Gue gak butuh Test DNA.
Sudut bibir Jina terangkat begitu melihat foto tersebut. Benar, keduanya sangat mirip.
Jendra
Katanya, kalo anak mirip bapaknya...
Gak jadi deh, Ji. Wkwkwkwk.
Mungkin aja sih menurut gue. Perkembangan teknologi bahkan lebih cepat dari waktu. Lo pernah baca tentang ronald mallet? Scientist yang berusaha buat time machine karena mau menyelamatkan bokapnya yang udah meninggal.
Jina
Apa? Kalo anak mirip bapaknya kenapa?
Nggak pernah baca, gak minat wkwkwk. Gue baru tahu lo setertarik itu.
Yang buat gue gak percaya adalah lo. Emang bisa bocah yang rata-rata nilai ujiannya aja pas KKM buat gebrakan sebesar itu?
Jendra
Yee, emang nilai sekolah jadi tolak ukur? Kayaknya lo udah kena doktrin bokap lo deh, Ji.
Tidak ada balasan apapun.
Jendra
Ji, sorry gak maksud.
Jina merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia mengetikan hal seperti itu. Benar, apa yang Jendra bilang, dia sungguh mirip dengan Ayahnya sekarang. Sedangkan diseberang sana Jendra, mengacak rambutnya kasar. Demi apapun, dia tidak bermaksud untuk menyinggung masalah perempuan itu dengan Ayahnya.
***
Sore ini mereka sudah duduk di sepanjang lorong rumah sakit. Menunggu hasil test DNA dari Jina dan Jendra beserta si kembar. Hal yang menurut Jendra sangat tidak diperlukan, dia dari awal percaya bahwa Jia dan Jio berasal dari masa depan karena dia melihat sendiri bagaimana bunyi gedebum besar membawa Jia berada di balkon kamarnya.
Jia dan Jio juga ikut hadir di rumah sakit. Harris yang menyarankan agar jika hasilnya bertolak belakang dengan yang Jendra katakan, maka mereka bisa langsung menginterograsi anak kembar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mom Dad!
FanfictionJio dan Jia tiba-tiba saja muncul dihadapan Jendra dan mengaku anak dari Jendra. Jendra yang berumur 18 tahun hanya bisa melongo tidak percaya. Memang beneran ada time travel di dunia ini?